Beranda / Romansa / TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA / Bab 4: Direnggut Paksa

Share

Bab 4: Direnggut Paksa

Penulis: Anni Dess
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-18 21:21:36

Warning 21++

Angga sedikit terlambat menjemput Ano di sekolahnya, setelah sampai Ano langsung berlari menuju mobil ayahnya. Sambil berdada-dada ria dengan guru sekolahnya yang tak lain adalah Seruni. Senyum tulus dari wanita itu juga di berikan kepada Angga sambil membungkuk hormat. Angga yakin malam wanita itu tidak lagi mau memberikan senyuman itu untuknya.

Setelah pulang dan Ano pergi kekamar bermainnya, Angga mencari Bi Sani, dia membutuhkan campur tangan wanita itu untuk menjalankan rencananya.

"Saya nggak berani Mas, saya takut dan nggak tega juga." Bi Sani menolak saat Angga menyuruhnya menambahkan sesuatu di minuman Seruni nantinya.

"Tenang saja Bi, ini bukan racun. Seruni akan baik-baik saja." Angga berusaha meyakinkan Bik Sani.

" Bibi takut dosa, Mas."

"Dosanya saya yang tanggung, Bi."

"Mana bisa begitu?"

"Saya mohon Bi, setelah semua beres Bibi boleh membuat pengakuan ke Seruni, biar Bibi nggak merasa berdosa."

"Tapi ini bener aman Mas, Ibu Seruni nggak bakal kenapa-napa?"

"Saya jamin, Bi. Bibi hanya perlu menambahkan ini ke minuman Seruni satu jam sebelum saya pulang dan pastikan bukan Ano yang meminumnya. Buat minuman asam seperti lemon tea yang Ano tidak suka."

"Bibi masih takut. Apa setelah minum itu Ibu Seruni akan pingsan?"

"Tidak... mungkin hanya tidur. Saya mohon Bi, Bibi boleh minta apa aja kalau Bibi mau melakukannya untuk saya."

"Jangan begitu saya bukan orang yang pamrih Mas, Mas Angga juga sudah sangat baik sama saya selama ini. Bibi akan lakuin kalau memang ini tidak berbahaya."

"Terimakasih Bi, setelah saya pulang nanti kalau saya suruh Bibi apapun saya mohon lakuin tanpa banyak bertanya."

"Baik Mas."

Hutang budi yang dimiliki Bi Sani pada Angga membuatnya sulit untuk menolak perintah apapun dan Bosnya.

"Saya nanti pulang jam lima sore, Bibi kasih minuman itu tepat jam empat sore ya Bi."

"Baik, Mas." Akhirnya Bi Sani mau membantunya, dia memiliki banyak hutang budi pada Angga. Itu yang membuatnya sulit menolak perintah dari Bosnya itu. Bahkan nyawa pun, mungkin akan dia berikan.

***

Hari ini Seruni mengajari Ano membaca dan menulis seperti biasanya. Anak itu sangat cerdas dan mudah memahami apa yang Seruni sampaikan. Tidak membuatnya lelah dan pusing sama sekali justru mereka berasa seperti kakak beradik bukan guru dan muridnya, mungkin efek dirinya anak tunggal sehingga tidak pernah merasakan kebersamaan seperti ini saat masih kecil dulu hingga sekarang. Sekarang j

Jam sudah menunjukan jam empat sore tetapi tadi Bi Sani bilang Tuannya itu akan pulang sedikit terlambat dan ia di minta untuk menunggu. Sambil menunggu, Seruni membacakan dongeng untuk Ano di ruang bermain anak itu.

Saat sedang serius mengajari Ano, Seruni mendengar pintu kamar di ketuk.

"Iya, silahkan masuk."

"Maaf Bibi menganggu, ini Bibi buatkan minuman buat Ano dan Ibu Seruni. Diminum ya sambil nunggu Ayah pulang."

"Iya terimakasih, Bi."

