Share

Takdir Cinta yang Malang
Takdir Cinta yang Malang
Author: Patin

Bab 1

Author: Patin
"Pak Noel, bisakah kamu menyelesaikan surat perceraianku hari ini?"

Mendengar sepasang pria dan wanita mengobrol riang di dalam vila, Anna tidak bisa menahan diri untuk menghubungi pengacaranya.

Angin malam berembus kencang, tetapi tidak sedingin hatinya.

Jelas-jelas, ini adalah rumahnya dan hari ini adalah hari peringatan lima tahun pernikahan mereka.

Namun, suaminya malah mengusirnya agar sekretaris suaminya tidak merasa terganggu dan menghindari kesalahpahaman.

Orang di ujung lain telepon mengembuskan napas panjang. "Nona Anna, mari bertemu dan bicarakan langsung."

Satu jam yang lalu, Anna bergegas pulang. Melihat berbagai hidangan di atas meja, dia otomatis menghela napas.

"Rio, kamu tahu aku nggak bisa makan pedas ...."

Dia bukanlah orang yang pemilih dalam hal makanan.

Namun, hampir tidak ada lauk yang bisa dia makan di meja ini.

Meskipun dia tidak pemilih, dia tidak mungkin mempertaruhkan nyawanya demi makan.

Rio tahu bahwa Anna alergi pada cabai.

Jadi, selama beberapa tahun ini, sebagian besar makanan yang disiapkan Anna bercita rasa ringan.

Namun kali ini, Rio malah memesan berbagai hidangan bercita rasa kuat.

Dia mendorong satu-satunya hidangan yang tidak pedas, sup tomat dan telur ke hadapan Anna sambil berkata dengan kesal, "Kamu tahu aku sibuk bekerja, nggak punya waktu untuk mengurus hal-hal kecil seperti ini. Perusahaan sebesar itu bergantung hidup padaku. Hari ini, aku luangkan waktu untuk makan bersamamu, jangan cari masalah. Lagi pula, bukannya sup tomat dan telur ini nggak pedas?"

Meskipun Anna tahu Rio sudah berpindah hati atau mungkin tidak pernah peduli padanya, dia tidak menyangka Rio akan memperlakukannya dengan semena-mena dan tidak menghargai hubungan yang sudah berlangsung selama lima tahun ini.

Jelas-jelas, hari ini adalah hari peringatan lima tahun pernikahan mereka. Ada dua belas hidangan di atas meja, tetapi Anna hanya pantas memakan satu hidangan.

Ketika Anna hendak mengatakan sesuatu, ponsel Rio berdering.

Saat ini, wajah Rio berseri-seri.

Dia menjawab telepon dengan riang, lalu pergi ke dapur untuk mengambil alat makan dan meletakkan alat makan itu di sampingnya.

Setelah mengakhiri panggilan, dia bertanya pada Anna, "Sella sendirian di rumah dan tiba-tiba mati lampu. Dia nggak tahu harus pergi ke mana, aku menyuruhnya datang untuk makan bersama. Anna, seharusnya kamu nggak keberatan, 'kan?"

Jelas-jelas Rio sedang menanyakan pendapatnya, tetapi malah terdengar seperti sedang mengabarinya.

Anna tersenyum masam.

Rio sudah bertindak sejauh ini, bahkan sudah menata piring dan sendok dengan rapi.

Apa gunanya dia menentang?

"Omong-omong, Anna, tadi kamu mau bilang apa?"

Rio tiba-tiba teringat bahwa tadi Anna hendak mengatakan sesuatu, tetapi disela oleh dering teleponnya. Jadi, dia berinisiatif untuk bertanya pada Anna.

Hari ini adalah hari peringatan lima tahun pernikahan mereka.

Anna sangat menghargai kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua, dia tidak ingin diganggu oleh orang lain.

Meskipun dia tahu Rio akan kesal mendengar ucapannya, dia tetap ingin mengutarakan isi hatinya.

"Rio, hari ini adalah hari peringatan lima tahun pernikahan kita. Aku hanya ingin berdua denganmu, mengobrol dan makan ....."

Memang benar, sebelum Anna selesai berbicara, Rio sudah menyelanya.

Rio mengerutkan kening, dia tampak sangat kesal dan langsung membanting sendok di tangannya.

"Aku tahu hari ini adalah hari peringatan lima tahun pernikahan kita, kamu nggak usah terus mengingatkanku."

"Aku pesan begitu banyak makanan, kamu nggak bisa menghabiskannya sendirian. Sella menemaniku bekerja setiap hari, asam lambungnya sering kambuh karena kelaparan. Anggaplah ini kompensasi untuknya."

Mendengar nada bicara Rio yang begitu tegas, Anna menundukkan kepala.

Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia mulai menyantap sup tomat dan telur di hadapannya.

