Share

Bab 2

Author: Betanali
Keesokan paginya, Chloe sudah bangun lebih awal, mencuci muka, dan mengenakan setelan hitam yang dia temukan di lemari. Melihat wajahnya yang tampak pucat dan lelah di cermin, rasanya memang cocok untuk pergi berziarah.

Begitu melangkah ke ruang tamu, Raiden berdecak, mengambil mangkuk yang belum habis dimakan, dan sengaja menabraknya. Sup tumpah membasahi pakaiannya, disertai ejekan kejam. "Jijik banget."

Chloe menatap anak yang dulu manis dan penurut, kini berubah menjadi sosok kasar dan tak punya sopan santun. Hatinya terasa perih dan sedih.

Dulu, demi mencarikan guru terbaik untuk Raiden, dia rela hujan-hujanan mendatangi rumah orang, bahkan demam sampai tiga hari tiga malam. Dia mengira itu akan membuat Raiden tumbuh menjadi orang yang benar. Siapa sangka, semua jerih payahnya kalah oleh beberapa hasutan dari Monica.

Chloe langsung meraih lengan Raiden yang hendak pergi dengan wajah puas, lalu berucap dengan dingin, "Minta maaf."

Raiden belum pernah melihat wajahnya sedingin ini. Dia sempat terkejut. Namun setelah sadar, dia marah besar. "Aku nggak mau minta maaf! Di zaman dulu, orang kayak kamu bakal dibakar hidup-hidup!"

Plak! Suara tamparan nyaring terdengar. Raiden menatap tak percaya sambil memegang pipinya yang memerah. "Kamu berani tampar aku?"

Luther segera maju, melindungi Raiden di belakangnya, membentak dengan marah, "Kenapa kamu tampar dia?"

Chloe menarik tangannya, mengibaskan dengan santai. "Aku ibunya. Mendidik anak itu tugasku."

Tanpa pikir panjang, Luther membentak lagi, "Aku nggak butuh kamu mendidiknya!"

Heh. Chloe tertawa mencela dalam hati, lalu menjawab dengan datar, "Tenang saja. Sebentar lagi aku memang nggak akan urus dia lagi."

Sikapnya begitu tenang, nada suaranya datar, benar-benar berbeda dari biasanya. Luther refleks bertanya, "Apa maksudmu?"

Chloe tidak menjawab, hanya mengingatkan, "Kita harus berangkat."

Sepanjang jalan, Chloe duduk di kursi belakang, diam seperti penumpang asing. Luther beberapa kali mengintip lewat kaca spion, semakin yakin kalau kali ini istrinya benar-benar marah.

Kalau dulu, semalam saat dia memecahkan piring di rumah, Chloe pasti sudah keluar. Paling tidak, pagi ini dia akan berusaha berdamai. Namun, hari ini Chloe tidak menyadari bahwa mereka tidak menghabiskan makanan mereka semalam, bahkan menampar Raiden.

Luther teringat pemandangan semalam ketika membuka pintu, melihat Chloe sendirian. Setelah berpikir, dia mengambil sebuah kotak dari laci dasbor. Saat lampu merah, dia melemparkan kotak itu ke kursi belakang.

Chloe yang sedang memejamkan mata tiba-tiba terkena lemparan. Dia langsung bertanya, "Kamu gila ya?"

Enam tahun menikah, dia sudah cukup menahan sikap Luther. Perilaku tidak menghormati seperti ini sudah cukup baginya.

Wajah Luther berubah masam. "Itu hadiah ulang tahun pernikahan untukmu. Kamu bilang aku gila? Kemarin kamu kirim pesan soal ziarah, hari ini pasang muka kayak orang mau mati, bukannya cuma mau aku minta maaf? Sekarang aku sudah minta maaf, apa lagi yang kamu mau?"

Lampu hijau menyala, dia terpaksa menutup mulut dan terus mengemudi.

Chloe menatapnya lewat kaca spion, melihat ekspresi kesalnya. Kenapa pria ini kesal? Apa dirinya pernah menyuruhnya meminta maaf? Kenapa setiap kali selalu menuduhnya, lalu memarahinya?

Chloe menunduk, tidak ingin memperpanjang masalah. Dengan satu tangan, dia membuka kotak itu.

Di dalamnya ada sebuah cincin berlian yang berkilau, tetapi modelnya sangat biasa. Dia mengenali cincin ini, model gagal dari TR.

Sederhananya, cincin ini adalah produk yang dihentikan peredarannya. Bahkan kalau dilempar di jalan pun tidak ada yang mau memungut.

Sementara itu, cincin yang dikenakan Monica di video kemarin adalah seri terbaru TR, satu-satunya di dunia, melambangkan cinta abadi.

