Home / Romansa / TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA / Bab 5: Jiwa dan raga yang terluka

Share

Bab 5: Jiwa dan raga yang terluka

Author: Anni Dess
last update Last Updated: 2025-04-18 21:23:54

Hari itu adalah sebuah kegelapan bagi Seruni, tidak hanya raganya saja yang terasa remuk dan sakit, tapi juga hatinya. Seruni berharap ini semua hanya mimpi, sayangnya saat dia terbangun, matanya menemukan bercak darah suci miliknya yang masih berada di ranjang besar bersprei abu-abu ini milik pria itu, harapan Seruni pun musnah. Setelah ini akan menjadi seperti apa hidupnya?

Seruni ingin menuntut laki-laki itu tapi dia ragu juga malu. Ia tahu jika ini adalah sebuah tindakan kejahatan, tapi jika ia meng-kasuskan masalah ini dan kedua orangtuanya tahu, mau di taruh di mana wajah mereka? Seruni tidak sampai hati melemparkan kotoran ke wajah orang yang sudah mengurus dan menyayanginya selama ini.

Malam ini saat dirinya terbangun dari tidur dan sadar sepenuhnya, laki-laki itu tidak lagi ada di sampingnya. Dengan langkah tertatih Seruni mengenakan kembali pakaiannya dan pergi keluar kamar untuk mencari laki-laki itu. Seruni sudah dewasa dan bukan orang bodoh, dia sangat tahu apa yang membuatnya sulit untuk berjalan. Tapi rasa sakit dan perih di bawah sana belum seberapa di banding rasa sakit dan hancur di hatinya.

***

"Ibu Seruni..."

Seruni terkejut, saat menuruni tangga dan mendapati Bik Sani sedang duduk dengan gelisah. Dengan berjalan pelan Seruni menghampiri perempuan paruh baya itu.

"Pak Angga ada dimana, Bi?" tanya Seruni.

"Ada di kamar mungkin, Bu. Bu Seruni, maafkan Bibi ya Bu.... bibi benar-benar meminta maaf sudah melakukan ini sama Ibu." Bik Sani mengatakan ini sambil menangis dan terus menggenggam tangan Seruni.

"Melakukan apa Bi?"

"Mencampurkan sesuatu ke minuman Ibu yang membuat Ibu Seruni ketiduran dan menjadi seperti ini. Saya minta maaf, karena tidak menolak perintah Mas Angga Bu."

"Pak Angga sudah merencanakan ini Bik? Kenapa Bik... salah saya apa?" tanya Seruni dengan bibir bergetar.

"Bibi tidak tahu Bu, maaf...."

Seruni tidak tahu lagi harus bagaimana. Perasaan marah, malu, dan kecewa bercampur jadi satu.

Seruni ingin segera pergi dari rumah itu tapi dia tidak bisa. Apa yang akan dia katakan kepada orang tuanya saat menemukan dirinya pulang dalam keadaan sekacau ini, dan di jam seperti ini. Dia tidak akan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari orang tuanya. Dia tidak sampai hati jika harus mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Sekali lagi saya minta maaf ya, Ibu."

Sebagai perempuan, Bi Sani sebenarnya tidak tega. Tapi tak kuasa menolak perintah Angga. Itulah alasan mengapa langsung mengaku dan meminta maaf. Dengan izin Angga tentu saja.

Seruni berjalan menuju kamar Ano, laki-laki itu pasti ada di sana. Tanpa mengetuk lebih dulu, Seruni segera membuka pintu itu.

"Apa yang Bapak lakukan ke saya?" tanya Seruni. Ia menatap tajam mata laki-laki yang tengah duduk di ranjang puteranya.

"Saya minta maaf Seruni."

"Kenapa Bapak tega melakukan semua ini sama saya? Saya ada salah apa sama Bapak?"

Suara bentakan Seruni menggema di kamar Ano. Angga khawatir anaknya akan terbangun.

"Pelankan suaramu Seruni, Ano sedang tidur." Angga langsung menarik Seruni keluar kamar dan menutup rapat pintu kamar anaknyanya. Angga tidak mau tidur Ano terganggu.

"Bapak masih bisa memikirkan anak Bapak tapi apa bisa memikirkan perasaan dan nasib saya! "

"Saya akan bertanggung jawab, Seruni!"

"Cih, bertanggung jawab seperti apa yang Bapak maksud. Apa Bapak bisa mengembalikan apa yang sudah Bapak ambil dari tubuh saya? Apa bisa?"

"Saya akan menikahi kamu, secepatnya."

"Tidak perlu! Saya tidak sudi menikah dengan lelaki bejad sepertimu, Angga!"

"Tidak ada pilihan lain. Saya akan tetap bertanggung jawab dan menikahi kamu, Seruni."

Seruni mendekat ke arah Angga dan melayangkan sebuah tamparan keras di pipi Angga. Meninggalkan bekas merah di pipi putihnya.

