Share

Bab 16

Riri mengusap wajahnya kasar. Lagi-lagi dia harus terpuruk sendirian di saat-saat genting seperti ini. Celakanya, dia juga harus menenangkan kedua anak-anaknya yang juga khawatir dengan kondisi nininya.

Nini kok nggak keluar-keluar, Ma?” tanya Fadly.

“Kata Mama Nininya masih syakit,” sahut Fadlan menanggapi pertanyaan kakaknya.

“Nini lagi diperiksa sama dokter, sayang. Sabar, ya, doakan supaya Nini cepat sembuh,” jawab Riri tanpa bisa menjelaskan hal lain lagi. “Atau kalian mau tidur? Capek?”

Fadly yang sudah mengerti keadaan dirinya lantas mengangguk. Berbeda dengan Fadlan yang hanya bergelayut manja.

“Ya sudah, sini, Nak. Bobo di dekat Mama, ya,” kata Riri kepada anak pertamanya. Meskipun tengah dalam keadaan kalut dan bingung, namun dia tetap berusaha tegar di depan keduanya agar mereka tahu, bahwa ibu mereka adalah ibu yang tangguh.

Fadly pun mendekat, dia menyandarkan kepalanya di pangkuan mamanya. Pun dengan Fadlan yang juga menyusul hingga keduanya terlelap.

‘Fadly pasti capek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status