Home / Romansa / TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA / Bab 4: Direnggut Paksa

Share

Bab 4: Direnggut Paksa

Author: Anni Dess
last update Last Updated: 2025-04-18 21:21:36

Warning 21++

Angga sedikit terlambat menjemput Ano di sekolahnya, setelah sampai Ano langsung berlari menuju mobil ayahnya. Sambil berdada-dada ria dengan guru sekolahnya yang tak lain adalah Seruni. Senyum tulus dari wanita itu juga di berikan kepada Angga sambil membungkuk hormat. Angga yakin malam wanita itu tidak lagi mau memberikan senyuman itu untuknya.

Setelah pulang dan Ano pergi kekamar bermainnya, Angga mencari Bi Sani, dia membutuhkan campur tangan wanita itu untuk menjalankan rencananya.

"Saya nggak berani Mas, saya takut dan nggak tega juga." Bi Sani menolak saat Angga menyuruhnya menambahkan sesuatu di minuman Seruni nantinya.

"Tenang saja Bi, ini bukan racun. Seruni akan baik-baik saja." Angga berusaha meyakinkan Bik Sani.

" Bibi takut dosa, Mas."

"Dosanya saya yang tanggung, Bi."

"Mana bisa begitu?"

"Saya mohon Bi, setelah semua beres Bibi boleh membuat pengakuan ke Seruni, biar Bibi nggak merasa berdosa."

"Tapi ini bener aman Mas, Ibu Seruni nggak bakal kenapa-napa?"

"Saya jamin, Bi. Bibi hanya perlu menambahkan ini ke minuman Seruni satu jam sebelum saya pulang dan pastikan bukan Ano yang meminumnya. Buat minuman asam seperti lemon tea yang Ano tidak suka."

"Bibi masih takut. Apa setelah minum itu Ibu Seruni akan pingsan?"

"Tidak... mungkin hanya tidur. Saya mohon Bi, Bibi boleh minta apa aja kalau Bibi mau melakukannya untuk saya."

"Jangan begitu saya bukan orang yang pamrih Mas, Mas Angga juga sudah sangat baik sama saya selama ini. Bibi akan lakuin kalau memang ini tidak berbahaya."

"Terimakasih Bi, setelah saya pulang nanti kalau saya suruh Bibi apapun saya mohon lakuin tanpa banyak bertanya."

"Baik Mas."

Hutang budi yang dimiliki Bi Sani pada Angga membuatnya sulit untuk menolak perintah apapun dan Bosnya.

"Saya nanti pulang jam lima sore, Bibi kasih minuman itu tepat jam empat sore ya Bi."

"Baik, Mas." Akhirnya Bi Sani mau membantunya, dia memiliki banyak hutang budi pada Angga. Itu yang membuatnya sulit menolak perintah dari Bosnya itu. Bahkan nyawa pun, mungkin akan dia berikan.

***

Hari ini Seruni mengajari Ano membaca dan menulis seperti biasanya. Anak itu sangat cerdas dan mudah memahami apa yang Seruni sampaikan. Tidak membuatnya lelah dan pusing sama sekali justru mereka berasa seperti kakak beradik bukan guru dan muridnya, mungkin efek dirinya anak tunggal sehingga tidak pernah merasakan kebersamaan seperti ini saat masih kecil dulu hingga sekarang. Sekarang j

Jam sudah menunjukan jam empat sore tetapi tadi Bi Sani bilang Tuannya itu akan pulang sedikit terlambat dan ia di minta untuk menunggu. Sambil menunggu, Seruni membacakan dongeng untuk Ano di ruang bermain anak itu.

Saat sedang serius mengajari Ano, Seruni mendengar pintu kamar di ketuk.

"Iya, silahkan masuk."

"Maaf Bibi menganggu, ini Bibi buatkan minuman buat Ano dan Ibu Seruni. Diminum ya sambil nunggu Ayah pulang."

"Iya terimakasih, Bi."

"Tapi Bu kalau Ano minta minuman Ibu jangan dikasih ya, soalnya itu lemon tea. Mas Angga melarang Ano meminum minuman asam."

"Iya Bi, saya paham." Tanpa menaruh curiga Seruni meminum minuman itu, sebenarnya dia tidak terlalu suka minuman yang mengandung gula. Tapi untuk menghargai Bi Sani dia meminumnya dan hanya menyisakan sedikit.

