Share

POV penulis (Kebebasan Ryan)

Mayang memandangi Bram lalu menjawab, " Aku sebenarnya masih ada rasa dengan mas Bram, tapi untuk menikah lagi aku belum siap, kita jalani saja dulu ya Mas, seperti air mengalir. Kalau bisa kita berdua saling istikhoroh ya,"Jawab Mayang menunduk.

"Tapi May...," sebelum Bram sempat melanjutkan kalimatnya, pelayan kafe datang membawa pesanan mereka.

"Bismillah," Mayang bergumam lirih kemudian mulai menyendokkan sup buahnya perlahan ke dalam mulut.

Melihat Mayang yang menikmati sup buahnya, Bram urung melanjutkan kata-katanya.

Berulangkali Bram melirik ke arah Mayang. Kekaguman menggayuti hatinya. Bagaimana gadis yang dulu hamil diluar nikah dan telah menipunya sekarang bisa bertransformasi menjadi anggun dan lembut.

Berharap Mayang juga memperhatikannya, Bram harus menelan rasa kecewa. Mayang tampak fokus dengan sup buah dihadapannya. Tidak bicara sekalipun di tengah-tengah kunyahannya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status