"Tapi Bu kalau Ano minta minuman Ibu jangan dikasih ya, soalnya itu lemon tea. Mas Angga melarang Ano meminum minuman asam."

"Iya Bi, saya paham." Tanpa menaruh curiga Seruni meminum minuman itu, sebenarnya dia tidak terlalu suka minuman yang mengandung gula. Tapi untuk menghargai Bi Sani dia meminumnya dan hanya menyisakan sedikit.

Dua puluh menit setelah meminum minuman itu Seruni merasakan jantungnya berdebar dan gelisah tanpa tahu penyebabnya. Seruni merasa panas, kehausan, dan mengantuk. Dia akhirnya meminta air minum kepada Bi Sani di dapur, tapi rasa kantuk itu tak kunjung hilang. Padahal dia belum menyelesaikan kewajiban akan pekerjaannya pada Ano yaitu menjaganya sampai Pak Angga pulang.

Seruni tidak tahan lagi, matanya benar-benar lengket. Akhirnya ia membiarkan Ano bermain sendiri dan ia memejamkan mata dengan kepala bertumpu pada ranjang milik Ano. Sebentar saja sampai rasa kantuknya hilang, pikirnya.

Tak lama kemudian Angga pulang ke rumah dan langsung menuju kamar anaknya setelah memastikan asisten rumah tangganya sudah menjalankan tugas dengan baik.

"Halo apa kabar anak Ayah hari ini?" tanya Angga pada Ano.

"Baik Ayah. Yah, Bunda Uni tidur, nggak bisa di bangunin," ujar Ano.

"Oh, nggak apa-apa, nanti Ayah yang bangunkan. Sekarang Ano keluar dulu, Ayah mau berbicara dengan Bunda Seruni, Bi Sani udah siapin yang spesial buat kamu di luar."

Ano mengangguk lalu berlari keluar dari kamar itu.

Angga berjongkok di depan Seruni, menatap dan mengamati seluruh wajahnya. Cukup cantik, tidak membuat Angga merasa jijik jika menyentuhnya.

Angga membopong tubuh Seruni, ia membawa wanita itu ke kamarnya sendiri. Tak mungkin mengotori kamar puteranya dengan hal terlarang seperti ini.

Angga menidurkan Seruni di ranjang, kemudian ia melepas kemeja kantornya. Sedikit tegang karena sudah lama Angga tak pernah melakukan ini. Apalagi melakukannya ketika lawannya dalam keadaan tak berdaya. Angga tahu ini bukan hal yang baik, tapi tak punya pilihan lain.

Angga melepas pakaian yang menempel di tubuh Seruni. Ia butuh objek untuk menaikkan gairahnya, obat yang di berikan Arbi tidak ia minum. Angga tak ingin melakukannya berkali-kali hingga puas, cukup satu kali untuk membawa Seruni kedalam pernikahan.

Angga meneguk ludah menatap tubuh polos Seruni dari wajah hingga kakinya. Dibalik pakaian sopan Seruni, ternyata menyimpan keindahan yang begitu sempurna. Apa yang ada di depannya saat ini, tidak menyulitkan Angga sama sekali, miliknya langsung tegang sempurna begitu ia menyentuh bagian-bagian sensitif tubuh Seruni. Tak ingin mengulur waktu, Angga langsung bersiap melakukan intinya.

Pada awalnya Angga ingin melakukan langsung pada intinya, tapi begitu bibir Angga menyentuh setiap inci bagian tubuh Seruni, ia tidak bisa berhenti. Apa yang di lakukan Angga meninggalkan jejak merah di tubuh Seruni. Tidak hanya satu atau dua titik, tapi lebih dari empat buah tanda merah yang Angga tinggalkan.

Angga memejamkan mata sejenak sebelum menyatukan tubuhnya dengan Seruni. Untuk saat ini, Angga tak bisa mengatakan hendak menyentuh Seruni hanya karena keperluan bisnisnya saja, tapi karena dia ingin.

