Beranda / Romansa / Tahanan Sang Alpha / Bab 2: Perpisahan yang Pahit

Share

Bab 2: Perpisahan yang Pahit

Penulis: Rafaella Dutra
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-31 15:30:31
Gwen mendekati Violet dan menariknya untuk dipeluk. Dia membalas pelukan itu dengan perasaan sayang yang sama.

"Kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan begitu sampai di sana, kan?" tanya Gwen.

Jantung Violet berdebar kencang dan perutnya terasa kosong.

Dia melihat tatapan mata penuh harap itu, dan ketakutan apa pun yang dia rasakan, harus bisa dia sembunyikan.

Terutama sekarang. Mereka semua mengandalkannya.

"Ya. Aku hafal peta yang diberikan salah satu mata-mata. Aku akan mengaku berasal dari Kawanan Mahina, yaitu sekawanan serigala betina yang tinggal di Utara. Kawanan Mahina adalah tamu istimewa dan tidak pernah datang ke bagian negara ini, jadi mereka tidak akan bisa mengenalinya." Violet mengulangi instruksi untuknya. "Aku akan mengaku terpisah dari mereka di jalan dan tersesat, itu sebabnya aku datang sendirian."

"Bagaimana mereka tahu semua itu?" tanya Gwen kaget. "Maksudku, itu sangat detail."

"Kami punya beberapa mata-mata dari Kawanan Berlian yang menyusup ke luar tembok untuk mendapatkan informasi dari mereka." Lance menjawab singkat.

Misi Violet adalah bertemu dengan pemimpin Sang Pemberontak, Jack Morde.

Sang Pemberontak adalah kelompok perlawanan utama yang menentang pemerintahan Kawanan Berlian. Dan siapa pun yang melawan mereka dianggap sebagai musuh.

Violet belum pernah bertemu pria itu dalam hidupnya. Tapi dia selalu mendengar kawanannya berbicara seolah dia adalah serigala yang paling ditakuti dan palin kuat di antara para pemberontak.

Beberapa mata-mata mengatakan bahwa Sang Pemberontak akan mengadakan pesta yang diselenggarakan oleh Jack, jadi dia harus menyusup ke tempat itu tanpa tertangkap.

Bagian Bulan Sabit tempat tinggal Violet dikelilingi oleh tembok, yang hanya boleh dihuni oleh orang-orang dari Kawanan Berlian.

Seperti sebuah kota kecil di dalam kota. Tidak ada seorang pun orang luar yang bisa masuk jika mereka bukan termasuk kawanan tersebut.

Ini adalah pemisahan yang aneh. Itulah yang selalu dipikirkan Violet. Tetapi sekali lagi, dia juga tidak punya ruang untuk mempertanyakan hal itu.

Ini akan menjadi pertama kalinya dia melintasi perbatasan istana. Violet tidak tahu apa yang akan dihadapinya begitu sampai di sisi lain.

Violet bangkit dan meregangkan punggungnya.

"Yah, kurasa lebih baik aku pergi. Sudah larut dan pestanya sepertinya sudah dimulai."

Arden menariknya untuk pelukan lagi dan menepuk kepalanya saat mereka berpisah.

Lance juga menghampiri ke arahnya dan mencium pipi Violet. Terasa sedikit tidak nyaman, terutama dengan keberadaan Gwen dan Arden yang menatap mereka berdua.

Violet memberinya sedikit senyuman sebagai balasan, lalu menerima pelukan dari Gwen.

"Vi, hati-hati ya? Jangan lupa untuk mewaspadai keadaan sekitar dan jika kamu merasa akan kehilangan kendali, tutup saja matamu dan tarik napas dalam-dalam."

Nasihat Gwen membuat Violet merasakan kehangatan di dalam hatinya. Senang rasanya mengetahui dia memiliki orang-orang yang menyayanginya di rumah.

Itu akan membuatnya semakin bersemangat untuk bisa kembali.

Memiliki tujuan untuk menyelesaikan misi dan punya tempat untuk pulang membuatnya merasa sedikit termotivasi.

Mungkin itulah yang dia butuhkan untuk mengumpulkan keberanian.

"Baiklah kalau begitu." kata Violet sambil melihat mereka bertiga.

Kata itu memang terasa seperti sebuah perpisahan. Kata yang belum siap disampaikannya.

Violet belum pernah jauh dari mereka sebelumnya. Dia tidak pernah benar-benar sendirian. Dan sekarang dia harus menghadapi dunia luar seorang diri.

Bahkan dia harus menjalani sebuah misi yang dia anggap mustahil untuk diselesaikan.

"Berjanjilah padaku kau akan kembali!" Gwen berkata dengan berlinang air mata.

