공유

Part 20B

작가: TrianaR
last update 최신 업데이트: 2025-06-12 11:36:40

"Biar aku yang menggendongnya, kamu istirahat saja."

Altair menangis, tapi Angkasa segera menenangkannya. Cahaya tertegun sejenak. Ia masih merasa ragu.

Bu Ratna dan Pak Dirga tersenyum melihat Cahaya dan Angkasa yang mulai dekat.

Kini, Angkasa pun punya kebiasaan baru. Di sela-sela kesibukan kantor, ia akan menelepon Cahaya untuk sekadar memastikan bahwa ia baik-baik saja, atau hanya untuk mendengar suara istrinya yang terdengar lebih tenang dibandingkan sebelumnya.

Setelah Angkasa menutup rapat di kantor, ia langsung mencari tempat yang sepi untuk menelepon Cahaya. Suara telfon berdering beberapa kali sebelum akhirnya Cahaya mengangkatnya.

"Halo?" suara Cahaya terdengar lembut di ujung telfon.

"Hey, Cahaya kamu lagi apa?" Angkasa tersenyum kecil, mencoba terdengar santai meskipun hatinya berdebar.

"Baru selesai makan siang. Lagi di teras rumah sambil gendong Altair," jawab Cahaya.

"Bagus kalau gitu. Jangan lup
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Kalea 123
go to hell elena...
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 27A

    Part 27 "Aku dijebak, Cahaya... Aku nggak pernah ngelakuin ini." Cahaya terisak, hatinya berperang antara percaya dan luka yang terkoyak. Melihat ekspresi Cahaya, Angkasa mengusap wajahnya kasar, frustasi. "Dia jebak aku waktu aku bilang ada pekerjaan dan pulang pagi. Aku gak sadar tiba-tiba kepalaku pusing. Pas aku bangun, dia udah ada di sebelahku, pura-pura tidur. Aku pastikan aku nggak ngapa-ngapain. Semua ini cuma rencana dia buat ngancurin kita, Cahaya. Ini juga bukan di hotel, tapi di rumah Elena." Air mata Cahaya jatuh perlahan. "Kenapa kamu nggak cerita dari awal, Mas?" Suaranya lirih. Angkasa mengusap wajahnya kasar, menahan emosi. "Maaf Cahaya. Aku nggak mau kamu khawatir... Aku pikir kalau aku diam, semuanya bakal selesai." Cahaya menunduk, bahunya bergetar. Angkasa melangkah mendekat perlahan, berlutut di depannya. "Aku benar-benar mi

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 26B

    Cahaya terdiam. Luka lama itu kembali menganga, meskipun Angkasa selalu meyakinkannya."Aku bakal lindungin kamu dan Altair... apa pun yang terjadi," ucap Angkasa lirih, namun penuh janji.Cahaya hanya mengangguk pelan, matanya menatap suaminya dengan penuh kepercayaan.Keesokan paginya, Cahaya masih merasa gelisah. Semalaman ia nyaris tidak tidur, Angkasa yang tidur di sampingnya menyadari kegelisahan itu."Kamu nggak usah mikirin kejadian kemarin terus, Cahaya... Aku udah cari orang buat jaga-jaga di sekitar rumah."Cahaya menoleh, matanya tampak lelah. "Aku takut, Mas... Kalau orang itu datang lagi... gimana kalau mereka berhasil kali ini?"Angkasa langsung menggenggam tangan istrinya erat."Nggak akan ada yang bisa ambil Altair dari kita. Aku janji."Tatapan Angkasa begitu dalam, seolah ingin menegaskan kalau ia tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh keluarganya. Cahaya mengangguk pelan. Pagi it

