Share

Bab 25

Bab 25

Sedikit Pelajaran Untuk Sinta 3

"Kok dimatiin sih teleponnya?!" ucap Sinta kemudian.

"Terus...maumu apa?" jawab Fika sewot.

"Ya jangan dimatinnlah, aku kan mau ngomong sama Om Hasan!"

"Halah...kok masih mau ngomong juga. Urusin tuh badan dan kewanitaanmu yang saat ini telah kesakitan!" tukas Fika.

Sinta tampak kesal sekali, dan kini dia menggaruk, dengan menangis sejadi-jadinya.

"Loh malah nangis nih anak! Ngapain pakai nangis segala, kayak anak kecil aja!" ledek Fika.

Mendengar ucapan Fika itu, Sinta malah menagis makin menjadi-jadi, bak anak kecil yang direbut permennya.

"Nangisnya kok makin kenceng aja ya? Nih karena kesakitan, takut pada kami, atau karena nyesel nih?!" tanyaku dari belakang.

Dia masih tak mau berucap dan terus saja melanjutkan aktivitasnya. Karena kasihan, aku mengbilkan sebuah buku yang ada dibawah kursi, entah buku milik siapa ini, toh ini kan cuman mobil rental.

"Nih, pakai. Jangan nangis terus! Karena kalau lihat orang nangis, bawaanya aku itu pingin mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
emang hrs bertobat dn jangan ganggu laki2 yg sdh beristri laki2 yg mana aja ...
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
intinya dlm kasus ini semua salah pk Hasan terbukti dengan adanya Lio lewat Adel,,jadi Shinta ini juga korban meski caranya salah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status