Dua puluh menit setelah meminum minuman itu Seruni merasakan jantungnya berdebar dan gelisah tanpa tahu penyebabnya. Seruni merasa panas, kehausan, dan mengantuk. Dia akhirnya meminta air minum kepada Bi Sani di dapur, tapi rasa kantuk itu tak kunjung hilang. Padahal dia belum menyelesaikan kewajiban akan pekerjaannya pada Ano yaitu menjaganya sampai Pak Angga pulang.

Seruni tidak tahan lagi, matanya benar-benar lengket. Akhirnya ia membiarkan Ano bermain sendiri dan ia memejamkan mata dengan kepala bertumpu pada ranjang milik Ano. Sebentar saja sampai rasa kantuknya hilang, pikirnya.

Tak lama kemudian Angga pulang ke rumah dan langsung menuju kamar anaknya setelah memastikan asisten rumah tangganya sudah menjalankan tugas dengan baik.

"Halo apa kabar anak Ayah hari ini?" tanya Angga pada Ano.

"Baik Ayah. Yah, Bunda Uni tidur, nggak bisa di bangunin," ujar Ano.

"Oh, nggak apa-apa, nanti Ayah yang bangunkan. Sekarang Ano keluar dulu, Ayah mau berbicara dengan Bunda Seruni, Bi Sani udah siapin yang spesial buat kamu di luar."

Ano mengangguk lalu berlari keluar dari kamar itu.

Angga berjongkok di depan Seruni, menatap dan mengamati seluruh wajahnya. Cukup cantik, tidak membuat Angga merasa jijik jika menyentuhnya.

Angga membopong tubuh Seruni, ia membawa wanita itu ke kamarnya sendiri. Tak mungkin mengotori kamar puteranya dengan hal terlarang seperti ini.

Angga menidurkan Seruni di ranjang, kemudian ia melepas kemeja kantornya. Sedikit tegang karena sudah lama Angga tak pernah melakukan ini. Apalagi melakukannya ketika lawannya dalam keadaan tak berdaya. Angga tahu ini bukan hal yang baik, tapi tak punya pilihan lain.

Angga melepas pakaian yang menempel di tubuh Seruni. Ia butuh objek untuk menaikkan gairahnya, obat yang di berikan Arbi tidak ia minum. Angga tak ingin melakukannya berkali-kali hingga puas, cukup satu kali untuk membawa Seruni kedalam pernikahan.

Angga meneguk ludah menatap tubuh polos Seruni dari wajah hingga kakinya. Dibalik pakaian sopan Seruni, ternyata menyimpan keindahan yang begitu sempurna. Apa yang ada di depannya saat ini, tidak menyulitkan Angga sama sekali, miliknya langsung tegang sempurna begitu ia menyentuh bagian-bagian sensitif tubuh Seruni. Tak ingin mengulur waktu, Angga langsung bersiap melakukan intinya.

Pada awalnya Angga ingin melakukan langsung pada intinya, tapi begitu bibir Angga menyentuh setiap inci bagian tubuh Seruni, ia tidak bisa berhenti. Apa yang di lakukan Angga meninggalkan jejak merah di tubuh Seruni. Tidak hanya satu atau dua titik, tapi lebih dari empat buah tanda merah yang Angga tinggalkan.

Angga memejamkan mata sejenak sebelum menyatukan tubuhnya dengan Seruni. Untuk saat ini, Angga tak bisa mengatakan hendak menyentuh Seruni hanya karena keperluan bisnisnya saja, tapi karena dia ingin.

Dengan kekuatan penuh Angga berusaha menyatukan tubuhnya dengan Seruni. Sempit, Angga kesusahan untuk menembusnya. Gerakan Angga terhenti ketika melihat lelehan cairan berwarna merah pada miliknya. Darah! Seruni masih perawan, wanita yang kini berada di bawah kungkungannya ini belum pernah tersentuh.

Angga di landa kebingungan, ini kali pertama dia menyentuh wanita yang masih utuh. Ada keinginan untuk mundur, tapi tiba-tiba Angga teringat akan janjinya. Akhirnya dengan tidak mudah Angga menyelesaikan penyatuan tubuhnya dengan Seruni, hanya sampai ia selesai saja. Jujur meski bahagia dan kagum dengan Seruni yang bisa menjaga kehormatannya, nafsunya sedikit surut. Ada rasa bersalah dalam hati kecil Angga.

