Share

Bab 241

Author: Ayudia
Rian merasakan rasa sakit yang mendadak di rahangnya.

Sejak kecelakaan ibunya, kakaknya menikah, sedangkan mengenai ayahnya sendiri, dia sudah melupakannya.

Rian tiba-tiba merasa sepenuhnya sendirian. Dia pun melihat dunia ini dengan sangat jernih, menjadi sinis, dan juga membenci Raisa yang dengan mudah menikah tanpa peduli pada nasibnya? Padahal Rian kan adiknya!

Jadi selama beberapa waktu, Rian memperlakukan Raisa seolah-olah dia tidak ada, memutuskan semua hubungan. Bahkan ketika Raisa mencarinya, dia menolak untuk menemuinya.

Namun kini, untuk pertama kalinya, Rian menyadari dengan jelas bahwa meskipun pernikahannya mendadak, kakaknya selalu peduli padanya.

Di dunia ini, hanya Raisa yang bisa memperlakukannya dengan begitu baik, dan hanya dia yang bisa melakukan hal-hal yang Rian yakini tulus tanpa syarat, tanpa motif tersembunyi.

Sama seperti ketika dia menghadapi kesulitan, pada akhirnya Raisa yang menolongnya.

Bukan orang lain, melainkan Raisa, kakak perempuannya.

Sebenarnya
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 248

    Bravi terkejut.Bravi melihatnya, tatapannya penuh tekanan, membuat Surya merasa sedikit tidak nyaman.Apakah Bravi tidak senang?Saat Surya melihat lagi, Bravi tidak bereaksi berlebihan.Jangan-jangan Surya yang terlalu memikirkannya?Surya selalu berasumsi Bravi tidak menyukai Raisa, karena dia memperlakukan Raisa sama seperti orang lain, tidak terlalu peduli.Lagipula, Bravi adalah orang yang jika menginginkan sesuatu, dia tidak akan segan-segan untuk mengejarnya sampai dapat. Jika Bravi menyukai Raisa, apalagi sekarang dia sudah bercerai, mana mungkin Bravi akan diam saja menunggu Raisa direbut pria lain? Dengan penampilan dan sikapnya, Raisa benar-benar cantik, jelas tidak akan kekurangan pria yang mengejarnya. Bahkan, Bobby saja telah menyiapkan kencan buta untuknya.Jadi, Bravi tidak bisa hanya duduk diam dan menunggu.Surya tidak memikirkannya lebih lanjut.Bravi seperti biasa, tidak banyak bicara dan pergi.Surya pun merasa semakin tidak perlu memikirkannya, dan membiarkan ha

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 247

    Suri tertegun.Dia teringat lagi tentang Richard."Aku minum kebanyakan semalam." Suri mengelak, "Tenggorokanku agak sakit."Raisa berkata, "Oh, jaga kesehatan ya."Suri menjawab, "Pembayaran dari Prof Fredi sudah masuk. Kita bagi rata."Raisa tertawa dan berkata, "Tentu saja. Kau sudah bekerja keras dalam uji coba selama setengah bulan, jadi kau pantas dibayar."Meskipun dia memberikan dukungan teknis utama, Surilah yang bertanggung jawab atas pengujian selanjutnya dan penyesuaian detail, dan itu bukan kerja ringan. Suri berkata, "Prof Fredi cukup tertarik. Dia mau bertemu langsung denganmu."Raisa bertanya, "Ada perlu apa?"Suri menggoda, "Nggak ada, dia cuma mengagumi sang jenius saja. Kau harus pergi ke sana dan lihat sendiri gimana ekspresi orang-orang itu."Raisa mengerti. "Aku nggak punya waktu untuk bersosialisasi yang nggak penting. Tolak saja.""Aku sudah tolak dari awal kok. Kita ini orang-orang hebat, jadi harus ada harga diri. Kita bukan orang sembarangan yang gampang dit