"Aku berjanji." kata Violet, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Semakin sulit untuk percaya bahwa dia memang akan kembali. "Jadi tunggu aku."

"Kami akan menunggumu. Lakukan saja tugasmu dan buat kami bangga." Kata Arden sambil meletakkan tangannya di bahu Gwen.

Kemudian Violet keluar dari ruang tamu, menyadari bahwa itu bisa menjadi kali terakhir dia melihat orang-orang yang dia sebut keluarga.

Dia kembali ke kamarnya untuk menyelesaikan persiapannya.

Violet menghela napas sambil menyisir rambut pirangnya dan menatap sosoknya di cermin.

Dia mengenakan gaun hitam dan riasan tipis, tapi dia memilih sepatu bot tempur yang nyaman dan menguncir kuda rambutnya. Rambutnya yang panjang bisa mengganggu misinya.

Violet tidak bisa diganggu.

Dia tidak bisa membawa apa-apa, karena tujuannya adalah ke pesta dan pergi tanpa membuat orang lain curiga.

Jadi apa pun yang terjadi, dia harus bertahan hidup hanya dengan pakaian yang dia kenakan, yang sangat tidak nyaman.

Berjalan menuju pintu dan bersiap untuk pergi, Violet tiba-tiba teringat sesuatu.

"Oh, sial! Bagaimana aku bisa melupakannya?" dia bertanya pada dirinya sendiri dan kembali ke lemari pakaiannya.

Dia membuka salah satu laci dan mengeluarkan beberapa pakaian untuk menemukan belati perak kecil di bawahnya.

Violet mengangkat gaunnya, dan dengan sedikit kesulitan, dia bisa menyembunyikan belati itu di balik gaunnya. Dia memastikan posisi mata belatinya terlindungi agar tidak menyayat kulitnya sendiri di perjalanan.

Sebanyak apa pun skenario berbeda yang dia pikirkan akan muncul dalam beberapa jam ke depan, apa yang sebenarnya terjadi nanti tidak pernah terlintas di benaknya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 40: Langkah Pertama

    Hari pesta akhirnya tiba.Violet hampir tidak bisa tidur di malam hari karena terlalu memikirkan rencananya.Apa yang akan dia katakan jika tertangkap di dalam ruang kerja Arden?Bagaimana jika dia gagal? Kapan lagi dia punya kesempatan seperti itu?Istana berada pada keadaan sibuk luar biasa dengan persiapan terakhir menuju pesta.Violet bangun dan pergi keluar untuk mencari udara segar.Cuacanya cukup bagus dan semua orang terlihat sangat bersemangat.Atmosfer itu selalu terjadi ketika Arden mengadakan pesta.Violet berpikir mungkin dialah satu-satunya yang tidak senang dengan hal itu."Hei, Vi!" sebuah suara lembut memanggilnya dari suatu tempat. "Di sini."Violet berbalik dan melihat Gwen datang ke arahnya.Tangannya penuh dengan sesuatu yang tidak bisa dikenali Violet."Apa itu?""Gaun kita. Aku baru saja membelinya dari toko. Ayo, coba kau pakai," kata gadis itu sambil meraih tangan Violet dan menariknya ke atas.Violet menghabiskan sepanjang sore bers

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 39: Sebelum Pesta Dimulai

    Violet tidak tahu harus berkata apa.Sekarang, lebih dari sebelumnya, dia tidak pernah terpikir untuk menikah dengan Lance.Violet memiliki Jack dan dia tidak akan melepaskannya hanya untuk memenuhi salah satu keinginan Arden. Apalagi keinginan soal pernikahan."Lance, kurasa kita tidak akan pernah bisa bersama. Maksudku... Kau pada dasarnya adalah saudaraku. Kita dibesarkan bersama dan aku menganggapmu sama seperti aku menganggap Gwen," Violet mencoba menjelaskan tanpa terdengar kasar atau menyakiti perasaannya.Violet tidak tahu persis bagaimana perasaan Lance tentangnya. Tetapi Violet tahu dari cara Lance memperlakukannya.Tetapi untuk saat ini, yang ingin Violet katakan padanya hanyalah bagaimana rasanya menemukan jodohmu. Lance tidak pernah tahu seberapa menakjubkannya itu, karena sejauh yang Violet tahu, pasangannya bukan dari Kawanan Berlian.Atau mungkin jodoh Lance ada di kawanan ini, tapi Lance belum berhasil saja menemukannya. Bagaimanapun, Violet tidak bisa m

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 38: Lamaran yang Tak Terduga