Dengan kekuatan penuh Angga berusaha menyatukan tubuhnya dengan Seruni. Sempit, Angga kesusahan untuk menembusnya. Gerakan Angga terhenti ketika melihat lelehan cairan berwarna merah pada miliknya. Darah! Seruni masih perawan, wanita yang kini berada di bawah kungkungannya ini belum pernah tersentuh.

Angga di landa kebingungan, ini kali pertama dia menyentuh wanita yang masih utuh. Ada keinginan untuk mundur, tapi tiba-tiba Angga teringat akan janjinya. Akhirnya dengan tidak mudah Angga menyelesaikan penyatuan tubuhnya dengan Seruni, hanya sampai ia selesai saja. Jujur meski bahagia dan kagum dengan Seruni yang bisa menjaga kehormatannya, nafsunya sedikit surut. Ada rasa bersalah dalam hati kecil Angga.

Angga menatap wajah Seruni yang masih terpejam, jika dalam keadaan sadar, apa yang ia lakukan pasti sangat menyakitkan Seruni.

Angga menghembuskan napas berat, setelah ini ia sudah menyiapkan mental jika Seruni marah bahkan menuntutnya melalui jalur hukum setelah bangun nanti. Namun, Angga sudah menyusun taktik jika sampai Seruni melakukannya.

"Maaf saya harus melakukan ini, suatu hari kamu akan tahu alasannya, Seruni." Bisik Angga sambil menyelimuti tubuh Seruni. Sebagai manusia, ia masih memiliki perasaan bersalah dan kasihan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nurhayati90
sebagai manusia sikapmu amat sangat br3ngs3k Angga.
goodnovel comment avatar
Kania Putri
gak kebayang gimana perasaan seruni nanti pas sadar gila kamu demi ambisi proyek kerjaan kamu tega
goodnovel comment avatar
Kania Putri
demi apa angga kamu jahat banget sama seruni tega banget kamu malah menodai seruni mana dia masih perawan gitu astaga jahatttttt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 5: Jiwa dan raga yang terluka

    Hari itu adalah sebuah kegelapan bagi Seruni, tidak hanya raganya saja yang terasa remuk dan sakit, tapi juga hatinya. Seruni berharap ini semua hanya mimpi, sayangnya saat dia terbangun, matanya menemukan bercak darah suci miliknya yang masih berada di ranjang besar bersprei abu-abu ini milik pria itu, harapan Seruni pun musnah. Setelah ini akan menjadi seperti apa hidupnya? Seruni ingin menuntut laki-laki itu tapi dia ragu juga malu. Ia tahu jika ini adalah sebuah tindakan kejahatan, tapi jika ia meng-kasuskan masalah ini dan kedua orangtuanya tahu, mau di taruh di mana wajah mereka? Seruni tidak sampai hati melemparkan kotoran ke wajah orang yang sudah mengurus dan menyayanginya selama ini. Malam ini saat dirinya terbangun dari tidur dan sadar sepenuhnya, laki-laki itu tidak lagi ada di sampingnya. Dengan langkah tertatih Seruni mengenakan kembali pakaiannya dan pergi keluar kamar untuk mencari laki-laki itu. Seruni sudah dewasa dan bukan orang bodoh, dia sangat tahu apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 6: Hancur

