Share

Bab 27

Panji langsung mengajak murid barunya masuk ke dalam Masjid. “Baru iqra kan? Kalau iqra mah insyaallah Om juga bisa.”

“Ngajinya sama Ustaz Om?” tanya Fadly polos membuat kedua orang dewasa itu sontak tertawa karena terdengar lucu.

“Panggil Om aja, Nak. Nggak usaha ada Ustaznya di depan. Kepanjangan.”

“Yeaay!” Kedua anak itu sangat riang. Lantas mengaji seperti seharusnya.

Namun siapa sangka mereka malah kecanduan, karena keesokan harinya, mereka pun meminta berangkat ke sana lagi untuk mengaji dengan Om Panji selama Ustaz Syarif masih sakit. Meski pada akhirnya Riri harus banyak minta maaf karena ini lumayan mengganggu waktu pria itu selepas ashar.

“Nggak papa, Cuma setengah jam mengajarkan mereka,” kata Panji pada suatu sore besoknya. “Nggak terlalu mengganggu waktuku. Toh, aku juga kalau sudah pulang nggak mungkin berangkat lagi ke kantor.”

“Bukan begitu, nanti dikira aku sama kamu... ya, kamu tahu sendirilah orang kampung itu kayak gimana. Semua pasti akan dikomentari.”

“Jangan ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status