Share

Ribut Karena Rebutan

Suamiku Jadul

Part 39

Musyawarah itu masih buntu, belum ada jalan keluar, masing-masing merasa punya hak untuk mengurus Ayah mereka di hari tuanya.  Ada satu anak lagi, yaitu Pardamean, dia belum datang, padahal kata Rina, Dame juga sudah gelisah di sana. Sudah berencana mau ke Medan. 

"Boleh bicara?" kataku seraya tunjuk tangan. 

"Silakan," kata Bang Nyatan. 

"Begini, menurutku digilir saja, dua bulan di sini, dua bulan di tempat Bang Parta, dua bulan lagi di tempat Bang Nyatan. Terus jangan lupa, masih ada yang paling bungsu, Dame," kataku kemudian. 

"Gak bisa, Nia, Ayah sudah sakit begitu, mana mungkin dibawa perjalanan jauh lagi kami semua berjauhan, kecuali satu kota, mungkin bisa begitu," kata Bang Parta. 

"Satu tahun di sana, satu tahun di sini," usulku lagi. 

"Gak bisa juga, satu tahun itu waktu yang lama, bagaimana nanti Ayah tak sampai umurnya satu tahun lagi, aku tak bisa maafkan di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Parianto
sangat menyentuh hati.....
goodnovel comment avatar
Tisiti Khodijah
terharuuu memang ... mau yg kaya bang parlin 1 lah
goodnovel comment avatar
Hutur Sitompul
Ceritanya menarik, diambil dari latar belakang adat isitadat Batak Tapanuli Selatan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status