Share

6

Penulis: ivory
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-11 22:12:22

Jenn dibesarkan oleh dua orang tua yang jarang ada di rumah, tapi tetap memastikan kebutuhan dan kemauannya terpenuhi. Ditambah kakaknya, Ken, adalah orang yang dipenuhi cinta yang berlimpah. Maka, beruntunglah Jenn menjadi anak dan adik yang keinginannya tak pernah dikatakan tidak.

Sewaktu SMA, Jenn pernah meminta Ken untuk memutuskan pacarnya yang saat itu—menurutnya—tidak menyukai Jenn karena mereka tak saling follow di media sosial. Ken tak perlu banyak berpikir, ia langsung menyetujui.

Saat memasuki semester akhir di universitas, untuk kali pertamanya, Ken dibuat bingung dengan keinginan sang adik.

"Kok bisa?" tanyanya dengan kening mengerut.

Sedang Jenn hanya angkat bahu, "gak tahu. Kayak seneng aja."

Itu kali pertama Ken tahu jika adiknya senang merebut lelaki orang lain. Entah itu pacar, ataupun suami.

Sebagai seorang kakak, ia tentu menasehati bahkan mengadukannya pada orang tua. Namun, Jenn tetaplah Jenn. Ia tidak pernah suka dibantah, segala keinginannya haruslah terpenuhi.

Tugas Ken dari yang mengasuh, berubah menjadi menghapus kebiasaan buruk Jenn yang terendus publik. Sebab saat adiknya memutuskan untuk masuk ke dunia entertainment, Ken paham imagenya haruslah sempurna. Namun, Jenn tak pernah mengerti itu. Ia membiarkan semuanya berjalan seperti aliran air di sungai. Tanpa tahu, bahwa di sungai juga banyak batu sebagai penghadang.

Mulai sekarang, Jenn agaknya harus belajar sesuatu. Kedatangan Naysila di depan reporter yang sedang meliputnya, tentu bukan kemauannya.

Dan keinginannya tentang mereka yang harus memaafkan segala kesalahan Jenn, seharusnya ia pertimbangkan.

Naysila berhak marah bahkan jika itu terjadi bertahun-tahun yang lalu. Seorang istri mana yang masih bisa bersikap biasa saja ketika tahu suaminya pernah selingkuh?

Hari ini, Chelssa menegurnya untuk pertama kali. Bukan tanpa alasan, gadis itu terlalu takut akan karirnya yang baru saja dimulai dengan baik.

"Well, menurut gue, lo harus stop jadi pelakor sih!"

Jenn mengerutkan hidung. Kata pelakor baginya terlalu kasar. Toh ia tidak benar-benar mengambil mereka.

Chelssa meneruskan pekerjaannya, tangannya masih memegang catokan dan sisir. Rambut Jenn belum sepenuhnya ditata.

"Gue juga udah stop," jawab Jenn dengan tenang.

Si personal assistaint itu menggeleng tak setuju, "stop karena belum nemu yang baru aja setelah Dwitama, ya, 'kan?"

Jenn menatap pantulan dirinya di cermin, ia sedikit tersenyum lalu mengangguk pelan, "bisa dibilang ya."

"Gila!"

"Dari dulu."

"Terus, lo mau ke mana sekarang minta gue dandanin gini? Date sama Ethan?"

Btw, setelah kejadian tadi, Ethan dan Chelssa sudah sempat kenalan dan mereka memutuskan bertukar nomor telepon dengan alasan lelaki itu siap dibutuhkan kapan saja jika itu menyangkut Jenn. Terdengar manis di kuping Chelssa.

Dan ya, tak butuh waktu lama baginya untuk tahu siapa itu Ethan. Yang terpenting, lelaki itu tidak terikat hubungan dengan siapa pun. Jenn seharusnya mempertimbangkan keberadaan Ethan daripada terus-menerus masuk di hubungan orang lain.

Ya, andai saja Chelssa tahu, hubungan keduanya dimulai dengan sangat buruk.

