Share

Teamwork

Penulis: Ray Basil
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-19 12:01:20

"Gabriel, mengapa kau bawa adikku ke sini?"

"Pstt_---- biarkan ia istirahat di kamar tamu, kau tidak bisa membawanya kemana-mana membuatnya lelah!"

"Aku bisa menyewa tempat tinggal lain. Sebaiknya kami pergi dari Puri ini!"

"Apa kau mampu menyewa apartment di Milan, membiayai kuliah dan membeli makanan adikmu?"

Alexandra Camorra terdiam. Mungkin mereka bisa bertahan satu-dua bulan tapi tidak seterusnya. Angela dibaringkan di kamar mewah, dan dua bagasinya sudah diangkat ke dalam oleh Romano.

"Adikmu aman di sini, pelayan Albert akan menjaganya. Apa kau ingin tidur di kamarku?"

"Damn you!"

"Aku tidak akan menyentuhmu lagi."

"NO WAY!"

Gabriel melirik Alexandra langsung mundur menjauhi. Gadis ini memang cukup berbeda dari yang lain. Ia tidak terbiasa dengan sentuhan pria. Ia melakukan kesalahan besar tak mungkin bisa memperbaiki lagi. "Ikuti aku, kita bicara di ruang kerjaku!"

Huh!

Alexandra mengikuti langkah Gabriel di belakang. Puri Milano begitu indah, classic dengan interior menawan. Tapi ia baru menyadari pria itu tinggal sendirian di puri sebesar ini.

"Apakah kau sudah puas menikmati pemandangan puri ini?"

"Oh sorry, tempat ini sangat mewah dan megah. Tapi tidak melihat keluargamu yang lain?"

"Aku tak memiliki saudara lain. Kedua orang tuaku tewas kecelakaan pesawat saat aku masih kuliah di New York."

"Maafkan aku tidak bermaksud ---- "

"Kita berdua sama, Camorra-!"

"Tapi kau lebih beruntung, Gabriel-!"

"Keberuntungan tak ada dalam kamus hidupku, semua butuh pengorbanan dan perjuangan. Aku membangun kembali klan keluargaku dengan susah payah, tapi kau menghancurkan bisnis legal jutaan Euro milikku dalam sekejap!"

Jawaban Gabriel menusuk jantung. Alexandra tak tahu bahwa container milik pria itu yang dirampoknya. Tuan Antonio memberi perintah tanpa bisa dibantah, menyesal karena dirinya semua menjadi masalah besar. Romano menunggu di ruang kerja Gabriel, kaget melihat gadis itu datang dalam pertemuan mereka. Sang mafia berdiri menghadapi mereka berdua.

"Alexandra Camorra sekarang bekerja padaku, ia banyak mengetahui seluk beluk penyerangan logistik milikku dan kolega kita!"

"Kau yakin Camorra tidak berkhianat lagi?"

"Easy, Romano! Kau habisi dirinya, jika ia berani melakukan lagi!"

Fuck off! Alexandra langsung ciut mendengarnya. Pengawal Romano tertawa. Ternyata Gabriel masih dendam dengan gadis itu walau seharian ini mereka melakukan aktivitas bersama. Dan adik kecilnya, Angela Camorra telah berhasil menguras perhatian sang mafia.

***

Tuan Antonio sedang menikmati makan pagi di istananya. Pengawal pribadi dan tangan kanan, Fausto datang tergesa-gesa menyampaikan laporannya.

"Kau benar, Tuan! Alexandra Camorra sekarang tinggal bersama musuh kita, Gabriel Nostra!"

"Aku tahu, gadis brengsek itu akhirnya merusak rencana kita semua. Gabriel akan memaksanya atau Camorra sudah jatuh dalam pelukan pria itu. Kau habisi dia, sebelum musuhku menyerang balik pertahanan kita!"

"Bagaimana dengan logistik lainnya?"

"Pindahkan dan kirim ke wilayah lain!"

"Okay."

Camorra keparat! Fausto mengumpat panjang lebar. Menyadari ia telah mengajarkan gadis itu menjadi mesin pembunuh yang sangat potensial dan membahayakan. Bukan hanya pada musuhnya, tapi juga dirinya adalah target Camorra. Dan suatu saat nanti mereka berdua berhadapan, salah satu dari mereka harus menjadi pemenang atau pecundang!