Baru sekarang Chloe sadar. Selama lima tahun ini, perubahan sikap Luther, emosi yang naik turun, bukan karena sibuk bekerja, bukan karena tekanan besar. Dia tidak pernah memberi hadiah juga bukan karena karakternya tidak romantis seperti yang selalu dibilang. Namun, karena dia tidak mencintai Chloe. Sesederhana itu.

Plak. Chloe menutup kotak cincin itu, lalu melemparkannya kembali ke kursi. Karena ini cuma cincin gagal, dia tidak akan memakainya.

Ketika jarak ke pemakaman tinggal lima kilometer, ponsel Luther mendadak berdering. Dia bahkan tidak melihat layar, langsung menepi. Jelas, dia sangat mengenali nada dering ini.

Tanpa sungkan di depan Chloe, dia mengangkat panggilan itu. "Sekarang? Tapi aku hari ini ...."

Entah apa yang dikatakan lawan bicara. Ekspresi dingin Luther seketika melunak, suaranya menjadi lembut. "Oke, oke. Aku segera datang."

Dia juga bisa selembut ini? Benar-benar aneh. Chloe menyilangkan tangan, menunggu Luther mengucapkan sesuatu yang tidak masuk akal.

Seperti dugaan, setelah menutup telepon, pria itu berbalik. "Aku ada urusan mendadak di kantor. Kamu ziarah sendiri ya."

Chloe jelas melihat nama di layar ponsel. Monica. Demi seorang wanita, dia rela tidak berziarah ke makam orang tuanya. Luar biasa sekali pengorbanannya.

Tatapan Chloe penuh sindiran yang tak dia sembunyikan. "Kamu mau tinggalin aku di tempat terpencil begini, lalu aku harus jalan kaki naik gunung untuk ziarah ke makam orang tuamu?"

"Luther, di bawah batu nisan itu, yang dikubur adalah orang tuamu. Memangnya ada urusan kantor yang lebih penting dari mereka, di hari pertama tahun baru ini?"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 24

    Secara logis, Luther sudah menyelamatkan Lolly. Sebagai ibu Lolly, Chloe seharusnya menjenguknya. Namun, dia tidak mau pergi.Monica dan Luther punya hubungan yang rumit. Jika bukan karena Luther, semua ini tidak akan berkembang sejauh ini.Lolly yang paham dengan pikiran Chloe, berbalik kepada Raiden dan berkata, "Paman sudah menyelamatkanku. Aku harus mengucapkan terima kasih padanya. Aku ikut kamu ya?"Raiden masih menatap Chloe dengan tatapan memohon. Chloe mengalihkan pandangan dan berkata, "Lolly pergi denganmu saja sekaligus mewakiliku."Dengan demikian, Raiden hanya bisa pergi bersama Lolly.Seminggu kemudian, Ares dipindahkan ke ruang rawat biasa. Pada hari dia membuka mata, Chloe bergegas datang dan menangis sejadi-jadinya di tepi ranjangnya.Ares mengangkat tangannya yang masih lemah, mengusap kepala Chloe dengan lembut. Suaranya serak saat berkata, "Kenapa nangis? Bisa hidup lagi adalah anugerah terbesar."Dia dirawat di rumah sakit selama sebulan. Dalam sebulan itu, Chloe

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 23

    Teriakan kaget terdengar. Para tamu berhamburan melarikan diri. Pembawa acara ketakutan hingga langsung bersembunyi di bawah kursi.Ares memeluk Chloe, wajahnya penuh rasa sakit. Chloe menunduk, melihat perut Ares yang mengucurkan darah. Seketika, wajahnya pucat ketakutan. Dia segera berteriak memanggil orang untuk menelepon polisi dan ambulans.Kemudian, dia teringat ada dua orang yang menerobos masuk tadi. Dia segera menoleh mencari Lolly.Lolly dilindungi oleh sosok tinggi besar, sementara petugas keamanan sudah berhasil menahan pelaku yang menusuk. Saat pelaku itu menarik topinya, ternyata itu adalah Monica yang sudah lama tak muncul.Wajahnya penuh kegilaan. Meskipun sudah diborgol, dia tetap berteriak, "Kalian semua harus mati!"Ucapannya diikuti aksi nekat. Dia mendorong petugas, meraih sebotol minuman keras di meja, lalu langsung memecahkannya ke atas bara api.Duar! Api langsung menyambar hebat. Petugas tak lagi fokus menahan orang. Semua orang sibuk menyelamatkan diri.Chloe