    "Ya Tuhan! Violet!" wanita itu berlari dengan tangan terbuka untuk memeluk Violet.Reaksi Gwen hampir membuat Violet menangis. Gwen adalah satu-satunya yang benar-benar bisa membuat Violet merasa dicintai di dalam tembok itu.Violet sebenarnya tidak punya banyak teman, hanya mereka berdua, dan Lance.Tapi hubungannya dengan Lance canggung dan terkadang tidak nyaman, jadi hanya Gwen yang tersisa."Aku tidak percaya ketika mereka memberitahuku bahwa kau sudah kembali," kata Gwen sambil melepas pelukannya."Ya, sebenarnya aku baru saja pulang.""Aku bahkan tidak bisa membayangkan apa yang telah kau alami."Tapi Violet sedang tidak ingin mengatakan apa-apa.Jadi dia hanya mengangguk, mencoba berpura-pura lelah."Pergilah mandi dan istirahat sebentar," kata Arden di belakang mereka.Violet berbalik untuk menatapnya lagi, masih mencerna ketidakpeduliannya terhadap Violet sejak dia kembali.Violet menggelengkan kepalanya sebagai penegasan lagi."Mari kita mengadakan pe

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 37: Pulang ke Kawanan Berlian

    Violet melalui perjalanan panjang dengan kepala penuh pikiran dan keraguan.Apakah dia telah melakukan hal yang benar?Bagaimana reaksi Kawanan Berlian jika mereka melihat Violet kembali ke rumah? Apakah mereka akan senang?Ketika Violet akhirnya melihat dinding benteng istana Kawanan Berlian, jantungnya mulai berpacu dan berdebar kencang.Inilah dia, tidak ada jalan untuk kembali sekarang.Salah satu penjaga mengenalinya begitu Violet mendekati gerbang, dan segera membiarkannya masuk.Violet mengambil jalan ke istana, bertemu dengan beberapa kenalannya di jalan. Tapi dia sedang tidak ingin mengobrol.Begitu berada di dalam istana, Violet langsung pergi ke ruangan Arden. Sangat jarang untuk tidak menemukan pria itu di sana, jadi Violet tidak berpikir dua kali sebelum masuk.Violet tidak salah.Begitu Violet memasuki ruangan, dia melihat pria yang membesarkannya itu sedang merokok dengan ekspresi wajah yang sangat tenang dan damai.Ekspresi itu membuat Violet kesal,

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 36: Hari Terakhir

    Violet benar-benar marah pada Morgana ketika dia bertemu wanita itu untuk berlatih lagi.Rupanya, Jack telah berbicara dengannya dan menjelaskan bahwa dia tidak menyukai cara Morgana bertindak.Jack juga berbicara tentang tawaran Violet untuk kembali ke Kawanan Berlian dan menemukan bukti untuk menggulingkan Arden dari kekuasaannya.Tawaran itu tampaknya berdampak besar pada Morgana. Dia tidak mengira sesuatu yang begitu berani dan berbahaya bisa dilakukan oleh Violet.Sikapnya juga tampak sedikit membaik terhadap Violet ketika mereka bertemu di ruang kerjanya untuk berlatih, meskipun Morgana mengatakan beberapa kali kepada Jack bahwa mungkin alasan di balik itu semua adalah karena Violet mencari cara untuk melarikan diri.Bagi Morgana, tidak masalah baginya jika Violet pulang ke Kawanan Berlian.Dia berjanji pada Jack akan melakukan gencatan senjata dengan Violet, sehingga gadis itu dapat menemukan dan meningkatkan kekuatannya.Violet menjalani hari-hari yang diisi denga

  • Tahanan Sang Alpha   Bab 35: Kau Tidak Boleh Pergi

    "Kau bercanda, kan?" Jack tampak tidak percaya. "Kau tidak mungkin serius!""Tidak, aku tidak pernah seserius ini seumur hidupku. Jika Arden orang jahat seperti yang kau katakan, pasti ada sesuatu untuk membuktikan kejahatannya. Aku akan menemukannya dan membawanya pulang kepadamu," Violet menjelaskan.Jack melepaskan Violet dari pelukannya dengan rasa tidak percaya."Kau hanya perlu membiarkanku pergi. Aku berjanji akan kembali," Violet melanjutkan. "Aku akan memberi tahu mereka bahwa aku berhasil melarikan diri dan aku akan mencari bukti yang bisa kau gunakan untuk menggulingkan kekuasaannya."Jack terdiam.Violet tahu itu adalah langkah yang terlalu berani dan bahwa Jack tidak akan setuju, tetapi dia akan meyakinkannya. Itulah satu-satunya kesempatan Violet berdamai dengannya.Jika Arden seburuk itu, Violet sadar dia harus melakukan sesuatu."Kau hanya perlu berjanji padaku bahwa kau tidak akan membunuh siapa pun. Kau hanya perlu menggulingkannya. Dengan bukti yang bag

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status