Share

KAPAL PECAH

Pov Kevin

"Ada apa, Vin? Tumben kamu mengajak aku ketemuan di sini."

Aku menunduk lesu tanpa menjawab pertanyaan Angga. Sebelumnya aku tidak pernah membahas persoalan pribadi pada sahabat. Aku memilih memendam dan mengurainya sendiri.

"Angga, kamu tahu diantara teman-teman kita, aku sendiri yang belum memiliki momongan. Aku mengajakmu ke sini karena aku tahu, kamu sangat bijak dalam memberikan sebuah nasehat. Tidak seperti Zaki--dia cuma mengejek tanpa memberi solusi."

Aku mengusap wajah dan menghirup oksigen bebas kemudian membuangnya perlahan.

"Aku sudah membujuk Aira untuk mengikuti program bayi tabung. Tapi dia menolak dan memilih mengadopsi anak. Aku dan dia kan tidak mandul. Ngapain mengadopsi anak coba? Malahan, ada yang minta aku harus membiayai kehamilan si ibu hamil. Siapa dia ... istri bukan, saudara juga bukan."

Angga mengulas senyum sesaat, kemudian tertawa ngakak mendengar curhatanku.

"Kenapa nggak sekalian biayai bapak, ibu, atau neneknya?"

Kupikir tidak ada yang lucu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status