Share

Tentang Hati

Author: Senja Kelabu
last update Last Updated: 2021-06-07 19:00:34

TAKDIRKU ADALAH KAMU 

๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

"SIAPA YANG MELEMPAR BOAL KE ARAH SAHABATKU???" teriak Naira marah matanya mulai berkaca-kaca karena khawatir. Salah satu dari mereka menunjuk Bisma. Naira menatapnya benci namun Bisma tak peduli.

"Hey... bangunlah, hey" Bisma menepuk-nepuk pipi Tasya.

"Bodoh ... Bawa dia ke UKS cepat!" Naira masih memasang wajah panik, bahkan ia tak peduli telah berteriak sejak tadi. 

Sementara Andika ada di situ. Dengan segera Bisma mengangkat tubuh Tasya dan membawa ke uks.

"Tasya... Bangunlah, maafkan aku!" Naira menangis hebat di ruangan itu. Bisma jadi nampak bersalah, sementara Andika hanya melihat dengan diam.

"Apa dia sudah sadar" Meli masuk ke ruangan kesehatan itu dan menghampiri Andika dan Bisma. Naira melirik sekilas kemudian kembali menatap Tasya yang belum sadarkan diri.

"Dokter bilang dia shock dan masih mengalami kram pada perutnya!" jawab Bisma.

"Ck... Kau berhentilah menangis" celetuk Bisma kesal kali ini untuk Naira.

Andika yang sedari tadi diam tak bereaksi tiba-tiba mengulurkan sebuah tisu ke arah Naira.

"Berhentilah menangis" ucap Andika dan sekarang giliran Meli yang terdiam. Benci bila Andika dan Bisma memberikan perhatian pada wanita lain. 

"Lebih baik kalian ganti baju dulu, biar aku yang menjaganya. Lagian kalian pasti lelah abis latihan, And!" tawar Meli. Tampak mereka berfikir sebentar. Sebelum pada akhirnya mengangguk setuju. 

Selepas kepergian dua lelaki tampan tadi, sekarang hanya ada Naira, Meli dan Tasya yang belum sadar dari pingsannya. Mereka terlihat nampak kaku dan sorot mata tak suka dari wajah Meli.

"Dua sahabatku memang baik, kuharap kau tak salah tanggap!?" ucap Meli,  Naira menatap gadis itu dengan terkejut. 

"Maksudmu...???" 

"Aku mengenal Andika dan Bisma adalah tipe orang yang bertanggung jawab jadi kebaikannya itu adalah hal wajar." jelas Meli dengan sinisnya.

"Aku tak mengerti apa maksud perkataanmu itu???" Naira mengkerut kan keningnya.

"Dasar gadis bodoh, yang aku maksud adalah Andika tidak akan punya perasaan pada kalian. Karena Andika dan Bisma itu mempunyai selera tinggi bukan rendahan seperti kalian" sengit Meli. 

Dan perkataan Meli itu sangat menyakiti hati Naira. Dengan sinar mata kemarahan yang ditahan Naira membentak gadis itu.

"Pergi dari sini... Atau aku akan menyumpal mulutmu dengan sapatu ini!" Naira segera melepaskan sepatunya.

"Dasar gadis gila..." umpat Meli sambil berjalan meninggalkan ruangan itu.

"Apakah aku serendah itu. Aku juga tak berharap agar Andika mencintaiku, aku sadar siapa diri ini, aku bagai pungguk merindukan bulan" isak Naira dalam tangisnya.

"Nai ..." Panggil seseorang lirih. 

Naira cepat menghapus air matanya, melihat Tasya telah sadar. 

"Siapa yang menyakitimu, Nai!" Tanya Tasya heran melihat sahabatnya menangis. 

"Bodoh!" Sungut Naira sambil memayunkan bibirnya. 

Tasya terkekeh.

"Aku tak apa-apa, mengapa kau menangis layaknya aku akan mati saja!" 

"Dasar sahabat tak berguna!" Cibir Naira. Lalu mendekati Tasya dan membantunya untuk bangun. 

