Share

Bab 39: Kucing Salah Nama

Bab 39: Kucing Salah Nama

“Eh, Bu, untuk pipa pengganti dan lemnya nanti bagaimana, Bu?” tanyaku mengalihkan perhatian.

“Oh, itu, nanti saya beli. Tinggal telepon saja. Kebetulan yang punya toko material masih ada hubungan kerabat dengan saya.” 

Perjalanan kami pun berlanjut lagi, menyusuri jalan raya yang traffic-nya ramai dan lancar. Entah sudah berapa kali kami berhenti di lampu merah, juga entah sudah berapa kali mobil Ibu Joyce ini berganti arah. Pada saat ini aku sudah disoriented, tidak tahu lagi di mana timur dan di mana barat. Aku yang masih tergolong baru tinggal di kota Bandar Baru ini, pasti akan bingung jika harus kembali pulang ke kosku sendiri.

 Lima belas menit kemudian, barulah…,

“Nah, kita sudah sampai,” kata Ibu Joyce, bersamaan dengan tangan kirinya yang menarik handbreak mobilnya, kr

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status