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 246

    Siska tiba-tiba dilanda rasa benci, karena masih tidak bisa memahami di mana dia mungkin telah menyinggung Suri.Jika dia bisa menjalin hubungan baik dengan Suri, dia akan memiliki akses ke kartu penting itu. Kalau begitu, mana mungkin para peneliti sombong itu ada yang berani mengabaikannya?Siska merasa sangat gelisah.Namun, kartu penting Suri terbukti sangat kuat. Tepatnya karena perbedaan kekuatan yang sangat besar, tidak ada yang bisa menandinginya, dan karena itu mereka tidak akan iri.Meskipun perbedaan kekuatan itu signifikan, Siska tetap menjadi pengembang utama proyek tersebut. Rekan-rekan yang tidak menyukainya tetap harus menundukkan kepala di hadapannya.Itu sudah cukup.Tentu saja, Siska masih harus menemukan cara untuk untuk berteman dengan tokoh terkemuka ini. Setelah berpikir, Siska menerima panggilan dari Marco.Marco pun menceritakan sikap Raisa. Siska tertawa mendengar keberanian Raisa. "Apa dia beneran seberani itu?""Tentu saja. Nggak ada yang bisa bersikap sea

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 245

    Raisa menyelesaikan kata-katanya dan segera menutup telepon.Membunuh dengan kata-kata, cukup sampai di situ saja.Raisa tidak bisa berpura-pura orang ini tidak ada. Kalau tidak, setiap kali melihat Kevin, dia akan terganggu oleh kehadirannya yang terus-menerus, yang hanya akan menyebabkan perselisihan internal dalam dirinya. Jadi, lebih baik menerimanya saja.Lagipula, dengan Bravi sebagai “senjata”, dia tidak perlu takut pada provokasi Kevin. Raisa bahkan bisa mendapatkan sedikit keuntungan darinya. Seiring berulang kali menabrak tembok, Kevin akan bimbang antara melanjutkan tingkah lakunya atau mundur, lalu secara bertahap menjadi lebih patuh.Jadi, lebih baik membuatnya menderita daripada tidak pernah bertemu lagi.Raisa selesai memikirkan itu dan membuangnya jauh-jauh dari pikirannya.Dia naik taksi ke bar malam sebelumnya, lalu kembali ke kantor dengan mengemudikan mobilnya sendiri.Kevin masih tetap duduk di dalam Maxbold-nya. Dua hari terakhir ini memberinya wawasan baru tent

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 244

    Setelah menelepon, Kevin sudah mempersiapkan kata-katanya.Namun yang dia dengar hanyalah suara mesin, "Nomor yang Anda panggil saat ini tidak dapat dihubungi, silakan coba beberapa saat lagi."Kevin merasa seperti disiram seember air es yang menyegarkan namun membuat ngeri, dia terpaku beberapa detik sebelum sadar bahwa Raisa telah memblokirnya.Raisa benar-benar memblokirnya?Berani sekali dia memblokirnya!Kevin hampir tidak mampu menahan amarah yang membuncah di dadanya.Dia teringat Dina.Dina yang geram karena Raisa telah memblokirnya, datang kepadanya untuk mengeluh. Kevin tidak mengerti perasaan Dina saat itu, tetapi sekarang dia mengerti.Tidak, dia merasakan hal yang sama!Sopir itu hampir mati ketakutan karena Kevin. Dia curiga itu ada hubungannya dengan Raisa, sama seperti terakhir kali di bandara, ketika dia hampir mengalami serangan jantung. Saat ini, dia sungguh berharap bisa mengundurkan diri dari sana.Sebuah dengusan dingin terdengar. "Berikan ponselmu!"Jantung sopir

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 243

    Melihat Raisa tetap tenang, Marco menyeringai dengan puas, "Ngomong-ngomong, Kak Kevin membelikan rumah untuk kakakku. Rumahnya besar dan strategis, biar kakakku gampang ke kantor. Kak Kevin menemaninya sepanjang waktu, dan mereka memilihnya bersama-sama. Raisa, Kak Kevin nggak pernah sebaik ini padamu, kan? Apa kau jadi gila karena cemburu?"Mirna mendengakan, memperhatikan Raisa.Raisa memang kejam terhadap tantenya, tetapi dia sangat mencintai Kevin dan telah bergantung padanya selama tiga tahun. Raisa mewarisi kecerdasan tinggi kakaknya, namun juga keteguhan hati yang sama begitu dia menaruh hati pada seseorang. Kini setelah bercerai, apakah keponakannya yang tercinta itu benar-benar bisa melupakan Kevin? Mirna pernah memiliki harapan aneh untuk kakaknya, Mona. Bahwa Mona tidak begitu sempurna, hanya orang biasa. Dengan begitu, sebagai seorang adik, dia akan bisa mengejar dan mencapainya.Kini, harapan itu jatuh pada putri kakaknya. Layaknya iri hati, bukan berarti dia benar-ben

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status