Tanpa sadar, matanya memerah.

Air matanya menetes ke dalam sup, lalu disantap olehnya.

Memang benar, dia tidak bisa menghabiskan semua hidangan ini.

Sekalipun bisa, dia akan mati kekenyangan.

Anna menghabiskan sup tomat dan telur itu dalam beberapa suapan.

Ketika dia kembali mengangkat kepalanya, ekspresinya sudah kembali normal.

Hanya saja, sudut matanya agak bengkak dan merah. Kalau Rio memperhatikan dengan saksama, Rio pasti akan menyadari ada yang aneh dengannya.

"Rio, bagaimana kalau kita bercerai saja?"

Rio yang duduk di seberangnya sedang menatap ponsel.

Perhatian Rio tidak tertuju padanya, suatu senyuman tipis muncul di sudut bibir Rio.

Sepertinya dia tidak mendengar ucapan Anna dengan jelas. Dia hanya bergumam pelan tanpa mengangkat kepalanya.

Anna tidak menunjukkan ekspresi apa pun, tetapi suatu rasa sakit perlahan-lahan melanda hatinya.

Dia menarik napas dalam-dalam untuk menahan kekesalannya.

Ketika dia hendak mengulangi ucapannya, Rio menyelanya, "Sella sudah datang. Kalau ada urusan, kita bicarakan nanti."

Anna membuka mulutnya, tetapi Rio bahkan tidak menunggunya berbicara dan meninggalkan ruang makan dengan terburu-buru.

Melihat Rio pergi dengan tegas, Anna mengerutkan bibirnya dan menundukkan kepala untuk mengetik pesan.

"Nanti, aku akan menemuimu di firma hukum."

Ke depannya, Rio tidak perlu khawatir Anna akan mengganggunya berinteraksi dengan wanita lain.

Lima tahun sudah berakhir, keinginan ibu Rio pun sudah terpenuhi.

Namun, dia tidak ingin menunggu lagi.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 27

    Dalam beberapa hari berikutnya, Rio menjelajahi seluruh kota.Dia juga tahu bahwa Anna tinggal di panti asuhan.Dia menyumbangkan banyak barang untuk panti asuhan.Dia bahkan berjanji akan membiayai anak-anak yatim piatu itu hingga dewasa.Dia dikenal sebagai orang baik di kota kecil dan memiliki reputasi yang baik.Namun, hanya Anna yang tidak mengakuinya.Hari ini, di halaman panti asuhan, Kenny menyiapkan pengakuan cinta yang megah untuk Anna.Semua anak-anak di panti asuhan berperan sebagai pendukungnya.Di tengah suara tawa dan sorak sorai, Kenny memberikan bunga kamelia dan cincin pada Anna."Kak Anna, aku menyukaimu, aku ingin menikahimu sejak kecil. Aku tahu kamu pernah disakiti dan memiliki pandangan buruk terhadap pernikahan, tapi aku berharap kamu memberiku kesempatan untuk merawatmu seumur hidup.""Aku nggak akan menyakitimu, apalagi membuatmu menangis!"Rio yang baru tiba di panti asuhan menyaksikan momen ini.Dia berdiri di sudut, tangan dan kakinya terasa dingin, dia tid

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 26

    Bulan November, cuaca di kota kecil terasa makin dingin.Angin sepoi-sepoi yang bertiup disertai dengan hawa dingin.Setelah bercerai, Anna sudah pulang lebih dari sebulan.Dalam satu bulan ini, dia merenovasi panti asuhan yang sudah tua itu.Selama beberapa waktu ini, Kenny terus mengikutinya.Apa pun yang terjadi, dia tidak akan memberikan Anna kesempatan untuk pergi secara diam-diam.Saat ini, Rio mengandalkan petunjuk yang tersisa untuk menemukan kota kecil ini.Selama lebih dari sebulan, dia berusaha untuk mencari Anna di seluruh kota.Dia menemui semua orang yang mungkin mengetahui keberadaan Anna.Dia menunggu di depan kontrakan Anna selama berhari-hari, tetapi tidak menemukan jejak Anna.Akhirnya, dengan nomor telepon Anna dan nomor penerbangan yang ditumpangi Anna sebelumnya, dia menemukan kota kecil ini.Rio menemukan kedai roti kesukaan Anna, lalu menunjukkan foto Anna."Halo, Bu, apa kamu mengenal orang ini?"Suaranya agak berat dan serak.Pemilik kedai itu memandang foto A