"Kalian memang sahabat yang saling melengkapi!" Tatap seseorang di luar pintu. Pria itu hendak masuk memeriksa keadaan gadis yang dicelakainya tadi. Namun langkahnya terhenti saat melihat kelakuan konyol dua sahabat itu. Pria itu diam-diam tersenyum simpul. 

"Mengapa tidak jadi masuk, Bis?!" Tegur Andika saat melihat pria itu hanya berdiri di depan pintu. 

"Aah, Kau mengejutkan ku!" Dengus Bisma. Iapun melanjutkan Langkahnya untuk masuk dengan diikuti oleh Andika. 

"Bagaimana keadaanmu!" Tanya Bisma tanpa basa-basi lagi. 

"Aku baik-baik saja!" Jawab Tasya dengan gugup.

"Baik-baik saja, kepalamu itu! Orang sampai pingsan kok, baik-baik saja!" Gerutu Naira melihat sahabatnya yang salah tingkah di depan Bisma. 

Tasya memberikan tatapan mautnya.

"Syukurlah! Aku minta maaf, Ya!" Tandas Bisma dan mendapat anggukan cepat dari Tasya.

Merekapun saling terdiam. Perasaan Tasya sungguh tak dapat dilukiskan betapa bahagianya dapat berbicara panjang lebar dengan laki-laki yang selama ini menjadi pujaan hatinya. 

Naira diam-diam memperhatikan tingkah Tasya. Gadis ini tau bagaimana perasaan Tasya saat itu.

"Dasar Tasya!" Geleng Naira. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Kebencian Meli

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน Dan malam ini Andika benar-benar menepati janjinya. Ia membawa Naira untuk ke rumah Meli guna menjelaskan hubungan mereka. Karena telah berjanji pada dirinya tak akan melepaskan Naira lagi dari hidupnya. Tanpa perjodohan itu Andika memang mencintai Naira sejak dulu. "Kamu yakin, And! Kita akan bisa membuat Meli mengerti." tanya Naira ragu. Ia khawatir pada kemarahan Meli, apa lagi bila ia mengingat ancaman gadis itu padanya beberapa hari lalu. Naira semakin yakin Meli tak akan mungkin bisa menerima hubungannya dengan Andika. "Kita akan berusaha." jawab Andika meyakinkan dan begitu mantap. Merekapun tiba di rumah Meli. Dan gadis itu menatap sinis pada kedua tamunya karena ancamannya tak berpengaruh bagi mereka. "Mau apa kalian menemuiku. Mau bilang kalau kalian tidak bisa dipisahkan, begitu" sungut Meli tak dapat lagi menahan amarahnya. "Mel ... Maafkan kami, aku memang tak bisa mengabulkan permintaanmu karena kamup

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Menghindar

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน Naira memutuskan untuk melepaskan Andika setelah yakin dan penjelasan ibunya yang membuat ia berpikir. "Percayalah, Nai! Jika kalian memang berjodoh, Tuhan akan mempertemukan kalian kembali, bagaimanapun caranya!" Sulastri mengelus punggung tangan Naira. Naira semakin terdiam hanyut dalam perasaannya. "Hari sudah siang, kamu kok, belum siap-siap!" celetuk Sulastri lagi. "Aku lagi malas, Bu! Perasaanku lagi tidak baik!" kilah Naira "Jangan karena masalah ini, lalu kamu mengabaikan tugasmu! Ingat kamu digaji bukan untuk bersantai!" "Tapi, Bu!" Sulastri memberikan tatapan tajam. Ia tak ingin anaknya melalaikan tugas dan apa yang akan terjadi jika Naira tak masuk kerja. Yang ada, gadis itu hanya akan melamun sepanjang hari. "Baiklah ...." ucap Naira dengan malas. Gadis itupun segera melangkah ke kamar mandi. "Ibu selalu saja bisa untuk memak