Angga menatap wajah Seruni yang masih terpejam, jika dalam keadaan sadar, apa yang ia lakukan pasti sangat menyakitkan Seruni.

Angga menghembuskan napas berat, setelah ini ia sudah menyiapkan mental jika Seruni marah bahkan menuntutnya melalui jalur hukum setelah bangun nanti. Namun, Angga sudah menyusun taktik jika sampai Seruni melakukannya.

"Maaf saya harus melakukan ini, suatu hari kamu akan tahu alasannya, Seruni." Bisik Angga sambil menyelimuti tubuh Seruni. Sebagai manusia, ia masih memiliki perasaan bersalah dan kasihan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
alasan apa angga, ngga ada kepentingan alasan itu sama seruni jahat kamu mana kamu lakukan disaat seruni ngga bisa melawan, pecundang kamu angga
goodnovel comment avatar
Nurhayati90
sebagai manusia sikapmu amat sangat br3ngs3k Angga.
goodnovel comment avatar
Kania Putri
gak kebayang gimana perasaan seruni nanti pas sadar gila kamu demi ambisi proyek kerjaan kamu tega
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 17. Luluh

    Sudah satu minggu Seruni menjadi istri dari Angga, dengan cara di tipu oleh laki-laki itu. Selama itu pula dia masih diam saja, tidak ada obrolan dengan suami, mertua, apalagi anak tirinya. Terakhir berbicara dengan Angga ketika meminta sebuah toko perhiasan dan ia di minta untuk menunggu. Katanya tidak sampai satu bulan toko dan segala isinya, termasuk karyawan sudah siap. Malam ini, untuk pertama kalinya setelah kejadian ia membentak Ano, Seruni duduk berdekatan dengan anak laki-laki yang kini berstatus sebagai anak tirinya. Meski begitu tidak ada yang berani menuntut ia bersikap seperti seorang Ibu pada Ano, termasuk Ibu mertuanya juga Angga. Seruni mendengar bisik-bisik Ibu mertuanya yang menyuruh Ano jangan takut padanya. Namun, Seruni tidak ada minat untuk ikut membujuknya.Seruni tahu Ibu mertuanya berusaha keras meyakinkan Ano jika ia tidak akan berbicara keras lagi. Setelah peristiwa ia membentaknya waktu itu, belum sekalipun mereka bertegur sapa. Saat menikah, Ano hanya me

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 16: Permintaan Seruni

    Hari ini Angga dan Seruni pulang kerumah setelah dua malam tidur di kamar hotel. Selama dua malam itu, tak sekalipun mereka saling bicara. Seruni menutup mulutnya dan diam seribu bahasa. Sampai di rumah, mereka di sambut oleh Mira, Ibu dari Angga. "Selamat datang Seruni, sekali lagi saya minta maaf. Untuk diri saya sendiri, dan juga anak saya, Angga."Seruni hanya menatap sebentar tanpa berniat menjawab ungkapan maaf dari wanita yang sudah bergelar sebagai Ibu mertuanya. Ia tahu ini tidak sopan, tapi sakit dan kecewa di hatinya belum hilang. "Angga, ajak istri kamu ke kamar dulu. Sementara Mama mau kasih pengertian ke Ano dulu tentang kenapa Seruni ada di sini. Tahu sendiri dia masih bingung sama pernikahan kalian kemarin.""Iya Ma, terimakasih," jawab Angga.Seruni masih berdiri diam di tempat saat Angga berjalan hendak masuk ke dalam kamar."Seruni, ayo."Seruni terasa seperti orang linglung, apa yang akan ia lakukan di rumah ini nanti dengan waktu yang tidak bisa di tentukan. I

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 15: Datang bulan

    Acara sudah selesai, tapi raut muram di wajah Seruni belum hilang. Ada banyak kejutan yang ia dapatkan malam ini. Salah satunya adalah kedatangan orangtua Adam. Meski mereka datang dengan senyuman dan memberi selamat, sikap mereka justru mengusik hati kecil Seruni.Selain itu, Adam juga datang saat acara sudah hampir selesai. Memang ia yang memberinya undangan saat Adam memintanya, mereka bertemu untuk terakhir kalinya beberapa hari lalu. Adam ingin tahu apa yang membuat ia meninggalkannya, dan ingin melihat dengan matanya sendiri jika benar ia akan menjadi milik laki-laki lain. "Seruni, silahkan kamu istirahat. Saya keluar dulu, ada perlu sebentar."Seruni tak menjawab apa yang di ucapkan suaminya, pernikahannya ini tidak akan merubah sikap apalagi perasaannya pada seorang Angga. Tanpa Seruni tahu, Angga pergi keluar untuk menemui seseorang yang tak lain adalah mantan kekasih Seruni. Dia akan meluruskan dan menjelaskan padanya, apa adanya, dan sejujur-jujurnya. Toh dia sudah menika