    Seruni pulang kerumah esok harinya. Sejak semalam ia menginap di hotel. Ia baru berani pulang pada jam empat sore, jam pulang biasanya setelah mengajar les anak dari orang yang sudah menghancurkan dirinya itu. Seruni juga perlu memastikan dulu jika kondisi wajahnya sudah tidak terlalu mengenaskan. Seruni beralasan, dia semalam tidak pulang karena harus menjaga Ano yang sedang sakit dan orang tuanya tidak ada di rumah. Pagi harinya Seruni mengatakan langsung pergi mengajar di sekolah. Semalam Seruni mengetik pesan itu di ponselnya sambil bercucuran airmata. Berbohong bukanlah kebiasaan Seruni, dia merasa begitu berdosa kepada orang tuanya. Setelah mereka begitu khwatir karena dirinya semalam tidak pulang, kini ia harus membohongi mereka."Ya ampun Nak, ap kamu baik-baik saja? Ayah khwatir, belum pernah kamu tidak pulang seperti ini.""Seruni baik-baik saja, Ayah. Ibu dimana?" tanya Seruni berusaha mengalihkan pembicaraan."Ibu belum pulang dari pengajian rutinan di masjid," jawab san

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 7. Belum Tentu Hamil

    [Seruni saya ingin bertemu]. Sebuah pesan masuk ke ponsel Seruni saat dirinya baru saja menyelesaikan pekerjaan di tokonya. Seruni tahu ini nomor siapa, dia memang tidak menyimpannya. Tetapi di lihat dari riwayat chatnya itu adalah nomor dari orang yang sangat dirinya benci saat ini. Segera Seruni memblokir nomor tersebut tanpa berpikir dua kali. Keesokan paginya saat Seruni baru tiba di gerbang sekolah, seseorang telah menunggunya. "Seruni tunggu, kenapa kamu memblokir nomor saya?" Orang itu tentu saja Anggara Wijaya, orang yang sudah menghancurkan hidupnya. "Karena saya ingin memblokirnya." "Kita perlu membicarakan semuanya baik-baik Seruni." "Apa anda juga sudah memperlakukan saya dengan "baik-baik" sehingga menuntut hal seperti itu?" tanya Seruni geram. "Saya minta maaf, dan saya akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya perbuat." "Saya tidak peduli." "Saya akan datang kerumahmu untuk melamar dan menikahimu." Rumah? Seketika Seruni menegang, apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-07
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 8. Berhenti Jadi Guru

    Setelah Angga pergi, Seruni terkejut ketika berbalik badan dan mendapati Mutia yang tengah menatapnya. "Mutia kamu...?" "Maaf Runi aku nggak sengaja dengar pembicaraan kalian." "Semuanya?" Tanya Seruni dan Mutia menganggukan kepalanya. "Maaf, tadinya nggak sengaja, aku lagi nyariin kamu." Mutia tidak salah, mereka memang sudah janjian datang lebih pagi hari ini untuk sarapan bersama. Ketika Seruni tak kunjung terlihat, wajar jika Mutia datang mencarinya. "Ya sudah, ayo masuk," ajak Seruni. "Jadi ini yang membuat kamu membentak Ano kemarin?" tanya Mutia. "Suasana hati aku kemarin lagi nggak baik, Muyt. Aku menyesal nggak bisa kontrol emosi ke Ano. Aku mohon sama kamu cukup tahu dan jangan bilang masalah ini ke siapapun." "Pak Adam gimana, Runi?" Mutia menanyakan ini karena memang tahu hubungan Seruni dan kekasihnya. Seruni menggeleng tanda tidak tau. Dia belum memberitahu Adam tentang masalah tak terduga ini. "Aku nggak tahu harus nanggepin masalah kamu gimana,

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-08
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 9. Biang Masalah yang Selalu Mengikuti

    Dengan perjalanan tak tentu arah setelah keluar dari sekolah, disinilah Seruni menghentikan laju motornya. Di depan sebuah hotel bintang lima yang sebenarnya lumayan jauh dari rumah juga sekolah tempat dia mengajar. Seruni ingin menenangkan diri, atau mungkin melarikan diri. Seruni memutuskan menyewa satu kamar di lantai tertinggi di gedung hotel itu. Sejenak, ia ingin menjauh dari semua masalahnya. Sayangnya, tanpa Seruni sadari, biang masalah itu tengah menatap keberadaannya. Dari jarak kurang lebih sepuluh meter, netra Angga menyipit untuk memperjelas apa yang di lihatnya. Angga berada di sana karena sedang menunggu kliennya, mereka ada janji rapat di hotel itu. Penglihatan mata Angga tidak salah, perempuan yang sedang memesan kamar hotel adalah wanita yang di kenalnya belakangan ini. Tapi Angga bertanya-tanya, untuk apa dia ada di sini, di jam seperti ini? Bukankah seharusnya dia ada di sekolah untuk mengajar Ano dan teman-temannya? Mata Angga mengikuti kemana langkah kaki Ser