"Males, ada seseorang yang mau ngajak ketemu."

***

"Anjirlah Jenn, nyesel gue ikut!" Itu kalimat pertama yang Chelssa lontarkan saat masuk ke sebuah restoran yang sudah di reservasi oleh lelaki tampan yang sedang menunggu mereka.

Jenn tak menanggapi, wanita itu memilih duduk di depan lelaki dengan setelan casual itu. Ternyata dia masih mengikuti selera Jenn soal fashion dan wewangian. Lelaki itu masih ingat parfum apa yang cocok di hidung Jenn.

"Udah lama nunggu?"

Chelssa memilih duduk di meja yang agak jauh dari mereka berdua. Awalnya misuh-misuh, tapi kemudian takjub karena menu utama yang disajikan untuknya mengandung caviar!

"Gak, aku juga baru datang." Dwitama mengulum senyum, kumis tipisnya tampak manis, pas dengan wajahnya yang bersih dan sehat.

Ini kali pertama keduanya bertemu lagi sejak memutuskan untuk berpisah. Ada pendar kerinduan di mata lelaki itu. Apalagi saat ia menarik napas dengan pelan, Jenn tahu lelaki itu masih menjadikannya rumah.

"Ada apa, Mas?"

"Ini soal ... kita."

"Ya?"

"Jenn, bisa gak kamu jadi rumah lagi buat aku?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Teman Tidur Sang Aktris   10

    Ethan Sam bukan pria biasa. Karismanya memancar begitu kuat, menjadikannya pusat perhatian di mana pun ia berada. Namun, di balik ketegasan dan kekuatan yang ia tampilkan, ada sisi gelap yang tak tampak oleh banyak orang. Ketertarikan Ethan terhadap Jenn Angeline bukan sekadar ketertarikan fisik atau hasrat sesaat—ada sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang tak bisa ia jelaskan hanya dengan kata "chemistry".Bagi Ethan, Jenn bukan hanya wanita yang menarik, tetapi juga simbol dari masa lalu yang telah lama hilang. Ia mengingatkannya pada Celine, kekasih pertama yang begitu ia cintai. Celine adalah bagian dari hidupnya yang penuh kenangan indah, namun berakhir tragis. Kehilangan Celine meninggalkan luka yang dalam, dan meskipun waktu telah berlalu, rasa itu tak pernah benar-benar sembuh.Ketika ia pertama kali bertemu Jenn, ada perasaan yang aneh dan tak terkontrol muncul dalam dirinya—sebuah perasaan yang membawa kembali kenangan tentang Celine. Ia tak hanya tertarik pada Jenn; ia mera

  • Teman Tidur Sang Aktris   9

    Ethan Sam berdiri menjulang di depan seorang wanita dengan rambut yang dicat blonde. Wajahnya mengeras dengan tatapan mata yang tajam. Satu tangannya ia masukkan ke dalam saku celana. Auranya terasa mendominasi, siap membuat siapa saja tunduk tanpa bantahan.Ia berdeham pelan, mengamati bagaimana wanita di depannya tampak pucat dengan mata bulat menampilkan kepolosan dan keluguan. Namun, Ethan tetap dengan wajah tegasnya. Takkan tertipu walah lawannya menjadikan air mata sebagai senjata."Saya enggak suka Naysila berbuat semaunya. Kayak tadi." Suaranya terdengar dalam dan berat. Tanpa ragu sedikit pun, ia maju selangkah.Mengamati bagaimana wajah itu mulai kehilangan rona alaminya seketika.Ethan tahu semua. Bukan hal sulit untuk membaca siapa yang menyebarkan berita tadi jika bukan Naysila sendiri. Dan tentu saja, itu sangat menyentil egonya sebagai seorang lelaki.Naysila ... sudah berani membantahnya.Wanita di depannya menangkupkan kedua tangan di dada. Merasa terintimidasi hanya

