Share

Bab 100

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-04 18:49:45

Udara di ruangan itu terasa berat, penuh tekanan dan ancaman tak terlihat. Dentingan halus dari senjata yang ditekan kuat oleh Tyler di bawah dagu Hazel membuat suasana semakin menyesakkan. Tatapan mata Xavier tajam menusuk, tapi tubuhnya tetap berdiri tenang, meski jelas, ada badai besar yang bergemuruh di balik dada pria itu.

Tyler menyeringai, menikmati posisinya yang sekarang mendominasi.

“Kau tidak akan melawan, bukan?” bisik Tyler, senjatanya sedikit ditekan lebih dalam, memaksa Hazel menahan nafas. “Karena kalau kau bergerak sedikit saja, wanita kecilmu ini akan menjadi kenangan.”

Xavier tidak menjawab Tyler, tapi pandangannya tetap tak beranjak dari Hazel. Di balik diamnya Hazel, Xavier bisa melihat... ketakutan, rasa bersalah, dan tekanan yang tak bisa diucapkan dengan kata. Ia tahu Hazel menahan segalanya agar tidak membuatnya kehilangan kendali.

"Apa yang kalian inginkan sebenarnya?" suara Xavier dingin, nyaris seperti kilatan logam di malam hari. “Karena aku sudah katakan,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 145

    Pagi itu terasa lebih hangat dari biasanya.Saat Hazel membuka mata, hal pertama yang dilihatnya adalah Xavier yang terbaring di sampingnya, masih terdiam, tapi keberadaannya saja sudah cukup untuk membuat jantung Hazel berdetak lebih pelan dan tenang.Senyum tipis mengembang di bibir Hazel. Perlahan, tangannya mengusap lembut pipi Xavier yang masih tertidur, lalu ia mengecup sisi wajah pria itu penuh kelembutan.“Selamat pagi…” bisiknya pelan, meski tak mengharapkan balasan apa-apa.Dengan perlahan, Hazel bangkit dan melangkah keluar kamar untuk menyiapkan sarapan. Suara peralatan dapur menyambut pagi, harum roti panggang dan telur yang digoreng sempurna memenuhi udara. Dari balik selimut, Xavier membuka mata. Ia melihat punggung Hazel menjauh dan untuk sesaat, perasaan kehilangan menyelusup diam-diam.Malam tadi… untuk pertama kalinya, Xavier mencoba menggerakkan kakinya. Ia berusaha keras, berjuang sekuat tenaga, namun tubuhnya masih terlalu lemah. Berdiri saja ia belum mampu. Dan

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 144

    Hari demi hari berlalu, yang Hazel kerjakan adalah menjaga Xavier setiap hari. Dunia terasa lebih tenang, tidak ada pertikaian lagi dan itu sangat damai. Matahari hari ini juga terlihat cerah, jika Xavier sudah sehat kembali pasti akan sangat menyenangkan bisa jalan-jalan bersama. Hazel tersenyum tipis, ia menatap wajah Xavier dimana luka di wajahnya mulai jauh lebih baik. "Lihatlah, hari ini cerah sekali, kau tidak mau lihat?" tanya Hazel. Tapi tanpa ia duga, setelah mengatakan kalimat barusan, kelopak mata Xavier yang sudah terpejam selama berhari hari tiba-tiba saja terbuka. Hazel sempat kaget, mengira ia hanya berhalusinasi. "Xavier?!" serunya. Buru-buru Hazel memanggil dokter, tidak butuh waktu lama dokter pun datang untuk memeriksa kondisi Xavier. Tapi pria itu hanya membuka mata, tidak menggerakkan tubuhnya. Setelah dokter mengatakan kondisi Xavier membaik, Hazel benar-benar merasa lega. Ia mendekat, melihat Xavier dengan seksama. Tapi pria itu hanya mengedipkan mata, me

