Tawanan Hati Sang Penguasa

Tawanan Hati Sang Penguasa

last updateLast Updated : 2025-02-02
By:  YurishaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
7Chapters
104views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Victor, seorang pria berbahaya sekaligus penguasa dunia hitam, terbiasa hidup di bawah bayang-bayang kekerasan dan pengkhianatan. Malam itu, ia terluka parah saat melarikan diri dari musuh-musuhnya. Di tengah hujan deras, takdir mempertemukannya dengan Isabella, seorang perawat yang sedang larut dalam kepedihan setelah diselingkuhi oleh kekasihnya. Isabella, yang seharusnya menjauh dari bahaya, memilih untuk menolong Victor. Namun, pertemuan singkat itu meninggalkan bekas mendalam di hati sang mafia. Bukan hanya nyawanya yang terselamatkan, tetapi juga hatinya yang selama ini membeku. Meski awalnya berniat melupakan kejadian itu, obsesi Victor terhadap Isabella tumbuh semakin kuat. Ia bertekad menjadikan Isabella miliknya, meskipun harus menghadapi bahaya yang tak terhitung. Sementara itu, Isabella berjuang untuk menjalani hidupnya yang tenang, tanpa menyadari bahwa dunia gelap Victor perlahan-lahan menyeretnya masuk. Akankah Isabella menerima cinta dari seorang pria yang hidup dalam kegelapan? Ataukah perbedaan dunia di antara mereka akan menghancurkan segalanya? Di tengah konflik antara cinta dan ambisi, Isabella dan Victor harus menghadapi masa lalu, musuh yang mengancam, dan perasaan yang tak terelakkan.

View More

Chapter 1

Pertemuan Pertama

Hujan turun deras malam itu, membasahi jalanan kota yang sepi. Gemuruh guntur bersahutan, mengiringi langkah seorang wanita yang berjalan tanpa tujuan. Isabella memeluk tubuhnya sendiri, menggigil dalam dingin dan putus asa. Matanya yang sembab tak mampu lagi menahan air mata yang terus mengalir. Hatinya terasa hancur berkeping-keping.

Baru saja, dunia yang ia kenal, dunia yang penuh dengan harapan, telah runtuh dalam sekejap. Kekasihnya, seorang dokter yang selama ini ia percayai dengan sepenuh hati, kini tampak begitu tak berharga di matanya. Pemandangan yang paling menyakitkan dalam hidupnya—pacarnya, yang ia anggap sebagai bagian dari dirinya, sedang berada dalam pelukan seorang wanita lain, seorang teman sejawat yang selama ini ia anggap sahabat.

Kepalanya terasa pening, setiap langkah yang diambilnya seakan semakin berat, seakan menuntutnya untuk berhenti dan menyerah. Namun, ia terus berjalan, entah ke mana, entah untuk apa. Semua terasa hampa.

Isabella berhenti di pinggir jalan. Ia duduk di sebuah bangku kayu yang sudah basah oleh hujan. Tangannya menggenggam erat, menutupi wajahnya yang penuh air mata. Dunia di sekelilingnya terasa sunyi, hanya ada suara hujan yang jatuh tanpa ampun, menghantam aspal dengan keras.

Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Suara langkah kaki terdengar mendekat, disusul oleh napas yang terdengar berat dan terburu-buru. Isabella mendongak, matanya yang merah menatap ke arah suara itu. Dari kejauhan, ia melihat sosok seorang pria berjas hitam yang berjalan tertatih-tatih. Wajahnya tampak tegang, dan salah satu tangannya menekan sisi tubuhnya yang berdarah.

Pria itu adalah Victor, seorang pria yang tak dikenalnya, namun saat itu, ia tampak seperti seseorang yang tengah berlari dari maut.

Victor, yang baru saja melarikan diri dari pertempuran mematikan dengan kelompok orang bersenjata, merasa tubuhnya semakin lemah. Luka tembak di perutnya semakin membesar, darah terus merembes melalui celana yang sudah basah kuyup, dan langkahnya semakin terhuyung. Ia tahu waktu yang dimilikinya sudah sangat sedikit, tapi ia berusaha untuk tetap bertahan.

Namun, saat matanya bertemu dengan Isabella, seketika semuanya terasa berbeda. Waktu seperti berhenti sejenak. Tatapan mereka saling beradu, dan ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan dalam diri Isabella yang membuatnya terdiam. Sebuah kekosongan yang begitu dalam, ditambah dengan ketegasan yang membingungkan.

Victor menyandarkan tubuhnya pada dinding dekat bangku tempat Isabella duduk. Napasnya semakin berat, dan ia tahu ia tak akan mampu bertahan lebih lama.

"Pergi, kalau kau tidak ingin terlibat," gumam Victor dengan suara serak, matanya tetap tajam menatap Isabella.

