Share

Rencana Picik

Sasha menyeret koper kecilnya dan berjalan timpang di terminal 3 keberangkatan. Ia hanya mengenakan celana jeans dan hoodie over size berwarna putih, warna kesukaannya. Wajahnya ia biarkan polos tanpa make up. Sisa tangisan masih tampak di hidungnya yang terlihat merah muda. 

Di deretan bangku ruang tunggu bandara tampak Daniel, Raga dan Carolina sedang berdikusi sambil menunjuk sesuatu di laptop yang dipegang oleh Caroline. 

Daniel dan Raga yang memang sejak tadi menunggu Sasha langsung menoleh saat mendengar suara tapak kaki mendekat. 

"Sha! Astaga lo kenapa!" ujar Raga setengah berteriak melihat kaki Sasha yang dibalut perban, dan wajah Sasha yang kusut. 

Daniel turut mendekat dan memandang tangan Sasha yang luka dan memar. 

"Tangan kamu kemarin gak pa pa kan Sasha? Ini luka baru? Kamu jatuh lagi?" tanya Daniel yang secara tidak sadar mengangkat tangan kanan Sasha yang memar. 

Raga menoleh ke Daniel dengan waja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status