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Kemarahan Meli

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒนMeli diam saja saat diantar pulang Andika. Wajah sinisnya benar-benar terpancar dan kebenciannya semakin nampak.Andika hanya mampu mendesah pelan. Ingin ia menjelaskan bahwa dia dan Naira telah dijodohkan, tapi pria itu takut Meli akan bertambah marah padanya, hingga menghukum dirinya sendiri lagi."Ayolah Mel ... Jangan seperti anak kecil!" bujuk Andika mencairkan suasana yang begitu hening."Kau mengingkari janjimu, And. Aku benci kamu ... Sangat membencimu! Bila kau tak bisa menjauhi Naira. Jangan halangi aku untuk berbuat kejam pada wanita itu." ancam Meli berapi-api dengan bibir yang dilantunkan.Andika menarik nafas dalam, ia benci dengan keegoisan gadis di depannya ini. Pria itu bingung harus bagaimana lagi untuk menjelaskan semuanya. Meli tak pernah sedikitpun mau mengerti, perhatiannya selama ini disalah artikan oleh gadis itu. Andika hanya melindungi Meli sebagai adik perempuannya saja namun Meli beranggapan lain. Andai wakt

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Dansa berdua

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน Di tempat Andika nampak terlihat banyak tamu berlalu lalang. Setelah keluar dari rumah sakit seminggu lalu ayah Andika terlihat semakin sehat. Selain untuk memperingati hari lahir ayah Andika juga untuk mengucap syukur atas kesembuhan pria itu. "Andika ...." panggil ayahnya dan pria itu segera mendekati ayahnya. "Tidakkah kau mengundang Naira! Ayah merindukannya." ucap ayah Andika Andika terdiam, Andika lupa untuk mengundang gadis itu, ia bingung sedang saat ini ia masih dalam ancaman Meli. Ia harus bisa memberi alasan yang membuat ayahnya yakin. "Dia akan datang, Ayah. Percayalah!" sahut Andika sekenanya takut ayahnya merasa tersakiti karena keteledoran Andika tidak mengundang Naira. Ayah Andika mengangguk dan membiarkan Andika kembali menyapa tamu-tamu yang hadir. "Selamat malam, Paman! Selamat ulang tahun." sapa satu suara yang membuat Husen menoleh ke arah sumber suara itu. "Bisma ... Syuk

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Kejutan

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒนNaira belum sanggup untuk menghadapi kenyataan ini dimana ayahnya adalah ayah Meli juga. Ia belum mampu menata hatinya yang kini benar-benar retak. Ingin menyalahkan takdir tapi semua sudah kehendak Yang Maha Kuasa, dan itu sudah digariskan untuknya."Aku harus kuat, aku pasti bisa! Aku sudah terbiasa dengan hal yang semacam ini!" ucap Naira memberi semangat pada dirinya. "Ini jadwalku untuk memeriksa ayah! Aku harus menemuinya, dan semoga kesehatannya lebih membaik lagi." tambah Naira lagi dan iapun segera keluar untuk memeriksa ayahnya.Gawai Naira berdering melihat nama siapa yang tertera membuat gadis itu tersenyum."Ya hallo""....""Malam ini?" kening Naira berkerut mendengar ajakan sang penelfon."...""Aku tak bisa berjanji, Sya! Tapi aku akan usahakan untuk datang." Naira segera menutup telfonnya. Dan masuk ke ruangan ayahnya."Selamat sore, Tuan! Bagaimana keadaan tu

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Kenyataan pahit

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒนMeli yang mendapat kabar tentang ayahnya yang sempat pingsan di jalan dan kini di rawat di rumah sakit ini langsung panik dan segera ingin mencari keberadaan ayahnya yang di rawat."Aku akan mengantarmu, jangan terburu-buru seperti itu, nanti selang infusnya lepas dari tanganmu." cetus Andika. Pria ini selalu setia mendampingi Meli dari seminggu yang lalu. Namun keadaan Meli bekum pulih benar dan masih mengharuskan gadis ini untuk di rawat lebih lanjut.Meli menatap Andika dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Pria ini benar-benar menuruti permintaannya untuk tidak mendekati Naira lagi. Gadis itu bangga dengan keberhasilannya ini."Apa aku tidak merepotkanmu, And!" tanyanya dengan nada manja.Andika hanya menggeleng dan segera menuntun Meli untuk ke ruangan ayahnya berada. Dengan bergelayut mesra di lengan pria itu Meli mengikuti langkah Andika."Aku yakin kamu tak akan tega meninggalkan aku!" kekeh Meli da

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status