Suamiku (Tidak) Jadul
Sesion ke-2
Part 6
Sebenarnya aku malas ke Bandung, melihat Bang Parlindungan bertemu Rara serasa mengusik rasaku. Membuat benih cemburu bertunas kembali. Cemburu itu belum sepenuhnya mati. Tetap ada, mungkin selamanya akan ada.
(Iya, memenuhi undangan teman Bang Parlin) kubalas komentar Rara.
(Kapan ke Bandung?)
Sudah kuduga, pasti akan diajak, aku harus bilang apa, kalau Bang Parlin baca ini, dia akan langsung ajak ke Bandung.
(Belum ada rencana, nanti kutanya Bang Parlin) balasku akhirnya.
Belum sempat aku bertanya ke Bang Parlin, dia sudah bilang duluan.
"Dek, kira gak usah ke Bandung kali ini," kata suami.
"Lo, kenapa, Bang?" tanyaku heran.
"Gak enak, Dek," kita ketempat lain saja,"
Ada apa dengan perubahan suamiku ini, biasanya dia selalu suka ke Bandung, ini tumben? Suami ke kamar mandi, dia letakkan HP-nya di me
Suamiku (Tidak) #JadulSeason ke-2Part 7Dunia terbalik, suami yang dulu jadul kini bilang aku jadul hanya karena aku tak tahu siapa itu Ateng, ingin bertanya sama Google kami sedang berada di pesawat."Aku mau buang air kecil, Bang," kataku pada Bang Parlin."Ya, udah, sana ada toilet, gak usah takut airnya jatuh ke bumi, airnya ditampung," kata suami."Hahaha," aku jadi tertawa, suamiku kini mengajari aku buang air di pesawat. Dia yang dulu bahkan tak pandai pakai sendok, tak bisa memakai toilet duduk, kini mengajari aku.Penerbangan dari Jakarta ke Jambi hanya butuh waktu sekitar satu setengah jam. Menjelang siang kami sudah mendarat di bandara Sultan Thaha Saifuddin. Tak ada yang menjemput kami, mereka memang sudah beritahu duluan kalau saja tak bisa jemput karena baru saja menjemput Bang Parta.Setelah turun dari pesawat, segera keambil HP dan mencari cara ke Tanjung Jabung Barat, tempat Bang Nyata
Suamiku (Tidak) JadulSeason ke-2Part 8Empat keluarga Pa Siregar sepakat mau lanjutkan liburan ke Palembang. Ini saran dari Bang Parta, sebelum merantau ke Kalimantan, dia memang pernah merantau ke Palembang. Semua setuju usul Bang Parta.Dengan mengendarai dua mobil, kami pun berangkat. Dari Tanjung Jabung Barat ke Kota Palembang memakan waktu sekitar 5 jam. Kami berangkat pagi sekalian. Tengah hari sudah tiba di kota palembang."Kita cari makanan dulu," usulku kemudian."Dasar tukang makan," jawab Rina. Akan tetapi Dame yang bawa mobil justru mengiayakan.Kami makan di restoran khas Minang, terus lanjut perjalanan menuju Jembatan Ampera. Konon jembatan ini ikon kota palembang."Ini sungai terpanjang di Sumatera, Dek," kata Bang Parlin."Iya, Bang, tau, kita cari jajanan, yuk," ajakku pada suaminya. Sementara Bang Nyatan dan Bang Parta sibuk foto-foto.Kami berjalan mencari j
Suamiku Tidak JadulSesion ke-2 part 9Ada apa dengan nama Naduma Sari? kenapa banyak orang bernama sama, mulai dari saudara sepupu Ayah mertua, anak kami, bahkan Rara pun ditabalkan nama itu, kini kami bertemu anak perempuan bernama Naduma Sari."Bisa ceritakan bagaimana ibu bisa menikah dengan ayah kami, tanpa kami tahu, sejak kapan kalian menikah, sama berapa, tinggal di mana?" tanya Bang Parlin."Begini Parlin, Parlindungan Siregar, sebenarnya aku tak butuh pengakuan, aku bahagia bersama ayah kalian, itu saja sudah cukup bagiku," kata Ibu tersebut."Begini, Bu, bila benar kami akan berikan hak Ibu, yaitu seperdelapan dari harta peninggalan ayah kami," kata Bang Parlin lagi."Sudah kubilang, Pain, aku tak butuh pengakuan kalian, toh selama ini pun aku dirahasiakan, tapi bila kalian ingin tahu juga, begini ceritanya," kata ibu tersebut, dia menghentikan ceritanya sejenak, memperbaiki letak duduknya.
