Share

Bab 72

Bab 72

Sebelum orang lain sadar apa yang dilakukan ibunya, Amina secepat kilat menghambur keluar rumah dan menyambar kain untuk menutupi tubuh sang ibu yang telanjang.

Namun, sebelum mencapai sang ibu, kaki Amina terantuk batu, kakinya terkilir dan membuatnya terjatuh terjerembab di atas lumpur. Muka dan sebagian tubuh bagian depan kotor.

“Amina!” kata Eril. Dia buru – buru membantu gadis itu berdiri.

Amina bangun. “Ibu!” kata Amina sambil menangis dan berjalan tertatih – tatih.

Ibu menoleh. Dia tertawa melihat wajah Amina yang belepotan lumpur. “Kamu malam – malam kok malah main lumpur, Nduk. Sana main sama kakakmu di dalam. Bangunkan dia Nduk.”

“Oalah, kasihan Bude, dia jadi gila mengetahui anaknya meninggal,” celetuk salah satu pelayat. Tanpa berusaha membantu. Mereka malah asyik menonton aksi Ibu Amina seperti sebuah pertunjukan.

Tangis Amina makin deras mengalir mendengarnya. “Pake baju dulu ya Bu, malu dilihat orang.” Amina melilitkan kain menutupi badan ibunya.

“Ora! Ibu sumuk.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status