***

Sekretaris Natasha sudah memasang muka manja dan bergairah mendengar langkah Tuan Muda Gabriel Nostra keluar dari lift khusus pimpinan menuju ke ruang kantornya. Zonked! Kali ini ia hanya menelan ludah, wajahnya berubah masam.

Romano tertawa geli melihat perubahannya. Alexandra Camorra berada di samping mafia tampan pujaan sekretaris Natasha yang  telah mengklaim pria itu sebagai miliknya selama ia bekerja dengannya.

"Kau kalah muda dan cantik dengannya, Natasha. Sebaiknya kau berlapang dada, ia bisa membunuhmu hanya dengan menatapnya saja!" Pengawal pribadi Gabriel Nostra terus mengejeknya.

"Shut Up, Romano!" Natasha mengumpat keras. Setiap hari ia akan bertemu gadis itu. Sungguh memuakkan! Bagaimana mungkin Gabriel Nostra belum melenyapkan musuhnya, huh!

Memasuki ruang kerjanya, pimpinan mereka langsung duduk di kursi besar kekuasaannya dan memberi perintah. "Natasha, berikan informasi penting mengenai perusahaan ini ke Alexandra. Sekarang ia menjadi asisten pribadiku, semua kolega mafiosi berhubungan langsung dengannya mewakili diriku. Kau camkan itu!"

"Tapi Gabriel, kau tak bisa mempercayai gadis yang pernah merusak bisnismu!" Natasha kesal mendengar perintah mengambil alih pekerjaannya berhubungan dengan para mafia kaya raya.

"Bukan urusanmu, keluar dan kerjakan tugasmu segera. Aku tunggu 20 menit dari sekarang!" Sang mafia telah mengeluarkan titah.

Damn it! Gabriel Nostra mengangkat gadis itu menjadi asisten pribadi sang penguasa. Natasha merasa dipermalukan di depan mereka. What's the hell out of here! Natasha melirik sinis ke arah Alexandra, tapi mendapat balasan angkuh dari gadis mungil itu.

Akan aku balas kau! Umpat Natasha dalam hati.

Gabriel melanjutkan pekerjaan, mempelajari berkas di meja kerjanya. Begitu pun Romano segera keluar dari ruangan, senang melihat tontonan menarik setiap pagi antara Natasha dan Alexandra. Ia sudah tahu siapa yang menjadi pemenang dari keduanya.

Menyaksikan Gabriel Nostra bertekuk lutut pada gadis itu atau menembaknya, tetaplah sama-sama hal mengasyikkan baginya.

Pekerjaannya menjadi lebih mudah.

***

Napoli

Zio Anthony Marriott menghubungi putra angkatnya Gabriel Nostra di Milan. Ia mendengar kerugian besar dialami dirinya dalam perampokan container beberapa hari lalu.

"Buongiorno, come stai - pagi Gabriel, apa kabarmu?"

"Bene - Grazie, I am good. Zio Antonio, ada yang bisa aku bantu?"

"Kau yang membutuhkan bantuanku, Gabriel! Bedebah Antonio merampas perlengkapan senjata milikmu. Aku tahu mereka telah memindahkan ke Napoli, dan sebagian lagi akan di kirim ke Marseille!"

"Bastardo!"

"Aku tunggu kau nanti malam!"

"Grazie, Zio Anthony!"

"Ciao Gabriel!"

Anthony Marriot tersenyum. Cerutunya mulai dinyalakan kembali. Ia yakin, Gabriel Nostra pasti mampu menyerang dan mengambil logistiknya yang hilang. "Guido, siapkan orang-orangmu menjaga pelabuhan!"

Pengawalnya menunduk hormat. "Siap Tuan Anthony!"

Guido berangkat menuju Porto Di Napoli bertugas memantau musuhnya saat loading barang ke kapal cargo. Sudah waktunya mereka menghantam balik pasukan Tuan Antonio yang sangat meresahkan mafiosi lainnya. Bisnisnya telah merajai wilayah mereka di sertai kekerasan dan kekejaman anak buahnya yang dipimpin oleh bedebah Fausto.

***

Milan

Alexandra Camorra di jemput oleh Gabriel dari kampus. Gadis itu selesai bekerja tadi pagi, memeriksa berkas perusahaannya dan di temukan banyak kejanggalan dalam pengiriman barang.

"Kau bekerja bagus hari ini, Camorra. Teruskan semua dan kau boleh sambil kuliah sampai pendidikanmu selesai!"