Isabella tertegun, namun nalurinya sebagai perawat mengalahkan ketakutannya. Ia bangkit berdiri, mendekati Victor yang hampir jatuh.

"Anda terluka parah. Anda butuh pertolongan," katanya dengan suara bergetar antara takut dan rasa prihatin yang mendalam.

"Aku tidak butuh bantuanmu," balas Victor dengan tegas meski tubuhnya semakin melemah. "Ini bukan urusanmu."

"Kalau aku tidak membantu, kau akan mati di sini," balas Isabella cepat, suaranya kini lebih tegas dari yang ia duga.

Tanpa ragu, ia meraih tubuh Victor dan menyingkirkan tangannya yang menekan luka di perut. Saat ia melihat luka itu, wajah Isabella berubah tegang. Luka tembak itu cukup dalam, namun tidak mengenai organ vital. Meski demikian, pendarahan harus segera dihentikan.

Isabella menarik napas dalam-dalam, berusaha mengingat pelatihan medisnya, dan mulai bekerja dengan cepat. "Ikut aku," katanya singkat, tanpa menunggu jawaban.

Victor menatapnya dengan tatapan penuh kebingungan, namun ada sesuatu dalam mata Isabella yang membuatnya menurut. Meski biasanya ia tidak suka diperintah, kali ini ia merasa tak berdaya. Dengan perlahan, ia membiarkan Isabella membantunya berjalan ke sebuah gang sempit yang terlindung dari hujan.

Di gang tersebut, Isabella merobek ujung bajunya untuk membuat perban sementara. Dengan cekatan, ia menekan luka Victor untuk menghentikan pendarahan yang terus mengalir. Victor mengerang pelan, namun ia tak mengucapkan sepatah kata pun. Isabella tetap fokus, meskipun tangannya gemetar karena ketakutan dan rasa prihatin yang mendalam.

"Siapa kau?" tanya Isabella akhirnya, suaranya dipenuhi rasa ingin tahu.

Victor menatapnya sekilas, lalu mengalihkan pandangannya ke samping. "Kau tidak perlu tahu."

Isabella mendekat, menatapnya tajam. "Kalau aku tidak perlu tahu, kenapa aku harus menyelamatkanmu?"

Victor tersenyum tipis meskipun wajahnya pucat dan tubuhnya semakin lemah. "Karena kau terlalu baik untuk membiarkan seseorang mati di depan matamu."

Isabella terdiam. Ia tak tahu bagaimana harus merespons. Ia hanya menunduk, melanjutkan perawatan seadanya pada luka Victor. Setelah beberapa saat, ia berdiri dan mundur beberapa langkah, merasa pekerjaan itu sudah cukup untuk saat ini.

"Sudah cukup. Sekarang kau bisa pergi," katanya singkat, berusaha mengusir rasa cemas yang memenuhi dadanya.

Victor mengangkat alisnya, terkejut dengan keberanian Isabella. Selama hidupnya, ia tak pernah bertemu dengan wanita yang begitu tegas dan tanpa rasa takut seperti ini. Biasanya, orang-orang takut padanya, namun wanita ini berbeda. Ada semangat yang tersembunyi di balik kelembutannya, sesuatu yang membuat Victor merasa terpesona, meskipun keadaan di sekeliling mereka semakin kritis.

Namun, sebelum Victor sempat mengatakan sesuatu, suara langkah kaki terdengar dari ujung gang. Wajah Victor berubah serius. "Pergi dari sini. Sekarang," katanya dengan nada perintah yang keras.

"Apa?" Isabella bingung.

"Pergi! Mereka datang untukku. Kalau kau di sini, kau bisa terbunuh," ujar Victor dengan suara tegas dan penuh urgensi.

Isabella ingin membantah, namun tatapan Victor terlalu kuat untuk diabaikan. Ia bisa merasakan ketegangan di udara, bisa melihat bahaya yang mendekat. Dengan enggan, ia berlari menjauh, meninggalkan Victor di sana, meskipun hatinya berat dan cemas.

Victor menghela napas, berusaha berdiri tegak meskipun tubuhnya hampir roboh. Beberapa pria bersenjata muncul di ujung gang, wajah mereka penuh dengan niat membunuh. Victor tahu ia harus bertarung untuk hidupnya, namun pikirannya terus kembali pada wanita yang baru saja meninggalkannya. Entah kenapa, ia tak bisa melupakan tatapan mata Isabella—tatapan yang penuh kepedulian dan keberanian.

Dalam kebingungannya, di saat hidup dan mati hanya terpisahkan oleh sekelebat waktu, Victor berjanji pada dirinya sendiri; ia akan menemukan Isabella lagi, apapun yang terjadi.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status