Share

24 Usahamu Sia-Sia Mas

Usai makan malam aku melihat Mas Fery mengutak-atik leptop. Aku pura-pura bertanya sekedar basa-basi.

"Mau ngapain, Mas? Ini kan sudah malam. Masa masih mau kerja," tanyaku.

"Enggak kok. Aku hanya ingin melihat CCTV saja," jawab Mas Fery. Sementara pandangannya tetap fokus pada layar monitor.

"Untuk apa, Mas?" Lagi, aku bertanya agar Mas Fery yakin kalau aku memang tak tahu apa-apa.

"Aku penasaran saja. Aku ingin lihat siapa yang masuk ke kamar Rani dan mengambil perhiasannya," jelas Mas Fery.

"Ya ampun, Mas. Kok kamu sampai begitu repot-repot. Bukannya hanya perhiasan perak dan tak terlalu berharga," sindirku dengan enteng. Aku segera merebahkan tubuh di atas ranjang tak terlalu perduli saat Mas Fery sibuk dengan leptop rumah.

"Katanya hadiah dari pacarnya. Aku hanya kasian saja sama, Rani. Terlihat sedih," jawabnya.

'Kamu tak akan menemukan apa-apa, Mas,' batinku sambil tersenyum getir merasa senang. Kemudian aku berpura-pura tidur duluan.

Mas Fery terdengar berdesis kesal. Ah aku ta
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dewanti Uneto
dasar anak durhaka
goodnovel comment avatar
Fadliah Alhabsyi
menarik ceritanya, ada kesabaran dan semangat sebagai seorang ibu
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status