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 25

    Saat ini, Sella muncul di sekitar dengan canggung.Dia menatap Anna dengan rasa bersalah."Maaf, Kak Anna. Sebelumnya, aku nggak tahu hubunganmu dengan Pak Rio.""Tapi, jangan khawatir. Meskipun sebelumnya aku agak mesra dengan Pak Rio, kami nggak melakukan hal di luar batas."Sudut bibir Anna terangkat, dia tersenyum tipis.Saat melihat Sella meminta maaf dengan tulus, dia agak tidak berdaya.Seolah-olah dia memojokkan Sella dan memaksa Sella untuk meminta maaf.Namun, dia hanya ingin segera bercerai.Lagi pula, Sella tidak sepenuhnya bersalah atas kejadian sebelumnya.Bisa dibilang, dia juga adalah korban.Namun, ekspresi Anna berubah, dia segera menemukan solusi."Sella, aku nggak menyalahkanmu atas kejadian sebelumnya, aku dan Rio juga merahasiakan hubungan kami.""Tapi, seperti yang kamu lihat sekarang, kami sudah bercerai.""Berusahalah lebih keras untuk mengambil posisi Nyonya Ansari."Tak disangka, Sella melambaikan tangannya dengan takut, dia sadar diri."Nggak, aku nggak bera

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 24

    Kali ini, agar Rio tidak bisa mengulur waktu lagi, Anna langsung masuk ke mobilnya.Dalam perjalanan menuju Kantor Catatan Sipil, mereka sama sekali tidak berbicara.Rio menghabiskan waktu satu setengah jam untuk menempuh perjalanan yang seharusnya hanya membutuhkan waktu setengah jam.Anna terus memeriksa ponselnya untuk memperkirakan waktu.Begitu turun dari mobil, dia langsung menarik mantel Rio dan bergegas ke lobi Kantor Catatan Sipil.Melihat Rio begitu enggan, Anna teringat bahwa dia juga begitu bersemangat di hari pernikahan mereka.Mungkin Rio tidak terlalu ingin menikah. Hari ini, Rio juga terus mengulur waktu.Memikirkan hal ini, hati Anna yang gelisah menjadi lebih tenang.Hanya sedikit orang yang datang untuk mengurus perceraian.Melihat satu per satu pasangan mengambil akta cerai, Rio tiba-tiba merasa lebih lega.Mengingat semua kesalahan yang telah dia perbuat pada Anna di masa lalu, Rio menyadari bahwa bercerai mungkin adalah awal yang baik.Dengan begitu, mereka bisa m

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 23

    Tidak lama setelah Anna keluar dari perusahaan, Kenny menyusul."Kak Anna, tunggu aku. Kenapa kamu berjalan begitu cepat?"Pemuda yang sebelumnya terus menyudutkan Rio, kini kembali memancarkan keceriaan dan ketampanannya.Dia berlari menghampiri Anna, lalu menatap Anna dengan tatapan memelas."Kak Anna, kamu nggak boleh meninggalkanku lagi."Suaranya manja dan lembut, seperti anjing yang dipelihara oleh Anna di panti asuhan.Anna menghela napas dalam hati.Sebenarnya, dia mengetahui bahwa Kenny memiliki niat lain padanya.Justru karena itu, dia tidak boleh menunda kebahagiaan Kenny.Kenny adalah mahasiswa pascasarjana dari universitas bergengsi, sedangkan dia putus sekolah demi bekerja.Terlebih lagi, dia enam tahun lebih tua dari Kenny.Dia merasa Kenny pantas mendapatkan gadis yang lebih baik.Oleh karena itu, enam tahun lalu dia meninggalkan kota kecil, datang ke kota ini dan bertemu dengan Rio.Namun, Anna tidak menyangka enam tahun kemudian, Kenny masih begitu menyukainya."Tadi,

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 22

    Rio sangat emosional.Pemuda yang ceria dan energik ini membuatnya merasa terancam.Kenny terkekeh, senyumannya dibaluti dengan sedikit aura dingin. Dia mengeluarkan lisensi pengacaranya."Aku adalah pengacara hukum keluarga yang dipekerjakan Anna. Mulai sekarang, aku akan menangani urusan perceraian Anna!"Ekspresi Rio berubah muram.Mendengar Kenny terus memanggil nama Anna, dia sungguh ingin membungkam mulut Kenny.Jadi, dia menatap Anna."Anna, bukannya Pak Noel yang mengurus perceraian kita? Bocah tengik ini nggak tahu apa-apa tentang hubungan kita, dia nggak pantas menangani masalah kita ....""Nggak tahu apa-apa?"Kenny mendengus dingin, entah kenapa matanya memerah.Dia menatap Rio dengan ganas, suaranya dipenuhi dengan nada sinis."Aku dan Anna tumbuh besar bersama. Selama lebih dari dua puluh tahun, aku mengingat segala sesuatu tentangnya, nggak berani melupakan satu hal pun.""Dia membelikan banyak hadiah untuk anak-anak dengan gaji pertamanya, dia hidup hemat agar bisa mena

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status