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 14: Menikah

    Sepulangnya dari menemui Ayah Seruni, Angga segera menemui Ibunya, satu-satunya orangtua yang masih ia miliki. Angga harus segera membicarakan ini dengan beliau tentang acara lamaran juga pernikahan. "Ma, apa Ano sudah tidur?" tanya Angga setelah ia sampai di rumah. "Sudah," jawab Bu Mira singkat. Sebagai ibu dia masih belum bisa menerima perbuatan anaknya. "Ma, besok bantu aku datang ke rumah Seruni buat lamar dia ya? Aku harus menikah dalam minggu ini juga.""Kamu suruh orang lain saja, Mama malu. Selain perbuatan bejad kamu, Mama juga sudah pernah datang untuk melabrak dia dan membuat Seruni kehilangan pekerjaan. Lagian waktu satu minggu untuk persiapan mana cukup."Angga mengerti akan sikap kecewa Mamanya. Orangtua mana yang bahagia jika dua kali menikah, anaknya selalu sudah menyentuh perempuannya lebih dulu. "Nanti kita minta maaf, dan untuk perbuatanku ke Seruni, orangtuanya tidak tahu. Seruni merahasiakan ini, Ma. Untuk persiapan biar jadi urusanku," ucap Angga. "Enak ben

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 13: Bertemu Ayah Seruni

    Seruni menatap nanar kepada tiga buah testpack bergaris dua di depannya. Setetes air mata jatuh di pipinya. Inikah akhir dari perjalanan hidupnya? Apakah takdirnya akan berakhir menjadi Ibu dari anak lelaki di depannya ini. Anak? Seruni tertawa dalam hati. Mempunyai anak sama sekali belum menjadi tujuan hidupnya dalam waktu dekat ini.Angga mengangkat dagu Seruni untuk menatap matanyanya."Maaf." Angga hendak menarik Seruni dalam pelukannya, tapi di tolak."Kita menikah satu minggu lagi.""Apa harus secepat itu?" tanya Seruni terkejut sambil menahan tangis. "Iya, kita tidak mungkin menunggu perutmu membesar baru menikah.""Tapi Anda harus bertemu Ayahku dulu sebelum membawa keluarga lain untuk melamar.""Saya akan menemui Ayahmu sekarang juga."Seruni tak bisa menolak, sekarang atau nanti akan berakhir sama. "Tapi tolong, simpan rapat-rapat aib yang membuatmu sampai bertemu Ayah saya."Angga mengangguk, itu justru akan menguntungkan dirinya. ***Seruni menghembuskan nafas berat s

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 12: Mengurai Masalah

    Seruni sampai dirumahnya tepat saat adzan maghrib berkumandang. Setelah masuk kerumah dan membersihkan tubuh Seruni bergabung bersama orang tuanya untuk melaksanakan shalat berjamaah.Setelah selesai shalat Seruni membantu Ibunya menyiapkan makan malam."Kamu baik-baik saja, Runi?" tanya sang Ibu. "Baik, Bu.""Tapi belakangan ini kamu jadi lebih banyak diam.""Sebenarnya ada sedikit masalah, tapi Runi belum bisa cerita. Seruni belum sanggup lihat ayah dan ibu kecewa.""Apapun masalahnya cerita ke kita Runi, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, jangan di pendam sendiri." Ucap sang Ibu bijaksana. "Iya Bu, maaf.""Ya sudah ayo kita makan, habis makan kamu harus cerita ke Ayah dan Ibu."***Akhirnya di sinilah Seruni berada, di ruang keluarga yang sederhana. Sangat jauh jika di banding dengan ruang keluarga yang ada di rumah mewah Angga.Seruni berniat mulai mengurai beban pikirannya. Mengakui sedikit demi sedikit masalah-masalah yang dia hadapi belakangan ini."Ayo Nak ceritakan, a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status