Share

Ketindihan

Author: Naffa Aisha
last update Last Updated: 2022-11-24 15:16:04

#Suamiku_Menghilang_Setiap_Malam

Part 6 : Ketindihan 

“Hahaa ... oke, oke. Jadi begini, Mas memang ada bilang kepada Bik Ana agar jangan membiarkan kamu melakukan pekerjaan apa pun di rumah ini sebab aku membawamu ke rumah ini sebagai istri, bukan sebagai ... hmm ... wanita yang akan disuruh-suruh melakukan pekerjaan apa pun. Kamu Ratu di rumah ini, Sayang, juga Ratu di hati, Mas. Jangan marah lagi, soalnya Mas sibuk sekali di kantor hari ini sehingga pegang ponsel saja tak sempat,” ujar suamiku dengan nada khasnya, lemah lembut dan bikin darah tinggi mendadak turun.

“Mas, nggak gitu juga kali? Kalo cuma masak, masa aku juga nggak boleh? Aku bosan kalau cuma duduk bengong saja di rumah ini, udah gitu ... mau main sama di kembar juga nggak dibolehin sama pembantu songong itu!” Aku mengerucutkan bibir.

“Hmm ... bukan maksudnya begitu, Bik Ana hanya menuruti perintahku saja kalau ia tak boleh membebankan pekerjaan apa pun kepadamu termasuk mengasuh dua putriku,” jawab saumiku lagi.

Aku melengos kesal, rasanya percuma mengadukan semua keluhanku tentang Bik Ana kepadanya, sebab ia akan selalu membelanya.

“Ya sudah kalau begitu, dari pada di rumah cuma bengong, izinkan aku untuk bekerja di kantormu lagi saja!” pintaku dengan tatapan memohon dengan kedua tangan bersimpuh di depan wajah.

Mas Gilhan terlihat menghela napas, lalu mengendorkan kancing kemejanya.

“Sayangku, kamu di rumah saja! Aku takkan membiarkan istriku bekerja lagi, aku mau memanjakanmu. Kalau kamu bosan di rumah, kamu bisa jalan-jalan kok. Aku takkan melarangmu jika mau jalan-jalan keluar bersama teman-temanmu!” ujarnya lagi sembari mengeluarkan dompetnya dan memberikan sebuah kartu kredit kepadaku.

“Pakailah sesukamu kartu kredit ini, Sayang, limitnya ada seratus juta, nanti kalau masih kurang bisa Mas naikkan lagi limitnya.”

Aku sedikit menganga mendengar seratus juta, hmm ... bagiku ini uang yang sangat banyak tapi bagi suamiku yang kaya raya ini uang segitu ia anggap kecil. Tak ada salahnya kuterima kartu ini dan mengucapkan terima kasih.

***

Malam ini, aku berencana untuk membuntuti lagi suamiku. Akan tetapi, mata ini rasanya tak sanggup lagi untuk terbuka hingga akhirnya aku terlelap.

Belum lama aku terlelap, diantara tidur dan terjaga, aku melihat sebuah bayangan hitam besar lalu menimpa tubuhku.

Agghh!!! Aku tak bisa bergerak atau pun menggerakkan jari sekali pun. Makhluk apa ini? Aku hanya bisa meringkuk, apalagi semua bacaan ayat selalu saja salah dan terbalik-balik, aku mendadak lupa hingga rasanya letih untuk terus melapazkannya.

Hingga beberapa jam berlalu, aku masih belum bisa menggerakkan tubuh, walau mata ini masih terbuka dan bisa melihat jam di dinding. Tepat pukul 01.00, aku merasakan kalau suamiku turun dari tempat tidur dan melangkah menuju pintu. Agghh ... dia lagi-lagi menghilang malam ini, tapi aku tak bisa berbuat apa pun karena makhluk besar ini belum juga melepaskan tindihannya kepadaku.

Aku menghela napas panjang, dan memilih memejamkan mata karena usahaku untuk menelentangkan badan terasa percuma karena dari sejak tadi aku tak bisa menggerakkan satu jari pun.

***

Entah sudah berapa lama aku berbaring dengan tanpa bisa menggerakkan tubuh ini, hingga akhirnya tindihan berat ini mendadak hilang. Aku menggerakkan tangan dan menarik napas lega. Kini aku sudah bisa mengubah posisi berbaring dari menyamping menjadi terlentang.

