Share

Bab 132

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-22 20:35:24

Hazel bersandar di ambang pintu dapur, diam-diam memperhatikan gerak-gerik Christina yang sedang sibuk menyiapkan hidangan. Wanita itu tampak berbeda, terlalu tenang, terlalu “rumahan” untuk seseorang yang dulu dikenal Hazel sebagai sosok kejam, dingin, dan tak segan menyiksa tanpa ampun.

Di balik apron yang ia kenakan dan tangan yang lincah memotong daging, Christina terlihat lebih seperti seorang ibu... daripada pemimpin dari organisasi kriminal kelas berat.

Apa wanita gila itu sudah benar-benar berubah? batin Hazel ragu.

Suara Christina memecah lamunannya tanpa perlu menoleh.

"Aku tahu kau sedang mengamatiku, Hazel." Nadanya datar, tapi jelas.

Hazel terbatuk kecil, berdehem untuk menutupi rasa kikuknya.

"Apa... kau sudah tidak bekerja lagi untuk Sangue Reale?" tanyanya hati-hati.

"Masih." jawab Christina cepat, sambil mulai membumbui potongan daging dengan presisi. Ia menaburkan garam, lada hitam, lalu beberapa tetes minyak zaitun, dan akhirnya daun rosemary di atasnya.

"Kau pikir
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 138

    Sebuah mobil hitam mengerem perlahan di depan sebuah bangunan yang tampak biasa dari luar, namun menyimpan bahaya di dalamnya. Pintu mobil terbuka, Ella Tuscany melangkah keluar dengan ekspresi tegang dan terburu-buru. Tumit sepatunya mengetuk lantai dengan cepat saat ia melangkah masuk ke rumah tempat Hazel telah disekap sejak siang tadi.“Di mana Kevin?” tanyanya tajam, tanpa basa-basi pada pria berjaga yang menyambutnya di pintu.Pria itu tidak menjawab dengan kata-kata. Ia hanya mengangguk pelan dan menunjuk ke arah kanan lorong. Ella mengikuti arah itu, langkahnya cepat dan penuh amarah. Begitu pintu terbuka, ia menemukan Kevin tengah menghantam samsak tinju dengan brutal, peluh membasahi tubuhnya, nafasnya memburu seperti binatang buas yang tengah menanti pertarungan.“Kau berlatih sangat keras…” gumam Ella, berdiri di ambang pintu. “Apa yang akan kau lakukan pada wanita itu nanti? Pastikan Hazel disingkirkan dari kehidupan Xavier, seperti yang kita sepakati.”Kevin menghentikan

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 137

    Perkelahian terus berlangsung sengit. Hazel mengerahkan seluruh tenaga yang ia punya, tapi tubuhnya mulai kehilangan keseimbangan akibat serangan-serangan bertubi-tubi yang menghantam sisi tubuhnya. Nafasnya tersengal, dan reaksinya semakin melambat. Dua lawan sekaligus, itu bukan pertarungan yang adil.Satu pukulan keras dari belakang membuat tubuh Hazel terdorong ke depan, dan sebelum sempat ia berbalik untuk membalas, sebuah tangan kasar membekap mulutnya dengan kain untuk meredam suara teriakannya. Hazel meronta, menendang dan mencoba menggigit, tapi tenaganya tak cukup kuat.Srek!Dalam hitungan detik, tubuhnya diseret ke arah sebuah mobil hitam yang sejak tadi sudah terparkir tak jauh dari lokasi. Pintu mobil terbuka lebar seolah memang menunggunya masuk sebagai tawanan. Hazel ditarik ke dalam, tubuhnya dibanting ke jok belakang, dan tangan keduanya langsung diikat ke belakang dengan kasar.“Sialan kalian... Kalian tidak tau siapa aku!” bentak Hazel dengan nafas memburu. “Dengan