"Tapi Gabriel, aku putuskan untuk tidak menyelesaikannya. Biaya kuliah terlalu mahal dan harus bekerja membiayai hidup adikku Angela."

"Gajimu cukup besar sebagai asisten pribadiku. Kemampuanmu di atas rata-rata soal perampokan bersenjata. Kau bukan anak kampus, tapi gangster!"

"Aku tidak yakin bisa melunasi hutang jutaan Euro atas kehilangan logistikmu!"

"Biaya pendidikanmu sudah aku bayarkan penuh, kau harus lulus dengan nilai terbaik dan bekerja di perusahaan. Aku tak mau punya asisten cantik, tapi bodoh!"

Cantik tapi bodoh? Alexandra memandang marah wajah Gabriel. Pria itu bersikap santai tapi mengesalkan menganggap kata-kata dilontarkan terlalu biasa baginya. Ia yakin si keparat Gabriel yang sedang sibuk mengemudikan Porsche dan cigarette di tangannya, sering bertemu banyak wanita cantik dan bodoh. Seperti Natasha!

"Apa sekretarismu bekerja lebih dari kemampuannya?"

"Kau cemburu, Camorra?"

"No! Tapi aku bisa membunuh wanita itu dengan mudah, hanya dengan pulpen yang sering ia pegang di tangannya, tapi jarang di gunakannya untuk menulis!"

Gabriel menatap lekat gadis yang duduk di sampingnya, lalu tertawa terbahak-bahak mendengar pandangan pribadi Alexandra menyelidiki ke sekretarisnya Natasha.

"Bersiaplah Camorra, sore ini kita pergi ke Napoli mengambil barang-barang milikku lagi!"

"Whatttt?"

"Ikuti semua aturanku, jika kau ingin selamat!"

Mobil Gabriel memasuki pelataran puri Milano. Penjaga puri langsung membuka kedua pintunya untuk Tuan Muda dan Alexandra. Belum sampai mereka di dalam puri, teriakan kencang Angela menyambut langsung memeluk laki-laki itu. "Grazie Zio Gabriel!"

Gabriel tersenyum lebar. "Hi Angela, kau senang dengan semua hadiah yang aku belikan untukmu?" tanyanya ingin tahu. Angela mengangguk, membuka kedua tangannya meminta dipeluk Gabriel yang kemudian menggendongnya sampai ke ruang tengah.

Alexandra membencinya, pria itu tidak hanya menguasai dirinya, tapi juga adik kecilnya. Ada apa dengan hadiah yang diberikan Gabriel untuknya? Ia langsung ke kamar tamu memeriksa.

Oh shit! Kamar adiknya diubah menjadi kamar anak perempuan, begitu cantik dan penuh mainan di mana-mana. Angela datang di belakang masih dalam pelukan Gabriel.

"Zio Gabriel, aku memiliki boneka teddy bear yang sangatttt besarrr. Dan boneka perempuan yang sangat ku sukai selama ini. Mama pernah membelikan, tapi sudah hilang entah kemana!"

"Baiklah Angela, nanti kita akan pergi berbelanja, kau boleh beli boneka apa pun yang di sukai." Gabriel memanjakan anak kecil itu mendapatkan ciuman pipi berkali-kali dari Angela. Mata Alexandra melotot tajam, lalu pergi meninggalkan keduanya.

Entah kemana ia melangkah puri ini bukan tempat tinggalnya, kakinya berhenti menjelajah isi puri ini sampai di depan kolam renang besar. Airnya begitu jernih. Alexandra memandangi begitu lama, hingga aroma perfume mahal tercium, memecah lamunannya.

Gabriel Nostra berada di dekatnya sekarang. Ia pun berbalik dan menyerang.

"Kau tidak harus melakukan semua itu, Gabriel! Aku tidak ingin kau menguasai pikiran adikku. Ia sudah terbiasa tidak dimanja dan memiliki semuanya begitu saja!"

"Tenanglah Camorra! Kau berlebihan dalam menilai kebaikanku yang hanya memberikan sedikit kegembiraan pada Angela!"

"Tapi Gab----------"

"No! Ini rumahku, aku berhak berkuasa penuh melakukan apa pun yang aku sukai atau tidak!"

Gabriel Nostra meninggalkan Alexandra begitu saja. Jika Angela memintanya sebuah rumah boneka, satu resort asli pun Gabriel bisa berikan untuknya. Ia memiliki banyak bisnis properti di Europe, tapi kesenangannya sekarang adalah bisa merasakan sebuah pelukan manis dari putri kecil di puri yang selama ini sunyi dan lengang.