Astaghfirullahal’adzim ... aku mengusap dada dan menoleh ke samping, Mas Gilhan tertidur di sebelahku. Mata ini tertuju ke jam di dinding kamar, kini sudah pukul 06.00, oh tenyata sudah pagi. Apakah suamiku selalu kembali ke kamar ketika hari sudah pagi? Apakah makhluk hitam besar yang menindihku semalaman adalah iblis peliharaan Mas Gilhan yang selalu ia tengok setiap malam di halaman belakang? Lalu ... kalau ia menjenguk makhluk peliharaan, lalu kenapa makhluk itu malah menindihku semalaman? Agghh ... aku pusing dengan semua misteri di rumah ini. Apa yang harus kulakukan sekarang?

Bersambung .... 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku Menghilang Setiap Malam   Season 2 (Bayi Setan 26)

    Season 2 (Bayi Setan 26)Part 26Beni memegangi dadanya, ia benar-benar tak mengerti, Vinna kini mengeluarkan suara Anita, istrinya. Apa wanita di hadapannya sedang kesurupan? Ia bergumam sendiri.“Pak Beni, istri saya kesurupan arwah istrimu. Coba berbicara dengannya, bujuk dia untuk mau meninggalkan tubuh istri saya! Meminta maaflah agar semua permasalahan kalian selesai dan dia dapat tenang di alam sana!” ujarVidan kepada Beni.Beni mengangguk dan berlutut di hadapan Vinna.“Anita, kumohon ... maafkanlah aku! Aku menyesal tidak mempercayaimu. Maafkan aku juga ... baru datang sekarang ke makammu sebab aku tak tahu kalau kamu meninggal karena tabrakan. Bagaimana bisa kamu ada di kota ini? Aku mencarimu ke sana ke mari satu tahun ini. Maafkanlah aku ... aku ikhlas melepasmu dan tunggu aku di akhirat nanti, aku akan menyusulmu nanti. Tenanglah di alam sana, keluarlah dari tubuh Vinna, kasihan dia ... dia wanita baik yang sudah nerawat juga menyayangi putramu seperti anaknya sendiri. Ik

  • Suamiku Menghilang Setiap Malam   Season 2 (Bayi Setan 25)

    Season 2 (Bayi Setan 25)Part 25Setelah selesai ziarah ke makam Ibu dari Baby Vallen, Vidan mengantar Vinna pulang bersama bayinya.“Dek, Abang langsung berangkat kerja, ya!” ujar Vidan kepada istrinya.“Iya, Bang, hati-hati!”“Assalammualaikum.”“Waalaikumsalam.”Vinna segera masuk sambil menggendong Baby Vallen. Ia tersenyum kepadanya lalu meletakkan sang bayi berusia 4 bulan itu ke tempat tidur. Ditatapnya lekat bayi mungil yang sudah ia anggap seperti anak sendiri itu, kasih sayangnya takkan berubah walau kini ia sudah mengetahui asal-usul Baby Vallen yang ternyata dilahirkan oleh seorang mayat dan di dalam kubur pula. Akan tetapi, ia yakin bayinya itu bisa hidup layaknya manusia normal lain.“Mama yakin, kamu akan tumbuh menjadi anak yang baik, Vallen! Ayo minum susumu dulu!” Vinna menyumpalkan botol susu ke mulut Baby Vallen.Baby Vallen yang biasanya menolak susu formula, kali ini ia malah menghisapnya dengan lahab. Vinna tersenyum senang melihat kemajuan Baby Vallen yang suda

  • Suamiku Menghilang Setiap Malam   Season 2 (Bayi Setan 24)

    Season 2 (Bab 24) Part 24 “Pertama saya melihat adegan perkosaan yang terjadi di sebuah makam, lalu malam berikutnya ... adegan sang wanita yang dituduh suaminya berselingkuh karena ketika ia pulang dari merantau ... istrinya itu sedang dalam keadaan hamil,” ujar Vinna dengan memegangi kepalanya. “Orang yang sudah meninggal, rohnya sudah kembali ke alam barzah dan takkan bisa masuk ke alam mimpi kita lagi. Adapun jika hal itu seolah-olah mereka mampu lakukan, hanyalah itu hasil kerjasama dengan jin qarin. Karena jin qarin adalah jin yang senantiasa menyertai kehidupan seseorang ketika masih hidup di dunia, sehingga jin qarin tersebut mengetahui dengan detil kondisi orang yang sudah meninggal tersebut. Sehingga jin qarin itulah yang datang dan mengabarkan kondisi orang yang sudah meninggal tersebut. Orang-orang pun menyangka bahwa itu adalah arwah orang yang sudah meninggal dunia," jelas Sang Ustadz. “Satu misteri yang belum terkuak ... mengapa bayi ini diletakkan di depan rumah ka

