Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan
#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (26)
Selamat Membaca! 😁😁😁
Raga sudah melakukan pemeriksaan ke dokter tulang dan syaraf. Awalnya dia langsung saja mendaftar fisioterapi, akan tetapi menurut dokter harus diobservasi ulang. Akhirnya di ruang dengan tirai berwarna pucat itu kini dia berada. Dokter menyarankan agar Raga melakukan operasi syaraf pada tulang belakang, karena ada syaraf yang abnormal pasca kecelakaan itu. Setelahnya barulah bisa dikombinasikan dengan fisioterapi.
Mau tidak mau, Raga pun menyanggupi itu pada akhirnya. Sukma menatap tubuh sang suami yang melaju di atas kursi roda. Ada rasa tidak tega muncul ketika dia kembali mengingat keinginannya untuk pergi dari kehidupan Raga. Terlebih tadi dokter pun bicara kalau ini adalah sekadar ikhtiar. Tidak ada satu jam
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU ( 27)Selamat Membaca!Kondisi keluarga Pak Bagas kini semakin penuh intrik. Semenjak pertengkaran Firman dan Anita hari itu, keduanya masih belum tampak berbaikan. Anita sering keluar rumah juga dan pulang larut. Entah ke mana dia pergi.Mbak Ina sudah kembali. Orang-orang kepercayaan Raga sudah menjemputnya. Hari itu, dia diusir paksa oleh Anita dan Firman dan dipaksa ganti nomor ponsel. Nomor lama dipatahkan oleh Anita. Namun karena data semua pekerja di rumah Pak Bagas lengkap. Bukan hal yang sulit untuk menjemput Mbak Ina kembali.Raga sudah mendapatkan jadwal operasi syaraf pada tulang belakangnya. Berdasarkan diagnosa dokter, ada syaraf yang terjepit akibat reta
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (28)Selamat Membaca!“Hmmm! Hmmm!” Sukma hendak menjerit, akan tetapi tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. Wajahnya pias ketakutan. Terlebih lelaki bertato itu sudah setengah telanjang.Karma menyeringai. Wajah manis Sukma semakin menarik ketika ketakutan. Terlebih jeritan Sukma yang tertahan lakban, membuat dirinya semakin bersemangat untuk melakukan aksinya.Dibelainya pipi mulus itu sambil dirinya mendekatkan wajah pada pemiliknya. Kerudung Sukma ditariknya hingga terlepas. Rambut panjangnya tergerai sebagian menutupi wajah menambah sensual kesan di mata Karma.“Sayang, kit
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (29)Selamat Membaca!“Bang, kok ada polisi nyari kamu,sih?” tanya Anita. Firman menautkan kedua alisnya. Lalu bergegas memakai pakaian dan menuruni anak tangga tergesa menuju area depan. Hatinya mendadak berdebar. Sambil menebak-nebak apa gerangan yang terjadi di luar sana.Tampak Raga dan Pak Bagas tengah berada di sana dan berbincang dengan empat orang polisi berpakaian dinas. Netra Raga memandang nyalang ketika wajah kakak iparnya itu sudah muncul di hadapannya.Raga memajukan kursi rodanya mendekat ke arah Firman. Tanpa aba-aba dua tonjokkan bertubi-tubi dihadiahkan pada ulu hati lelaki itu hingga Firman terhuyung ke belakang.
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (30)“Anjani, maafkan aku! Dulu aku datang terlambat! Maafkan aku, jika semua luka itu menjadi karma untuk keluargaku! Anjani, kini putriku hamil tanpa ayah! Sama sepertimu! Harus seperti apa aku menebus semua kesalahanku padamu!” Abah terisak sambil berbicara. Sedangkan Anjani masih menatap kosong tetapi tidak bereaksi apa-apa.“Abah, siapa yang hamil? Sisil? Maaf, aku mencuri dengar yang Abah bicarakan!” Sukma yang sudah berdiri beberapa langkah di belakang Abah tak sabar dan langsung bertanya.Abah tampak terkejut melihat kedatangan Sukma dan Raga yang berjalan tertatih dengan tongkat. Sukma menarik satu kursi dan membantu Raga duduk. Kakinya belum terlalu kuat berdiri lama. Masih h
bbLelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (31)Makasih akak-akak Zheyeng yang masih setia.Selamat Membaca!Rencana Sisil nyaris sempurna. Perempuan dengan tubuh yang semakin semok itu tersenyum-senyum sendiri. Tak sabar membayangkan Ahsan akan jatuh dalam pelukannya. Toh Sisil sudah merasa berpengalaman. Sudah tahu apa yang harus dia lakukan jika Ahsan tidak agresif.Hari minggu yang ditunggu pun tiba. Sisil sudah berkali-kali melirik jam. Senyumnya tak henti mengembang. Balutan dress seksi sudah melekat pada tubuhnya yang semakin sintal. Sisil berharap semua rencananya berjalan lancar. Setelah itu, dia bisa menatap dunia dengan tegar. Bukan menunduk takut karena hamil tanpa suami. Dia akan menikah dengan orang yang disukainya. Menjadi menantu Pak
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU ( 32)Selamat Membaca!Ambu masih terduduk lemas di atas sofa. Dia tak menyangka akan mendapati kenyataan seperti ini. Tiba-tiba Ambu memegang dadanya yang terasa sakit.“A—Abah, A—Abah … dada Ambu sakit, Bah!” ucapnya terbata.Abah yang berada tak jauh darinya sigap menghampiri Ambu. Lalu berteriak pada Sisil yang berada dalam biliknya.“Sil! Bantu Abah bawa Ambu ke klinik!” ucap Abah sambil membopong tubuh Ambu yang lemah. Ambu masih terus-terusan memegang dadanya.“Sil! Sisil!” Abah berte
bbLelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (33)Selamat Membaca!“Gara-gara kamu, aku jadi minum obat itu! Harusnya kamu yang hamil dan menderita, bukan aku! Harusnya masa depan kamu yang hancur itu! Bukan masa depanku! Harusnya Ambu gak meninggal kalau aku menikah sama Raga! Harusnya aku yang menikah sama Raga! Harusnya Ambu masih hidup kalau yang hamil itu kamu!” teriak Sisil sambil mendorong tubuh Sukma hingga terhuyung dan jatuh ke lantai.Para Ibu yang sejak tadi sedang menenangkan Sisil terperanjat. Tidak menyangka Sisil bisa sebar-bar itu. Salah satu dari mereka beringsut hendak membangunkan Sukma.Namun daun pintu kamar Sisil yang mendadak terbuka lebar menarik perhatian mereka. Seorang lelaki dengan kaos casual dan celana
bbLelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (34)"Ambu, Sukma harus membalas semua luka di hatiku ini, Ambu! Harusnya Sukma yang hancur dan kita bahagia! Bukan dia yang bahagia dan kita yang hancur!” ucap Sisil sambil terisak.Dia berjalan pelan menuju kamar Sukma. Kebiasaan Sukma yang tidak pernah mengunci kamar ketika tidur ternyata masih sama. Dengan mudah pintu itu didorong olehnya. Sisil menyeringai sambil terisak pelan melihat tubuh mungil itu meringkuk dibalik selimut.“Selamat jalan, Sukma!”Diangkatnya benda yang di tangannya itu tinggi-tinggi. Dia berjalan pelan mendekat. Namun sial, tubuhnya menyenggol gelas yang ada di atas meja kecil hingga menimbulkan bunyi gaduh. Sukma menggeliat karena terkejut, Abah pun yang tidur di ruang tengah terjaga sambil mengerjap. Sisil maju secepat kilat dan benda itu dihempask