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 136

    Hazel berdiri dengan tangan terlipat di depan perut, ujung sepatunya mengetuk lantai marmer butik mewah itu dengan ritme tak sabar. Pandangannya terus berpindah ke kanan dan kiri, sementara matanya sesekali melirik ke arah jam tangan seolah setiap detik yang berlalu mencuri kesabarannya sedikit demi sedikit."Sial… lama sekali." gerutunya pelan, cukup untuk didengar oleh siapa pun yang berdiri terlalu dekat.Sudah lima belas menit ia menunggu. Dan ketika batas kesabarannya resmi jebol, Hazel melangkah masuk ke dalam gedung butik berlantai tiga tanpa memperdulikan aturan yang mungkin berlaku di tempat itu.Lantai satu butik tampak elegan, penuh dengan koleksi busana mewah yang dipajang seperti karya seni. Namun Hazel tak tertarik sedikit pun. Ia melirik sekilas, lalu mengayunkan langkah cepat menuju tangga."Maaf, Nyonya. Lantai dua tidak untuk umum kecuali Anda memiliki janji dengan—"Hazel menggeser tubuh penjaga toko itu ke samping dengan gerakan cepat tanpa sepatah kata pun. Seolah

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 135

    Langit masih gelap, jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Sementara sebuah kamar mandi yang berukuran cukup luas di apartemen Xavier, kini berubah menjadi tempat yang dipenuhi oleh lilin.Di dalam sebuah bathtub, dua orang duduk saling berhadapan. Cahaya lilin menjadikan momen diantara mereka terasa damai dan hening, terlebih air hangat yang membuat tubuh mereka lebih rileks."Apa yang Kevin katakan saat kalian bertemu siang tadi?" tanya Hazel membuka pembicaraan."Tidak lebih dari kekuasaan, Kevin mengincar Cosa Nera dan juga Black Viper, dan lagi-lagi selalu Black Viper yang orang lain inginkan dariku." ucap Xavier.Hazel memperhatikan wajah Xavier, ia tadi sempat mendengar pembicaraan singkat Xavier dan Christina kalau akan ada duel antara Kevin dan Xavier. Disisi lain, Hazel ingat saat sebelum ia terluka oleh serangan Kevin, ia sempat melihat pertarungan Xavier dan Kevin sama kuatnya."Bagaimana kalau kau nanti kalah dari Kevin?" tanya Hazel cemas, meskipun tau kalau Xavier lebih ku

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 134

    Xavier bersandar santai di ambang pintu, satu tangan memegang map coklat yang tampaknya sama tak pentingnya dengan ekspresi wajahnya yang tak berubah."Ah... jadi kau sudah tahu sekarang." ucapnya ringan, seolah hal yang baru saja Hazel temukan hanyalah rahasia kecil tak berarti.Hazel langsung berdiri dari kursi, matanya menyala penuh kemarahan.“Kau... kau benar-benar…!” Ia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Kata-kata tercekat di tenggorokannya oleh kombinasi amarah, jijik, dan rasa geram.Xavier terlalu tenang. Terlalu dingin untuk seseorang yang baru saja ketahuan mengintip seluruh gerakan Hazel dari balik kamera tersembunyi, kamera mungil yang ia tanam jauh sebelum hubungan mereka berubah sedekat sekarang. Bahkan Hazel tak pernah menyadari kamera itu ada… karena ukurannya terlalu kecil dan tertanam sempurna di langit-langit tempat tidur.Dan kini, satu fakta menyakitkan menyergapnya.Xavier telah melihat semuanya. Segalanya.Termasuk saat ia merasa paling rapuh, paling pribadi…

  • Tawanan Mafia Mesum    Bab 133

    Makan malam telah tersaji, aroma rempah dan daging panggang memenuhi ruangan, menghangatkan suasana malam yang semula dingin oleh ketegangan tak kasatmata. Empat orang duduk mengelilingi meja makan bundar, menikmati hidangan dengan tenang, sebuah pemandangan langka bagi mereka yang hidup di dunia penuh rahasia, konflik, dan pertempuran tersembunyi.Tak ada perdebatan. Tak ada pisau yang melayang atau amarah yang menyulut perang.Hanya denting sendok yang lembut beradu dengan pinggiran piring porselen, dan rasa masakan yang dimasak langsung oleh tangan Christina, pemimpin Sangue Reale, yang untuk sementara berperan sebagai nyonya rumah yang ramah.Christina membuka percakapan pertama dengan nada santai, matanya melirik ke arah Xavier."Kau sudah menyelesaikan urusanmu dengan keluarga Tuscany?"Xavier menggeleng pelan, menyendokkan potongan kentang panggang ke mulutnya."Belum sepenuhnya. Masih ada beberapa detail yang harus aku bereskan. Mungkin kurang dari sebulan semua akan rampung."

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status