"Apa anda pikir saya bisa menerima pernikahan semudah itu? Laki-laki seperti Bapak tidak layak untuk di jadikan suami."

"Saya tidak peduli Seruni, seperti apapun penolakanmu, kita akan tetap menikah."

"Apa sebuah pernikahan tidak membutuhkan perasaan di dalamnya, bahkan kita tidak begitu saling mengenal. Sekali lagi saya tekankan tidak akan menikah denganmu, penjahat sepertimu seharusnya mendekam di penjara, bukan di jadikan suami."

Seruni mengatakan itu dengan mata memerah karena amarah, rasanya ingin sekali dia melenyapkan laki-laki yang ada di depannya ini.

"Kita akan tetap menikah."

"Tidak akan, saya mempunyai keluarga dan juga...." Seruni tak meneruskan kata-katanya. Apa ia masih pantas menyebut Adam kekasihnya setelah semua yang terjadi? Selama berpacaran dengan Adam bahkan sentuhan terdekat mereka sekedar mencium kening dan berpegangan tangan. Mereka berkomitmen untuk saling menjaga bukan saling merusak. Tapi sekarang apa? Tubuh Seruni sudah kotor dan tidak pantas lagi untuk Adam. "Saya tidak akan pernah jadi istrimu, Angga."

"Lalu bagaimana jika kamu hamil?"

Hamil? Seruni tidak berpikir sampai sana, yang ia pikirkan hanya Adam dan orangtuanya.

"Saya tidak akan hamil, dan jangan pernah temui saya lagi."

Seruni kembali ke kamar Angga, mengambil tas dan sedikit merapikan pakaiannya. Ia memaksa pulang meski Pak Angga melarang dan Ano yang terbangun dari tidur memanggilnya.

Seruni membawa motornya dengan kecepatan tinggi, di temani angin malam dan mata berkabut karena airmata. Seruni sudah tidak punya rasa takut jika berpapasan dengan malaikat maut. Mati mungkin lebih baik daripada ia menanggung akibat dari kebejadan Pak Angga.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
nah ini kelemahannya. hamil gimana seruni akan memberitahu keluarganya, pasti keluarganya akan sangat kecewa
goodnovel comment avatar
Nurhayati90
kamu yang kuat seruni huhuhu
goodnovel comment avatar
Kania Putri
nyatanya gak semudah itu angga kamu sudah menodai seruni tapi buat tanggung jawab dan menikahi justru seruni malah menolak mentah2 ini
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 17. Luluh

    Sudah satu minggu Seruni menjadi istri dari Angga, dengan cara di tipu oleh laki-laki itu. Selama itu pula dia masih diam saja, tidak ada obrolan dengan suami, mertua, apalagi anak tirinya. Terakhir berbicara dengan Angga ketika meminta sebuah toko perhiasan dan ia di minta untuk menunggu. Katanya tidak sampai satu bulan toko dan segala isinya, termasuk karyawan sudah siap. Malam ini, untuk pertama kalinya setelah kejadian ia membentak Ano, Seruni duduk berdekatan dengan anak laki-laki yang kini berstatus sebagai anak tirinya. Meski begitu tidak ada yang berani menuntut ia bersikap seperti seorang Ibu pada Ano, termasuk Ibu mertuanya juga Angga. Seruni mendengar bisik-bisik Ibu mertuanya yang menyuruh Ano jangan takut padanya. Namun, Seruni tidak ada minat untuk ikut membujuknya.Seruni tahu Ibu mertuanya berusaha keras meyakinkan Ano jika ia tidak akan berbicara keras lagi. Setelah peristiwa ia membentaknya waktu itu, belum sekalipun mereka bertegur sapa. Saat menikah, Ano hanya me

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 16: Permintaan Seruni

    Hari ini Angga dan Seruni pulang kerumah setelah dua malam tidur di kamar hotel. Selama dua malam itu, tak sekalipun mereka saling bicara. Seruni menutup mulutnya dan diam seribu bahasa. Sampai di rumah, mereka di sambut oleh Mira, Ibu dari Angga. "Selamat datang Seruni, sekali lagi saya minta maaf. Untuk diri saya sendiri, dan juga anak saya, Angga."Seruni hanya menatap sebentar tanpa berniat menjawab ungkapan maaf dari wanita yang sudah bergelar sebagai Ibu mertuanya. Ia tahu ini tidak sopan, tapi sakit dan kecewa di hatinya belum hilang. "Angga, ajak istri kamu ke kamar dulu. Sementara Mama mau kasih pengertian ke Ano dulu tentang kenapa Seruni ada di sini. Tahu sendiri dia masih bingung sama pernikahan kalian kemarin.""Iya Ma, terimakasih," jawab Angga.Seruni masih berdiri diam di tempat saat Angga berjalan hendak masuk ke dalam kamar."Seruni, ayo."Seruni terasa seperti orang linglung, apa yang akan ia lakukan di rumah ini nanti dengan waktu yang tidak bisa di tentukan. I