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 22

    Ares tidak bisa memercayainya, menatap Chloe dengan bengong. Tanpa sadar, genggamannya pada tangan Chloe semakin erat.Meskipun merasa sakit karena dicengkeram terlalu kuat, Chloe lebih merasa lucu, tak tahan untuk berkata, "Kenapa kamu jadi mirip Lolly? Keras kepala begitu."Pria yang biasanya tenang menghadapi apa pun itu akhirnya sadar telah membuatnya sakit. Dia buru-buru melepas genggamannya, lalu meniup lembut tangan Chloe dengan wajah penuh rasa bersalah. Namun, senyuman bahagia tetap tak bisa disembunyikan dari ujung matanya.Tanggal pernikahan segera ditetapkan, hanya dua bulan kemudian. Meskipun keduanya tipe orang yang bertindak cepat, waktu dua bulan ini terasa cukup mepet. Ares pun langsung menunda semua pekerjaannya, fokus mempersiapkan pernikahan bersama Chloe.Bersama Ares, Chloe baru merasakan bahwa mempersiapkan pernikahan ternyata bisa seseru ini. Saat menikah dengan Luther dulu, semuanya diatur oleh wedding organizer, tanpa ada ruang bagi mereka untuk menuangkan kei

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 21

    Chloe menarik kembali senyumannya, melepaskan jarinya, lalu mengingatkan dengan tenang, "Poligami itu kejahatan. Kamu mau lihat Bibi masuk penjara?"Harapan di wajah Luther seketika membeku. Di wajahnya bahkan muncul sedikit kepedihan.Ares mengamati mereka berdua, hampir bisa memastikan isi hati Chloe. Dia berdiri dengan santai, mengajak Lolly pergi. "Kalian ngobrol saja."Tak lama kemudian, Ares kembali dengan membawa selimut, meletakkannya di bahu Chloe, dan berbisik dengan lembut, "Jangan ngobrol terlalu lama, di luar dingin."Sambil berkata begitu, dia menepuk lembut bahunya.Chloe mengangkat tangan, menepuk balik punggung tangan Ares, menandakan dia mengerti.Kedekatan mereka terasa alami, seperti pasangan suami istri yang sudah bertahun-tahun hidup bersama. Itu adalah kehidupan damai yang selalu Luther impikan. Namun, kini pria yang berdiri di belakang Chloe bukan lagi dirinya.Malam terasa semakin sunyi. Luther tidak tahan dengan kesunyian itu, seakan-akan ini adalah ketenangan

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 20

    Ares menunjukkan sikap seorang suami resmi, memperingatkan Luther, "Jangan ganggu istriku lagi."Keduanya bergandengan naik mobil, bertatapan, tersenyum penuh kelembutan.Luther menatap kosong ke arah mobil mereka yang perlahan menjauh, merasa ada bagian di hatinya yang hampa. Baru saat ini dia benar-benar merasakan bahwa Chloe sudah jauh meninggalkannya. Selama ini, dia hanya menipu dirinya sendiri.Setelah Chloe dan Ares resmi menikah, urusan hak asuh Lolly segera diselesaikan. Kini, Lolly sudah sah menjadi anak mereka.Hari itu juga, ketika hak asuh turun, mereka bertiga sengaja memasak hidangan besar di rumah untuk merayakan. Lolly bahagia bukan main, ekspresi yang biasa takut-takut kini berganti dengan senyuman ceria."Papa! Mama!" Lolly memanggil dengan suara lantang.Chloe sudah terbiasa karena dia memang sudah lama dipanggil begitu. Namun, Ares jelas belum pernah menjadi ayah. Wajahnya tampak agak kikuk dan canggung.Chloe meletakkan hidangan terakhir, menepuk bahu Ares sambil

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 19

    Pada malam hari setelah pameran selesai, Ares mengajak Chloe dan Lolly makan di restoran. Mereka bertiga sedang asyik mengobrol saat Ares tiba-tiba menatap ke arah belakang Chloe dan bertanya, "Kamu kenal?"Chloe merasakan firasat buruk. Dia menoleh dan melihat Luther.Lolly juga mengenali Luther, lalu mengeluh, "Paman aneh itu pernah datang dan ganggu Mama, katanya salah dan minta Mama maafin. Terus ada anak cowok yang super galak dan ngomongnya nggak sopan banget."Anak kecil memang tak paham soal hubungan orang dewasa, tetapi Ares bisa menebak sedikit, lalu bertanya sambil tersenyum. "Suami yang kejar istrinya yang lagi kabur ya?"Chloe menggeleng. Entah karena pengaruh alkohol atau karena bertahun-tahun menahan rasa kesal hingga di ujung batas, tiba-tiba saja dia ingin mencurahkan semuanya. Dari awal pertemuannya dengan Luther, sampai mereka saling mengenal, lalu berakhir pada pengkhianatan.Di bagian akhir ceritanya, Chloe sudah menangis, menutup wajah dengan tisu sambil terisak l

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status