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 26A

    Part 26Cahaya tersentak. "ALTAAAIR!!!"Pria itu langsung berlari, membawa Altair erat dalam pelukannya. Cahaya panik, tubuhnya gemetar hebat, tetapi naluri seorang ibu mengalahkan ketakutannya. Ia bangkit dan mengejar, teriakan histerisnya menggema di taman."BERHENTI! TOLONG!!"Orang-orang mulai menoleh, beberapa tampak bingung, tapi si penculik sudah lebih dulu berlari cepat, menyusup di antara pepohonan dan bangku taman.Cahaya hampir tersungkur, tapi ia terus berusaha mengejar meskipun langkahnya tertatih.Di kejauhan, Angkasa yang baru saja membayar air mineral mendengar suara Cahaya.Alisnya bertaut tajam. Ada sesuatu dalam suara istrinya yang membuat dadanya mencelos.Ia berbalik, dan begitu melihat Cahaya yang berlari dengan wajah pucat panik dan seorang pria berpakaian serba hitam membawa Altair berlari menjauh, botol di tangannya terjatuh.Dalam sepersekian detik, tubuhnya bergerak lebih cepa

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 25B

    Cahaya terdiam."Aku..." Cahaya menggigit bibirnya, mencari kata yang tepat. "Aku juga ingin kita hidup dengan baik, Mas. Aku tahu semuanya terasa cepat, tapi aku nggak pernah menyesali pernikahan ini."Angkasa mengangkat tangan, menyentuh pipi Cahaya dengan lembut. "Kalau begitu, mulai sekarang, jangan ragu untuk bersandar padaku. Aku suamimu, Cahaya. Dan aku akan selalu ada untuk kamu dan Altair."Tatapan mereka bertaut dalam keheningan. Perlahan, tanpa sadar, ia menyandarkan kepalanya ke dada suaminya.Angkasa tersenyum kecil, merengkuh istrinya lebih erat, dan mengecup puncak kepalanya. "Besok aku mau ajak kamu jalan-jalan sebentar, cari udara segar," katanya.Cahaya tersenyum kecil. "Ke mana?""Ke tempat yang kamu suka," jawab Angkasa santai. "Atau, kita bisa sekadar jalan-jalan sore di taman dekat sini."Cahaya menatapnya, lalu mengangguk. "Itu ide yang bagus."***Keesokan Har

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 25A

    Part 25Elena tertawa sinis. "Jadi ini cara kamu menyingkirkanku, Mas? Dengan memecatku dari perusahaan ini?"Angkasa meletakkan penanya, lalu bersandar di kursi. "Aku tidak ingin ada masalah di antara kita, Elena. Tapi kamu yang terus membuat semuanya menjadi rumit.""Rumit?" Elena mendekat, menatapnya penuh kebencian. "Kamu pikir aku akan diam saja setelah kamu mempermainkanku seperti ini?"Angkasa menatapnya tajam. "Aku tidak pernah mempermainkan siapa pun. Kamu yang terlalu berharap lebih."Elena balas menatapnya, dadanya bergemuruh karena amarah. "Kamu akan menyesal, Mas!"Elena keluar dari gedung kantor dengan langkah cepat, dadanya masih dipenuhi amarah. Tangannya mengepal, napasnya berat. Ia tidak bisa menerima ini. Tidak bisa menerima perlakuan Angkasa yang begitu dingin setelah semua yang mereka lalui.Dengan tangan gemetar, ia meraih ponselnya dan menekan nomor seseorang."Halo?" Suara di uj

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 24B

    Angkasa terdiam. Ia melirik Cahaya yang masih tertidur, lalu menarik napas panjang sebelum akhirnya membalas.[Aku tidak enak badan. Butuh istirahat.]Saat itu juga, Cahaya menggeliat pelan dan membuka matanya. "Mas?" suaranya masih terdengar mengantuk.Angkasa tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kegelisahan yang tiba-tiba muncul. "Nggak apa-apa. Tidur lagi, aja ya."Cahaya mengangguk kecil dan kembali memejamkan mata. Sementara itu, Angkasa menatap langit-langit kamar dengan berbagai pikiran berputar di kepalanya.***Sore hari Elena menatap layar ponselnya dengan raut khawatir. Sudah dua hari Angkasa tidak masuk kantor. 'Apa Mas Angkasa benar-benar sakit?'Tanpa berpikir panjang, ia langsung mengambil kunci motornya dan bergegas menuju rumah Angkasa. Namun, sesampainya di sana, rumah itu kosong. Tak ada siapa pun.Ia mencoba mengetuk pintu beberapa kali, bahkan menghubungi no

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status