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 15: Datang bulan

    Acara sudah selesai, tapi raut muram di wajah Seruni belum hilang. Ada banyak kejutan yang ia dapatkan malam ini. Salah satunya adalah kedatangan orangtua Adam. Meski mereka datang dengan senyuman dan memberi selamat, sikap mereka justru mengusik hati kecil Seruni.Selain itu, Adam juga datang saat acara sudah hampir selesai. Memang ia yang memberinya undangan saat Adam memintanya, mereka bertemu untuk terakhir kalinya beberapa hari lalu. Adam ingin tahu apa yang membuat ia meninggalkannya, dan ingin melihat dengan matanya sendiri jika benar ia akan menjadi milik laki-laki lain. "Seruni, silahkan kamu istirahat. Saya keluar dulu, ada perlu sebentar."Seruni tak menjawab apa yang di ucapkan suaminya, pernikahannya ini tidak akan merubah sikap apalagi perasaannya pada seorang Angga. Tanpa Seruni tahu, Angga pergi keluar untuk menemui seseorang yang tak lain adalah mantan kekasih Seruni. Dia akan meluruskan dan menjelaskan padanya, apa adanya, dan sejujur-jujurnya. Toh dia sudah menika

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 14: Menikah

    Sepulangnya dari menemui Ayah Seruni, Angga segera menemui Ibunya, satu-satunya orangtua yang masih ia miliki. Angga harus segera membicarakan ini dengan beliau tentang acara lamaran juga pernikahan. "Ma, apa Ano sudah tidur?" tanya Angga setelah ia sampai di rumah. "Sudah," jawab Bu Mira singkat. Sebagai ibu dia masih belum bisa menerima perbuatan anaknya. "Ma, besok bantu aku datang ke rumah Seruni buat lamar dia ya? Aku harus menikah dalam minggu ini juga.""Kamu suruh orang lain saja, Mama malu. Selain perbuatan bejad kamu, Mama juga sudah pernah datang untuk melabrak dia dan membuat Seruni kehilangan pekerjaan. Lagian waktu satu minggu untuk persiapan mana cukup."Angga mengerti akan sikap kecewa Mamanya. Orangtua mana yang bahagia jika dua kali menikah, anaknya selalu sudah menyentuh perempuannya lebih dulu. "Nanti kita minta maaf, dan untuk perbuatanku ke Seruni, orangtuanya tidak tahu. Seruni merahasiakan ini, Ma. Untuk persiapan biar jadi urusanku," ucap Angga. "Enak ben

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 13: Bertemu Ayah Seruni

    Seruni menatap nanar kepada tiga buah testpack bergaris dua di depannya. Setetes air mata jatuh di pipinya. Inikah akhir dari perjalanan hidupnya? Apakah takdirnya akan berakhir menjadi Ibu dari anak lelaki di depannya ini. Anak? Seruni tertawa dalam hati. Mempunyai anak sama sekali belum menjadi tujuan hidupnya dalam waktu dekat ini.Angga mengangkat dagu Seruni untuk menatap matanyanya."Maaf." Angga hendak menarik Seruni dalam pelukannya, tapi di tolak."Kita menikah satu minggu lagi.""Apa harus secepat itu?" tanya Seruni terkejut sambil menahan tangis. "Iya, kita tidak mungkin menunggu perutmu membesar baru menikah.""Tapi Anda harus bertemu Ayahku dulu sebelum membawa keluarga lain untuk melamar.""Saya akan menemui Ayahmu sekarang juga."Seruni tak bisa menolak, sekarang atau nanti akan berakhir sama. "Tapi tolong, simpan rapat-rapat aib yang membuatmu sampai bertemu Ayah saya."Angga mengangguk, itu justru akan menguntungkan dirinya. ***Seruni menghembuskan nafas berat s

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 12: Mengurai Masalah

    Seruni sampai dirumahnya tepat saat adzan maghrib berkumandang. Setelah masuk kerumah dan membersihkan tubuh Seruni bergabung bersama orang tuanya untuk melaksanakan shalat berjamaah.Setelah selesai shalat Seruni membantu Ibunya menyiapkan makan malam."Kamu baik-baik saja, Runi?" tanya sang Ibu. "Baik, Bu.""Tapi belakangan ini kamu jadi lebih banyak diam.""Sebenarnya ada sedikit masalah, tapi Runi belum bisa cerita. Seruni belum sanggup lihat ayah dan ibu kecewa.""Apapun masalahnya cerita ke kita Runi, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, jangan di pendam sendiri." Ucap sang Ibu bijaksana. "Iya Bu, maaf.""Ya sudah ayo kita makan, habis makan kamu harus cerita ke Ayah dan Ibu."***Akhirnya di sinilah Seruni berada, di ruang keluarga yang sederhana. Sangat jauh jika di banding dengan ruang keluarga yang ada di rumah mewah Angga.Seruni berniat mulai mengurai beban pikirannya. Mengakui sedikit demi sedikit masalah-masalah yang dia hadapi belakangan ini."Ayo Nak ceritakan, a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status