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-09
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 1: Sebuah Penawaran

    Seorang lelaki paruh baya turun dari mobilnya menuju sebuah gedung bertingkat sepuluh untuk pertama kalinya. Tidak terlalu besar memang, tapi gedung yang berfungsi sebagai kantor ini memiliki design dan interior yang menarik dan juga elegan. Tidak heran mengingat siapa pemiliknya. Seorang pria muda yang menjadi rival bisnisnya. "Ada apa gerangan sampai seorang Bramantyo Nugraha tiba-tiba mau berkunjung ke kantor saya yang sederhana ini?" Tanya Anggara Wijaya sang pemilik tempat itu dengan nada angkuh. "Jangan berlebihan, saya kesini bukan untuk bersitegang." Bram memulai pembicaraan dengan tenang, karena setiap bertemu dengan laki-laki di depannya ini yang ada hanya aura permusuhan. Bukan tanpa sebab mereka seperti ini, ini semua berawal saat dulu Angga baru memulai bisnisnya, ia menaruh mata-mata di kantor Bram untuk mencurangi perusahaan Bram saat akan mendapatkan tender. Tidak berlangsung lama karena Bram mengetahuinya dan membuat Angga hampir bangkrut kala itu. Akan tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 2: Masuk Jebakan

    Sejak pertemuan Angga dengan Seruni waktu itu. Hubungan antara guru dan wali murid di antara mereka terjalin sangat baik. Hampir setiap hari mereka bertemu saat Angga mengantar dan menjemput Ano ke sekolah, seperti hari ini, Ano terlihat sedang menunggunya di dampingi oleh Seruni. Seruni tampak tersenyum manis, tidak tahu jika laki-laki yang ketampanannya menyilaukan mata itu adalah predator yang akan memangsanya tak lama lagi. Angga sudah menyampaikan persetujuannya kepada Bramantyo untuk menikahi wanita itu. Hari ini dia akan melakukan pendekatan dengan cara menjadikan Seruni guru les privat anaknya di rumah. Semoga cara ini berhasil dan bisa membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan Seruni, bukan mendapatkan hatinya, tapi tubuhnya. Satu alasan yang bisa menjerat Seruni kedalam hubungan pppppernikahan. "Maaf saya sedikit terlambat menjemput Ano." Ucap Angga ketika sudah turun dari mobil. "Tidak apa-apa Pak, kelas Ano baru saja selesai." Jawab Seruni penuh senyum. "Ayah

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 3: Rencana Jahat Angga

    Keesokan harinya Seruni mendatangi alamat rumah yang sudah Angga berikan, dua jam setelah jam sekolah usai. Semalam Seruni menghubungi Ibu kepala sekolah untuk meminta nomor laki-laki itu. Dengan banyak pertimbangan dan izin dari orang-orang terdekatnya Seruni akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran Angga sebagai guru les privat anaknya. Angga mengatakan tidak apa-apa jika ia hanya bisa datang tiga kali dalam seminggu. Seruni tidak bisa satu minggu full absen dari toko ayahnya, orangtuanya sudah tua dan Seruni tak ingin sampai mereka kelelahan. Setelah memencet bel di rumah besar itu, seorang perempuan paruh baya membukakan pintu untuk Seruni. "Selamat siang Bu, apa benar ini rumahnya bapak Anggara?" tanya Seruni. "Betul Bu, ini Ibu Seruni 'kan gurunya Ano?" "Iya, betul Bu." "Kalau begitu, silahkan masuk. Kebetulan sekali Den Ano baru saja bangun dari tidur siangnya." "Terimakasih Bu. Dimana biasanya Ano belajar, apa ada ruangan khusus?" Seruni menanyakan ini karena

