Share

Pertunangan yang...

Hari makin malam, sudah pukul 21.30 tapi Pak Willy belum ada tanda-tanda akan datang. Semua menunggu dengan gelisah.

Tamu-tamu pun sebagian mulai berpamitan karena sudah terlalu malam tapi acara belum juga dimulai.

Kedua keluarga makin gelisah, aku lihat Mamanya Pak Willy terus melirik ke arah pintu. Sedangkan Pak Ronald berulang kali menelpon Pak Willy tapi tak satu kali pun diangkat.

"Gimana ini Pak Ronald, kenapa Willy sampai saat ini belum juga datang?" tanya Papa mulai panik dan juga merasa malu pada tamu-tamunya beberapa kali membungkukkan tubuhnya meminta maaf pada tamu yang berpamitan.

"Iya Pak Firman. Sebentar yah saya mau menghubungi dulu Willy, dari tadi sudah saya telepon tapi tak tak ada jawaban."

"Ya sudah kalau begitu mari kita ke sana, biar kali ini saya yang telepon!" Papa mengajak Pak Ronald ke ruangan lain.

Aku yang penasaran, mengikuti mereka, aku pun ingin tahu kenapa sampai calon tunanganku tak datang.

Papa pun menelpon Pak Willy menggunakan ponsel Pak Ronald.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status