Suara Angela menyemarakkan hidupnya kembali. Puri Milano tidak akan pernah sepi lagi. Para penjaga juga senang bermain dan berlarian bersamanya di taman luas yang tak pernah Gabriel injak selama ini. Ia terbiasa hidup sendirian, tapi kini mulai menyukai kebersamaan mereka bertiga di Puri ini.

Pengawal Romano menyadari perubahan yang dibawa Angela dan Alexandra Camorra. Ia sedang menyiapkan peralatan, satu jam lagi sang mafia Gabriel Nostra menuju bandara Malpensa lalu terbang ke kota Naples.

Malam ini mereka segera melihat aksi Alexandra Camorra sesungguhnya. Gadis itu melawan pasukan yang pernah di pimpin sebelumnya. Pertempuran bersenjata yang menarik, tentunya!

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • THE GABRIEL NOSTRA   Kejutan Istimewa

    Dokter Julian dan pasangannya, Carina datang memberi ucapan salam atas keberhasilan Gabriel mengalahkan egonya, menikahi gadis cantik bernama Alexandra Camorra."Tak aku sangka ternyata gadis itu luruh dalam rayuan mautmu!" canda Julian ke sahabatnya.Gabriel tersipu. Sahabat karibnya sejak dulu bagai saudaranya sampai saat ini. Keluarga Julian datang juga ke pernikahannya saat ini. "Sialan kau, sudah ku bilang Alexandra akan menjadi milikku selamanya. Dan kalian berdua pun harus mengikuti jejak kami selanjutnya!"Carina pun langsung menunjukkan cincin pertunangan mereka ke wajah Gabriel. Gelak tawa pun terdengar meriah di antara mereka bertiga. Julian lebih dulu meminta kekasihnya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.Gadis itu memang mencintainya, tak menolak yang menjadi harapannya sejak dulu, menikahi dokter tampan dan menjauhkan dari wanita jalang penggoda calon suaminya.Seketika suasana berubah hening, alunan lagu berganti.Gabriel tersentak menoleh ke atas tangga, ca

  • THE GABRIEL NOSTRA   Pesan Masa Lalu

    Jet pribadi milik Gabriel Nostra lepas landas meninggalkan bandara Malpensa menuju kota Venesia. Kedua pasangan berbahagia duduk bersama, terus sibuk merencanakan pernikahan mewah dan megah.Di belakang mereka, dua pengawal terus mengamati dan mengawasi. Tiba-tiba saja Romano menyikut rekan kerjanya. "Kau kenapa, Alano? Wajahmu aneh begitu!""Grr___ beristirahatlah, perjalanan masih panjang!" tukas rekannya kesal karena mengganggu lamunan.Romano menoleh tajam."Ayolah, kau berbohong. Wajahmu itu tidak seperti biasanya, Alano-!""Aku ingat orang tua Gabriel saat ini. Pasti Frank dan Sara Nostra bahagia, jika putranya ingin menikahi putri Daniel dan Rosaelia Camorra."Suara pengawal Alano terdengar jelas oleh Gabriel dan Alexandra. Keduanya beringsut duduk satu meja di belakang, bertanya lebih lanjut mengenai ceritanya yang belum lengkap.Tak ada yang mengenal baik kedua orang tua mereka, kecuali pengawal setia Alano sendiri."Beraninya kau menyembunyikan sesuatu padaku?!" seru Gabriel

  • THE GABRIEL NOSTRA   Will You Marry Me?

    "Kita mau kemana, Romano-?" tanya Alano kebingungan.Romano mengangkat bahu, yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya. "Kita ikuti saja kemana mereka ingin pergi, sebentar lagi Gabriel juga memberi perintah."Kedua pengawal pribadi Gabriel Nostra dan Alexandra Camorra akhirnya menunggu sabar di ruang tengah. Puri Milano kembali tenang dan sunyi sejak Anthony kembali ke Napoli. Tak ada tawa ceria putri kecil Angela Camorra lagi.Romano-!Alano-!Seru Gabriel saat menuruni tangga.Senyum mengembang terlukis di wajah sang mafia muda, menggenggam erat tangan mungil kekasihnya. "Kami ingin liburan ke Venesia, kalian berdua tinggal saja di Milan-!"Romano berdiri tegak, memprotes keras, "Kami harus ikut kalian, tidak bisa seenaknya pergi begitu saja, lihat akibat sebelumnya kau ke Venesia malah membuat banyak masalah-!"Grrr-!Gabriel teringat bagaimana akhirnya tuduhan kejam perselingkuhan jalang Maria Novella merusak hubungannya dengan Alexandra, hingga tertembak mengakibatkan dir