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09

Bab terbaru

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 9. Biang Masalah yang Selalu Mengikuti

    Dengan perjalanan tak tentu arah setelah keluar dari sekolah, disinilah Seruni menghentikan laju motornya. Di depan sebuah hotel bintang lima yang sebenarnya lumayan jauh dari rumah juga sekolah tempat dia mengajar. Seruni ingin menenangkan diri, atau mungkin melarikan diri. Seruni memutuskan menyewa satu kamar di lantai tertinggi di gedung hotel itu. Sejenak, ia ingin menjauh dari semua masalahnya. Sayangnya, tanpa Seruni sadari, biang masalah itu tengah menatap keberadaannya. Dari jarak kurang lebih sepuluh meter, netra Angga menyipit untuk memperjelas apa yang di lihatnya. Angga berada di sana karena sedang menunggu kliennya, mereka ada janji rapat di hotel itu. Penglihatan mata Angga tidak salah, perempuan yang sedang memesan kamar hotel adalah wanita yang di kenalnya belakangan ini. Tapi Angga bertanya-tanya, untuk apa dia ada di sini, di jam seperti ini? Bukankah seharusnya dia ada di sekolah untuk mengajar Ano dan teman-temannya? Mata Angga mengikuti kemana langkah kaki Ser

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 8. Berhenti Jadi Guru

    Setelah Angga pergi, Seruni terkejut ketika berbalik badan dan mendapati Mutia yang tengah menatapnya. "Mutia kamu...?" "Maaf Runi aku nggak sengaja dengar pembicaraan kalian." "Semuanya?" Tanya Seruni dan Mutia menganggukan kepalanya. "Maaf, tadinya nggak sengaja, aku lagi nyariin kamu." Mutia tidak salah, mereka memang sudah janjian datang lebih pagi hari ini untuk sarapan bersama. Ketika Seruni tak kunjung terlihat, wajar jika Mutia datang mencarinya. "Ya sudah, ayo masuk," ajak Seruni. "Jadi ini yang membuat kamu membentak Ano kemarin?" tanya Mutia. "Suasana hati aku kemarin lagi nggak baik, Muyt. Aku menyesal nggak bisa kontrol emosi ke Ano. Aku mohon sama kamu cukup tahu dan jangan bilang masalah ini ke siapapun." "Pak Adam gimana, Runi?" Mutia menanyakan ini karena memang tahu hubungan Seruni dan kekasihnya. Seruni menggeleng tanda tidak tau. Dia belum memberitahu Adam tentang masalah tak terduga ini. "Aku nggak tahu harus nanggepin masalah kamu gimana,

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 7. Belum Tentu Hamil

    [Seruni saya ingin bertemu]. Sebuah pesan masuk ke ponsel Seruni saat dirinya baru saja menyelesaikan pekerjaan di tokonya. Seruni tahu ini nomor siapa, dia memang tidak menyimpannya. Tetapi di lihat dari riwayat chatnya itu adalah nomor dari orang yang sangat dirinya benci saat ini. Segera Seruni memblokir nomor tersebut tanpa berpikir dua kali. Keesokan paginya saat Seruni baru tiba di gerbang sekolah, seseorang telah menunggunya. "Seruni tunggu, kenapa kamu memblokir nomor saya?" Orang itu tentu saja Anggara Wijaya, orang yang sudah menghancurkan hidupnya. "Karena saya ingin memblokirnya." "Kita perlu membicarakan semuanya baik-baik Seruni." "Apa anda juga sudah memperlakukan saya dengan "baik-baik" sehingga menuntut hal seperti itu?" tanya Seruni geram. "Saya minta maaf, dan saya akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya perbuat." "Saya tidak peduli." "Saya akan datang kerumahmu untuk melamar dan menikahimu." Rumah? Seketika Seruni menegang, apa yang

