Share

Go, Go, Nia

Hari Minggu adalah hari merdeka bagiku, sehabis salat subuh aku bisa tiduran lagi, karena Butet tidak sekolah, dia yang urus Cantik pagi hari. Bangun jam delapan pagi sudah ada sarapan yang dimasak Bang Parlin.

Selesai sarapan, ada telepon dari Pak Bupati.

"Assalamualaikum, Bu Kades," salam bupati dari seberang sana,"

"Waalaikum salam,"

"Saya tahu, besok waktu terakhir batasan waktu ibu berpikir itu, tapi kok saya tidak sabaran ya," kata bupati itu lagi.

"Besok saja saya kasih kepastian, Pak,"

"Hari ini saja, saya undang ibu dan keluarga makan siang di Lopo Saba," kata bupati itu lagi. Lopo Saba adalah salah satu restoran yang baru buka di daerah kami, warung lesehan yang berada di pinggir sawah, menunya masakan khas Mandailing.

"Baik, Pak, kami datang," jawabku.

"Saya berharap, jika nanti sudah ada jawaban kepastian, karena kita harus gerak cepat, kita butuh puluhan ribu tanda tangan untuk persyaratan mendaftar ke KPU," kata bapak itu lagi.

"Baik, Pak,"

"Bang, Butet!" aku berteriak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
hahaha. bisa aja syaratnya bang parlin
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Sejauh ini si ucok dan si bambang kompak,, semoga hubungan ini tetap terjaga, biar si ucok tidak merasa kesepian, ada teman tempat bertukar pikiran,,,
goodnovel comment avatar
sekai
tim nya bupati yg skrng pd jujur g, nihh? kalo msh macam c amir mah, jan lah. resiko nya terlalu gede. bs" nyawa lg taruhannya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status