Share

BAGIAN 3

gresek gresek

Ada suara di balik ilalang yang menjulang, lalu muncul perempuan yang tak lain adalah pacar Evan, Evan pun terkejut..!!

" ngapain kamu berduaan sama perempuan ini?! " Tanya perempuan itu.

" Aku hanya duduk aja kok, tidak ada apa-apa, lagipula dia anak pemilik kontrakan! "

" Alah..!! Alesan aja kamu, bilang aja kamu suka kan sama dia! "

" Tidak La kamu salah paham! "

" sudahlah mulai sekarang hubungan kita SAMPAI DI SINI !! "

Evan cuma berdiam diri, dia tak mengejar kekasihnya, sebenernya dia beneran sayang sama pacarnya atau enggak sih?

" Itu pacar kamu Van? Siapa namanya? "

dengan rasa malu Evan menjawab.

" Mm iya. maaf ya dengan kejadian tadi, namanya Kaila "

" Harusnya kamu tak usah ke sini, dia jadi marah kan? dan sekarang kamu di putusin "

" Biar saja lah lagipula sudah lama aku ingin putus dengannya, sikapnya bikin aku jengkel syukur dia yang lebih dulu memutuskanku "

" Haha ko gitu si Van? "

Evan tersenyum.

***

Aku dan Evan jadi semakin dekat, setiap hari kami menghabiskan waktu bersama, sering mengobrol, bergurau, bahkan dia traktir aku makan.

Karna kedekatan kami yang cukup lama akhirnya aku dan Evan memutuskan untuk pacaran. di sini kebahagiaanku berawal. menurutku Evan orang baik dia selalu menyemangatiku kala aku patah semangat, dia selalu mengembalikan senyuman di bibirku. Aku berjanji Van aku akan menjaga kebahagiaan yang telah kamu berikan padaku...

~~~

Sore ini Aku dan Evan duduk di bangku taman, aku menyandarkan kepalaku pada pundaknya, rasanya nyaman sekali...

" Kau tahu? Saat Aku pertama kali melihatmu. kamu sedang duduk di depan rumahmu, saat itu aku terus memandangimu dari balik pohon "

" Masa sih Van? Kenapa kamu tidak menghampiriku? "

" Waktu itu aku belum punya keberanian untuk mendekatimu, yang aku ingat saat itu kamu saaaaangat cantik "

" Oh ya? Bisa saja kamu " aku tersenyum malu.

" Saat itu aku bersumpah akan menikahimu"

" Jangan bersumpah sembarangan nanti jadi kenyataan "

" Justru itu yang ku mau "

Hahaha...kami tertawa bersama

Begitulah cinta...

Ia di takdirkan jadi kata tanpa benda, tak terlihat, hanya terasa, tapi dahsyat.

Kami menjalin hubungan dengan penuh bahagia, aku bersyukur memiliki Evan, dia pria yang penuh tanggung jawab.

Setelah lama kami mengobrol raut wajah Evan berubah menjadi sangat serius, sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu padaku.

" Mil...kita kan sudah lama pacaran, aku ingin melanjutkan hubungan yang lebih serius dengan kamu "

" Jadi maksud kamu__"

" Iya. aku ingin menikahimu, apa kamu siap Mil?

Aku membulatkan mataku, menunjukan ekspresi tidak percaya, aku senang bukan main.

" Kamu serius Van?"

" Iya serius, besok aku akan datang ke rumah ibumu untuk melamarmu "

Aku langsung memeluk pria itu erat, perasaan bahagia bertebaran, aku tidak bisa membayangkan betapa bahagianya kita nanti, membuatkannya sarapan di pagi hari,menemani anak bermain,piknik keluarga,dan mendapatkan kasih sayang darinya sepenuhnya,aku benar-benar tak bisa membayangkan itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status