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 6: Hancur

    Seruni pulang kerumah esok harinya. Sejak semalam ia menginap di hotel. Ia baru berani pulang pada jam empat sore, jam pulang biasanya setelah mengajar les anak dari orang yang sudah menghancurkan dirinya itu. Seruni juga perlu memastikan dulu jika kondisi wajahnya sudah tidak terlalu mengenaskan. Seruni beralasan, dia semalam tidak pulang karena harus menjaga Ano yang sedang sakit dan orang tuanya tidak ada di rumah. Pagi harinya Seruni mengatakan langsung pergi mengajar di sekolah. Semalam Seruni mengetik pesan itu di ponselnya sambil bercucuran airmata. Berbohong bukanlah kebiasaan Seruni, dia merasa begitu berdosa kepada orang tuanya. Setelah mereka begitu khwatir karena dirinya semalam tidak pulang, kini ia harus membohongi mereka."Ya ampun Nak, ap kamu baik-baik saja? Ayah khwatir, belum pernah kamu tidak pulang seperti ini.""Seruni baik-baik saja, Ayah. Ibu dimana?" tanya Seruni berusaha mengalihkan pembicaraan."Ibu belum pulang dari pengajian rutinan di masjid," jawab san

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 5: Jiwa dan raga yang terluka

    Hari itu adalah sebuah kegelapan bagi Seruni, tidak hanya raganya saja yang terasa remuk dan sakit, tapi juga hatinya. Seruni berharap ini semua hanya mimpi, sayangnya saat dia terbangun, matanya menemukan bercak darah suci miliknya yang masih berada di ranjang besar bersprei abu-abu ini milik pria itu, harapan Seruni pun musnah. Setelah ini akan menjadi seperti apa hidupnya? Seruni ingin menuntut laki-laki itu tapi dia ragu juga malu. Ia tahu jika ini adalah sebuah tindakan kejahatan, tapi jika ia meng-kasuskan masalah ini dan kedua orangtuanya tahu, mau di taruh di mana wajah mereka? Seruni tidak sampai hati melemparkan kotoran ke wajah orang yang sudah mengurus dan menyayanginya selama ini. Malam ini saat dirinya terbangun dari tidur dan sadar sepenuhnya, laki-laki itu tidak lagi ada di sampingnya. Dengan langkah tertatih Seruni mengenakan kembali pakaiannya dan pergi keluar kamar untuk mencari laki-laki itu. Seruni sudah dewasa dan bukan orang bodoh, dia sangat tahu apa ya

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 4: Direnggut Paksa

    Warning 21++ Angga sedikit terlambat menjemput Ano di sekolahnya, setelah sampai Ano langsung berlari menuju mobil ayahnya. Sambil berdada-dada ria dengan guru sekolahnya yang tak lain adalah Seruni. Senyum tulus dari wanita itu juga di berikan kepada Angga sambil membungkuk hormat. Angga yakin malam wanita itu tidak lagi mau memberikan senyuman itu untuknya. Setelah pulang dan Ano pergi kekamar bermainnya, Angga mencari Bi Sani, dia membutuhkan campur tangan wanita itu untuk menjalankan rencananya. "Saya nggak berani Mas, saya takut dan nggak tega juga." Bi Sani menolak saat Angga menyuruhnya menambahkan sesuatu di minuman Seruni nantinya. "Tenang saja Bi, ini bukan racun. Seruni akan baik-baik saja." Angga berusaha meyakinkan Bik Sani. " Bibi takut dosa, Mas." "Dosanya saya yang tanggung, Bi." "Mana bisa begitu?" "Saya mohon Bi, setelah semua beres Bibi boleh membuat pengakuan ke Seruni, biar Bibi nggak merasa berdosa." "Tapi ini bener aman Mas, Ibu Seruni nggak b