  • THE GABRIEL NOSTRA   Puri Milano

    Angela Camorra, putri kecil yang paling berbahagia di Puri Milano. Kakaknya, Alexandra telah kembali ke Milan bersama sang mafia Gabriel Nostra dan Zio Anthony Marriot.Alano dan Romano ikut merasakan kegembiraan. Semua sudah kembali seperti semula!Tapi kedua anak muda itu belum terlihat sejak makan pagi tadi. Anthony hanya menggeleng kepala saja. Keponakannya Alexandra tidak berada di dalam kamarnya.Pasti semalam Gabriel telah menyeret agar tidur menemani dirinya. Kini waktunya makan siang tiba, seluruh penghuni Puri Milano diajak untuk duduk bersama termasuk Alano dan Romano.Baru saja Anthony ingin meminta pelayan Albert memanggil mereka, tiba-tiba saja Gabriel dan Alexandra sudah datang dan berpakaian rapih."Maafkan kami, Zio-! Semalam kelelahan, hingga tak sempat sarapan bersama kalian tadi.""Hmm-- jika itu hanya sebuah alasan yang kau buat, mungkin aku tak senang mendengarnya. Tapi kukira memang butuh pemulihan, setelah beberapa hari melewati proses yang panjang kesembuhan

  • THE GABRIEL NOSTRA   Tak Ingin Sendiri Lagi

    Gabriel Nostra dipertemukan oleh ketiga penembak jitu milik Anthony Marriot. Tiga orang Rusia berwajah keras dan kaku. Lev, Viktor, dan Misha berpapasan saat keluar dari kediaman Nikolaj. "Terima kasih atas bantuan kalian menyelamatkan Alexandra Camorra. Datanglah ke Milan, aku undang dalam acara besar kami nanti," ucap Gabriel sungguh-sungguh.Ketiganya tersenyum, Lev mewakili mereka untuk berbicara."Anthony Marriot mengirim kami bertiga ke sini. Suatu kehormatan melindungi keluargamu, ketika mendengar keponakan disandera oleh Nikolaj."Anthony Marriot menepuk bahu Lev, "Kerja bagus! Kembali ke tempat kalian, urus asetku atau ku pecat kau bertiga!"Derai tawa terdengar. Gurauan pemimpin mereka sedikit menakutkan.Lev, Viktor, dan Misha menjabat tangan Anthony. Perpisahan begitu cepat terjadi, dan Gabriel Nostra memutuskan kembali ke Milan malam ini."Kami akan ke Italia mengunjungi kalian, rindu bertarung dengan mafiosi Sisilia di tempat asal mereka!" Sesaat Lev membalas gurauan An

  • THE GABRIEL NOSTRA   Kematian Nikolaj

    Romano mengangguk tak setuju ke arah Alano, tak mungkin mereka melepaskan tembakan balik ke dalam ruangan Nikolaj. Bedebah Christoff sedang mencengkram kuat Alexandra Camorra sebagai tameng agar mereka bisa lolos dari neraka di sana."Di mana Gabriel Nostra? Apa dia tak ingin kekasihnya selamat malam ini hah-!" umpat Romano kesal.Prank-k!Kaca jendela di ruang kerja Nikolaj pecah berhamburan, seseorang melompat dari sisi balkon langsung masuk menghancurkan semuanya.Depp! Timah panas menembus tepat di kening Chistoff, dan cengkramannya ke Alexandra Camora terlepas sudah. Tubuhnya ambruk menghantam lantai.Oh, Gabriel-!Gadis itu berteriak kencang, terkejut atas kehadirannya, tidak menyangka sang mafia muda Gabriel Nostra datang sendiri menyelamatkannya.Begitupun Nikolaj yang terkesima, ketika tahu lawan masih hidup dan kini memburu dirinya sampai ke Moscow."Bagaimana bisa kau berjalan lagi, Gabriel? Suruhanku sudah menyebabkan kau lumpuh dan tak berguna lagi!""Bedebah kau, Nikola

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status