  • Suamiku Menghilang Setiap Malam   Season 2 (Bayi Setan 23)

    Season 2 (Bayi Setan 23)Part 23Vinna kembali kesurupan, Vidan lumayan kewalahan karena amukannya. Sedang Pak Ustad menggendong Baby Vallen dan membaringkannya di sofa.“Tolong, Pak Ustazd!” ujar Vidan karena kini lehernya dicekik oleh istrinya yang kini sedang dikuasai oleh mahkluk gaib.Sang Ustazd mengeluarkan tasbihnya dan mulai membacakan ayat-ayat suci Al-qur’an. “Jangan mengusik ketenanganku!” Suara yang keluar dari mulut Vinna terdengar bergetar.“Kami takkan mengusikmu, jika kamu tak mengganggu duluan. Keluarkan dari tubuh Vinna!” perintah Sang Ustazd.“Aku tidak mau!” jawab makhluk yang kini sedang mengusai tubuh Vinna.“Kalau kamu tidak mau keluar secara baik-baik, maka saya akan memaksamu! Allahuakbar .... “ Sang ustazd berpakaian serba putih itu semakin mengeraskan bacaannya yang membuat Vinna semakin meronta-ronta dan berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Vidan.Vinna yang sedang dikuasai makhluk astral itu menarik dirinya dari pelukan Vidan dan mendorongnya, ia jug

  • Suamiku Menghilang Setiap Malam   Season 2 (Bayi Setan 22)

    Season 2 (Bayi Setan 22)Part 22Sorenya, seperti yang dikatakan Bang Vidan, temannya yang Ustazd itu datang ke rumah. Aku dan Baby Vallen segera masuk ke dalam kamar, agar tak diajak ke ruang tamu.“Dek, bikinin minuman dan setelah itu antar ke ruang tamu, ya!” Bang Vidan menahan pintu kamar yang hendak kututup.“Abang saja yang bikin, Baby Vallen ngantuk dan minta diboboin,” bantahku.“Dek, buka gak!” Bang Vidan membuka pintu yang belum sempat kututup dengan rapat itu, aku jadi kesal kepadanya.“Ada apa sih, Bang? Bikin sendiri saja minumannya!” ujarku sinis.“Masalah minuman, Abang bisa bikin sendiri tapi Abang mau kamu bawa bayimu itu ke ruang tamu biar dibacain doa sama Pak Ustazd. Sekalian kamu ceritain mimpi-mimpimu yang seolah bersambung itu, lalu semua keanehan pada bayimu. Sekarang sudah saatnya kamu tahu, siapa bayi yang kamu sayangi selama ini.” Bang Vidan berkata dengan serius.Aku menggeleng sambil membawa Baby Vallen menuju tempat tidur.“Vinna, apa kamu tak merasa aneh

  • Suamiku Menghilang Setiap Malam   Season 2 (Bayi Setan 21)

    Season 2 (Bayi Setan 21)Part 21Berhari-hari, aku terus memikirkan kisah mimpiku yang seolah bersambung dari satu kejadian ke kejadian yang lain. Apa semua ini ada hubungannya dengan Baby Vallen? Aku-mulai menduga-duga, tapi tak juga menemukan jawaban dari teka-teki ini.“Kenapa, Dek?” Bang Vidan membuatku terkejut karena tiba-tiba sudah berada di dekatku, entah kapan ia pulang, aku tak menyadarinya.“Nggak kenapa-kenapa, Bang, cuma kepikiran terus sama mimpiku beberapa malam ini. Mimpi itu seolah bersambung, dan aku bingung ... siapa wanita yang selalu hadir dalam mimpiku. Dia seolah mau menyampaikan sebuah pesan, tapi aku tak mengerti,” ujarku dengan menghentikan aktifitas memotong sayuran.“Oh begitu, sore nanti teman Abang yang Pak Ustazd yang kemarin akan ke sini lagi. Coba kamu ceritakan kepadanya tentang mimpimu itu, Dek, siapa tahu dia bisa menafsirkan artinya,” ujar Bang Vidan.Aku menautkan alis, kok Pak Ustazd itu jadi sering ke sini sih? Emangnya bisnis apa sih Bang Vidan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status