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 143

    “Kau membiarkannya begitu saja padahal tubuhnya bahkan belum pulih?” suara Meric terdengar dari ambang pintu, tajam dan penuh nada khawatir saat melihat Hazel duduk lemah di sisi ranjang Xavier, dengan infus masih tergantung di lengannya.Christina berdiri di dekatnya, tangannya terlipat di depan dada. Ia menghela nafas, tak bisa menyembunyikan kelelahan di raut wajahnya.“Percuma aku mencegahnya,” katanya pelan. “Hazel akan tetap melakukan apapun yang dia mau, walau tubuhnya sendiri menjerit kesakitan. Kepalanya terlalu keras.”Matanya mengarah ke balik kaca jendela ruang rawat Xavier, di mana pria itu masih tak sadarkan diri, terbaring dengan tubuh penuh perban. “Yang paling penting sekarang… adalah Xavier. Luka-lukanya dalam, dan benturan di kepalanya akibat reruntuhan membuat dokter belum bisa memberi kepastian.”Meric mengusap lembut bahu Christina, mencoba mengalirkan sedikit ketenangan, karena kondisi Xavier kali ini adalah yang paling buruk dari yang pernah Christina lihat sel

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 142

    Satu jam...Dua jam...Masih belum ada tanda-tanda Xavier ditemukan, semua orang yang ada berusaha mengangkat besi-besi runtuhan bangunan dengan alat berat untuk mencari keberadaan Xavier, tapi pria itu masih belum juga ketemu.Terlebih, lokasi juga cukup luas sehingga waktu dua atau tiga jam saja tidak akan bisa menyingkirkan semua besi-besi yang aja dalam reruntuhan tersebut."Kami sedang mencoba mencari, dan butuh waktu tidak sebentar untuk mencari Xavier dibawa runtuhan bangunan." ucap Christina.Hazel menggeleng cepat. "Tidak, aku yakin Xavier masih hidup. Kita harus segera menemukan dan membawanya ke rumah sakit," balas Hazel keras kepala.Tidak ada yang bisa menghentikan Hazel, bahkan Christina. Kini, Hazel ikut mencari di sekitar area bangunan, mungkin Xavier berhasil keluar dan terjatuh di suatu tempat tidak sadarkan diri, ia harus segera menemukan pria itu, secepatnya.Dari langit masih gelap hingga matahari mulai menampakkan diri, tidak ada yang bisa menemukan Xavier disana.

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 141

    Perlahan, kabut asap dan serpihan abu mulai menyingkir ditiup angin malam. Apa yang tadinya bangunan megah tempat pertarungan brutal berlangsung, kini hanya tinggal kerangka besi hangus dan puing-puing tak bernyawa. Suasana mencekam. Sunyi. Tak satu pun berani mendekat, semua hanya berdiri, terpaku, menatap kehancuran total di depan mata.Di antara mereka, Hazel berdiri diam, tubuhnya gemetar, wajahnya kotor bercampur debu dan peluh. Pandangannya kosong, tapi napasnya memburu, seolah tubuhnya menolak menerima kenyataan yang baru saja terjadi.Satu jam sebelumnya.Hazel masih berada di dalam ruangan dimana Kevin menyekapnya dan akan memanfaatkan ia sebagai alat untuk melemahkan kemampuan Xavier, sialnya lagi Hazel tidak tau harus berbuat apa karena begitu banyak penjaga yang mengawasinya diluar."Sebentar lagi, pertandingan Xavier dan Kevin pasti dimulai dan aku masih disini tanpa bisa menghentikan mereka." gumamnya.Tapi beberapa detik kemudian, terdengar suara keributan di luar, Haze

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 140

    Xavier mendongak, darah menetes dari sudut bibirnya, namun sebuah seringai mengembang pelan di wajahnya yang penuh luka. Ia meludahkan darah ke tanah, lalu menatap Kevin tajam."Terlalu cepat kalau kau sudah merasa menang dengan mengancamku menggunakan Hazel." katanya pelan tapi penuh ancaman.Dengan gesit, Xavier berputar dan menendang kaki Kevin dari samping. Brak! Tubuh Kevin yang baru saja berdiri kembali ambruk menghantam lantai ring. Penonton berteriak heboh, adrenalin mereka memuncak.Disisi lain, Christina baru saja turun dari mobilnya dan mobil lain tak lama berhenti di dekat mobilnya parkir. Christina menoleh saat menyadari yang keluar dari mobil di sebelahnya adalah, Ella.“Bagaimana kau bisa sampai di sini?” tanya Christina tajam.“Itu tidak penting. Aku hanya ingin tahu… apa benar Xavier dan Kevin bertarung malam ini?”Christina mengangguk tenang. “Benar. Tapi kau seharusnya tidak ada di sini, Ella.”“Aku ingin melihat langsung…” gumam Ella, hendak melangkah masuk.Christi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status