Suamiku (Tidak) JadulSeason ke-2 part 10.#Sore itu kami lagi duduk-duduk di depan rumah. Ada pondok kecil dibangun Bang Parlin di halaman rumah, katanya untuk mengobati rindu ke kampung halaman. "Bang, apa abang gak pengen bangun pabrik minyak goreng, kan bahan bakunya sudah ada?" tanyaku pada Bang Parlin. "Gak, Dek, gak sampe ilmu Abang ke situ, biarlah itu mereka ahlinya yang kerjakan," jawab Bang Parlin seraya memberi makan ayam peliharaannya. "Maksudnya biar bisa ditekan harga minyak goreng, Bang," "Ah, itu bukan urusan kita, Dek, biarlah itu urusan mereka pemangku kebijakan," jawab Bang Parlin. Bang Parlin kini memang tak lagi jadul, bicaranya juga sudah tak lagi kampungan, dia orangnya cepat belajar. "Pak, Bu, permisi," Bu Ratna -ART kami datang. "Iya, Bu, mau pulang, ya, Bu?" kataku kemudian. "Iya, Bu, gini, Bu, kalau boleh, aku mau minjam dulu," kata Bu Ratna. Bu Ratna baru tiga hari yang lalu minjam uang lima ratus ribu, kini dia mau pinjam lagi. Ada apa dengan Bu R
Suamiku (Tidak) JadulSeasion #ke-2 part 11Bu Ratna sangat berterima kasih sekali, dia bahkan berjanji akan setia bekerja pada kami selama yang dibutuhkan. Aku baru tahu ternyata dia orang Lombok, bertemu suaminya ketika sama-sama TKI di negeri jiran. Lalu pulang ke Medan untuk menikah. Setelah punya anak perangai asli suaminya baru kelihatan. Tak kerja, mabuk dan narkoba kerjanya tiap hari. Sampai akhirnya ditangkap polisi, saat itu mereka sudah punya dua anak. Yang kecil masih dua tahun. Bu Ratna berjuang sendiri membesarkan anak-anaknya.Pernah juga diceraikan suaminya, saat itu Bu Ratna tidak mau mengantar narkoba untuk dia ke penjara, suaminya menceraikan dia ketika berkunjung. Bu Ratna merasa bebas. Sampai lima tahun kemudian, laki-laki itu bebas dari penjara, dia memohon rujuk kembali dan berjanji akan berubah. Akan tetapi yang terjadi malah sebaliknya, bukannya berubah, lelaki itu malah makin menjadi. Sampai akhirnya kini Bu Ratna bisa bebas dari lelaki tersebut.Malam itu ka
Suamiku (Tidak) JadulSeason ke-2 part 12Aku kembali ke rumah dengan kepala tegak. Rasanya bahagia sekali bisa membantu orang, ternyata begini yang dirasakan Bang Parlin setiap kali bisa bantu orang.Sampai di rumah, aku langsung laporan ke Bang Parlin."Semua sudah beres, Bang, Yuni sudah kembali, ayahnya sudah tak marah lagi, Yuni juga berjanji gak nakal lagi." kataku."Hebat Umak Ucok," kata Bang Parlin seraya menunjukkan jempolnya."Sini, Bang, Ucok udah tidur," kataku seraya melirik kamar.Kodeku dengan cepat disambar Bang Parlin, segera kuganti baju dengan yang lebih seksi. Tutup pintu kamar dan ....Tok, tok, tok."Assalamu'alaikum," terdengar suara ketukan dan salam di pintu.Dengan raut wajah kesal, Bang Parlin keluar kamar, aku pun segera mengganti baju lagi, terus menyusul suami.Ternyata yang datang Pak Romli lagi, kali ini bersama istri dan Yuni-anaknya.
#Suamiku (Tidak) JadulSeason ke-2 part 13"Cok, kau bercita-cita jadi apa nanti?" terdengar Bang Parlindungan bertanya sama si ucok kami, saat itu kami lagi duduk-duduk di kebun depan rumah. Halaman rumah kami kini memang mirip kebun. Biarpun kebanyakan tumbuhannya adalah sayur."Aku bercita-cita jadi orang Batak, Yah," jawab si Ucok sambil tepuk dada.Mendengar itu aku jadi tertawa, masa cita-cita jadi orang Batak? "Ucok, kau itu sudah jadi orang Batak, itu bukan cita-cita, cita-cita itu seperti dokter, polisi, tentara, gitu," Bang Parlindungan coba menasehati."Aku orang Medan, Yah, lahir di Medan kok, aku ingin jadi orang Batak kek ayah itu," kata si Ucok lagi."Memang kenapa dengan ayahmu?" akhirnya aku bertanya juga."Itu tante Rahma bilang ayah orang Batak yang hebat, aku ingin jadi orang Batak yang hebat seperti Ayah," kata si Ucok."Siapa Tante Rahma, Cok?" Aku justru m
Suamiku (Tidak) #JadulSeason 2 part 14Bogel-anak nakal itu kini sudah jadi anak pesantren, Bang Parlin membiayai semua. Tadinya ada tujuh orang anak angkat Bang Parlin yang mondok di pesantren. Sekarang tinggal tiga lagi, karena empat orang sudah tamat dan sudah dewasa. Tambah si Bogel ini jadi empat orang.Selama tiga hari Bang Parlin meluangkan waktu mengurus anak tersebut. Ibu anak tersebut sampai tak bisa berkata-kata lagi. Ayah kandungnya saja tak pernah meluangkan waktu satu hari saja untuk anaknya. Itulah yang menyebabkan anak itu nakal. Katanya bila anak kami yang dia ganggu, ayah kandungnya akan datang. Datang memang, tapi hanya memarahi setengah jam, setelah itu pergi lagi tanpa solusi.Bang Parlin pulang dari kampung membawa dua orang pemuda. Aku kenal dua pemuda tersebut, mereka anak angkat Bang Parlin yang sudah tamat dari pesantren. Sudah dewasa pula."Mereka mau cari kerja, Dek," kata suami sebelum aku sempat bertanya.&