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 3: Rencana Jahat Angga

    Keesokan harinya Seruni mendatangi alamat rumah yang sudah Angga berikan, dua jam setelah jam sekolah usai. Semalam Seruni menghubungi Ibu kepala sekolah untuk meminta nomor laki-laki itu. Dengan banyak pertimbangan dan izin dari orang-orang terdekatnya Seruni akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran Angga sebagai guru les privat anaknya. Angga mengatakan tidak apa-apa jika ia hanya bisa datang tiga kali dalam seminggu. Seruni tidak bisa satu minggu full absen dari toko ayahnya, orangtuanya sudah tua dan Seruni tak ingin sampai mereka kelelahan. Setelah memencet bel di rumah besar itu, seorang perempuan paruh baya membukakan pintu untuk Seruni. "Selamat siang Bu, apa benar ini rumahnya bapak Anggara?" tanya Seruni. "Betul Bu, ini Ibu Seruni 'kan gurunya Ano?" "Iya, betul Bu." "Kalau begitu, silahkan masuk. Kebetulan sekali Den Ano baru saja bangun dari tidur siangnya." "Terimakasih Bu. Dimana biasanya Ano belajar, apa ada ruangan khusus?" Seruni menanyakan ini karena

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 2: Masuk Jebakan

    Sejak pertemuan Angga dengan Seruni waktu itu. Hubungan antara guru dan wali murid di antara mereka terjalin sangat baik. Hampir setiap hari mereka bertemu saat Angga mengantar dan menjemput Ano ke sekolah, seperti hari ini, Ano terlihat sedang menunggunya di dampingi oleh Seruni. Seruni tampak tersenyum manis, tidak tahu jika laki-laki yang ketampanannya menyilaukan mata itu adalah predator yang akan memangsanya tak lama lagi. Angga sudah menyampaikan persetujuannya kepada Bramantyo untuk menikahi wanita itu. Hari ini dia akan melakukan pendekatan dengan cara menjadikan Seruni guru les privat anaknya di rumah. Semoga cara ini berhasil dan bisa membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan Seruni, bukan mendapatkan hatinya, tapi tubuhnya. Satu alasan yang bisa menjerat Seruni kedalam hubungan pppppernikahan. "Maaf saya sedikit terlambat menjemput Ano." Ucap Angga ketika sudah turun dari mobil. "Tidak apa-apa Pak, kelas Ano baru saja selesai." Jawab Seruni penuh senyum. "Ayah

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 1: Sebuah Penawaran

    Seorang lelaki paruh baya turun dari mobilnya menuju sebuah gedung bertingkat sepuluh untuk pertama kalinya. Tidak terlalu besar memang, tapi gedung yang berfungsi sebagai kantor ini memiliki design dan interior yang menarik dan juga elegan. Tidak heran mengingat siapa pemiliknya. Seorang pria muda yang menjadi rival bisnisnya. "Ada apa gerangan sampai seorang Bramantyo Nugraha tiba-tiba mau berkunjung ke kantor saya yang sederhana ini?" Tanya Anggara Wijaya sang pemilik tempat itu dengan nada angkuh. "Jangan berlebihan, saya kesini bukan untuk bersitegang." Bram memulai pembicaraan dengan tenang, karena setiap bertemu dengan laki-laki di depannya ini yang ada hanya aura permusuhan. Bukan tanpa sebab mereka seperti ini, ini semua berawal saat dulu Angga baru memulai bisnisnya, ia menaruh mata-mata di kantor Bram untuk mencurangi perusahaan Bram saat akan mendapatkan tender. Tidak berlangsung lama karena Bram mengetahuinya dan membuat Angga hampir bangkrut kala itu. Akan tetapi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status