  • Teman Tidur Sang Aktris   8

    Ken menggulung lengan kemejanya hingga batas siku. Lengan yang dipenuhi rambut-rambut halus dengan urat-urat yang menonjol itu selalu tampak seksi. Dasinya ia tarik hingga longgar dengan dua kancing atas yang sudah terbuka. Menampilkan dada bidang yang tampak nyaman untuk disandari.Ia sudah tiba di Bali sejak dua jam yang lalu. Laporan tentang adiknya yang dilabrak wanita lain tetap masuk ke telinganya meski Chelssa tak memberitahukan itu. Gadis itu pikir masalah sudah selesai sampai Ethan menghapusnya, tapi ternyata tidak segampang itu.Pagi tadi, banyak artikel di internet yang menjadikan Jenn sebagai topik utama. Tentang kenapa gadis itu terlalu menjiwai di film sebelumnya, karena memang itulah jiwanya.Seharusnya, Chelssa tidak perlu terlalu percaya dengan orang asing bernama Ethan itu. Toh, yang bisa melakukan semuanya dengan baik, tetap saja Ken.Chelssa dipanggil untuk menghadap, sedangkan Jenn, salah satu orang yang membuat cemas semua orang, nyatanya belum tidur dari bangun

  • Teman Tidur Sang Aktris   7

    "Jenn, bisa gak kamu jadi rumah lagi buat aku?"Rumah, ya?Satu kata yang Dwitama pikirkan selama berhari-hari. Dwitama pernah bilang, kan jika Naysila itu baik? Tapi, hubungan mereka yang buruk bahkan meski keduanya sudah diberi momongan tetap menghantuinya.Ditambah dengan kalimat 'Mariage Is Scary' yang viral di salah satu media sosial, membuatnya dapat menyimpulkan bahwa pernikahannya termasuk mengerikan. Hubungan yang dibangun tanpa komunikasi yang baik, menurut Dwitama tak lagi pantas diharapkan. Jadi, apa salahnya jika dia mencari hunian baru? Sebagai rumah tempatnya pulang?Jenn, di tempatnya masih diam. Wanita itu menyipitkan matanya sebelum benar-benar menelan menu pembukanya. Bagi Jenn, ia tidak pernah serius dalam menjalin hubungan. Ikatan semacam itu sama sekali tidak cocok dengannya.Jadi, alasan apa yang dijadikan pertimbangan oleh Dwitama untuk menjadikannya sebagai rumah?"Mas, tadi siang aku dilabrak Naysila." Jenn mengerucutkan bibir sebentar. "Di depan wartawan."D

  • Teman Tidur Sang Aktris   6

    Jenn dibesarkan oleh dua orang tua yang jarang ada di rumah, tapi tetap memastikan kebutuhan dan kemauannya terpenuhi. Ditambah kakaknya, Ken, adalah orang yang dipenuhi cinta yang berlimpah. Maka, beruntunglah Jenn menjadi anak dan adik yang keinginannya tak pernah dikatakan tidak.Sewaktu SMA, Jenn pernah meminta Ken untuk memutuskan pacarnya yang saat itu—menurutnya—tidak menyukai Jenn karena mereka tak saling follow di media sosial. Ken tak perlu banyak berpikir, ia langsung menyetujui.Saat memasuki semester akhir di universitas, untuk kali pertamanya, Ken dibuat bingung dengan keinginan sang adik."Kok bisa?" tanyanya dengan kening mengerut.Sedang Jenn hanya angkat bahu, "gak tahu. Kayak seneng aja."Itu kali pertama Ken tahu jika adiknya senang merebut lelaki orang lain. Entah itu pacar, ataupun suami.Sebagai seorang kakak, ia tentu menasehati bahkan mengadukannya pada orang tua. Namun, Jenn tetaplah Jenn. Ia tidak pernah suka dibantah, segala keinginannya haruslah terpenuhi.

  • Teman Tidur Sang Aktris   5

    Bulan bersinar terang di langit malam, dikelilingi gemerlap bintang yang tak mau kalah menunjukkan sinarnya. Di bawah pekatnya langit, berdiri Dwitama dengan segelas kopi panas di tangannya.Tak ada yang peduli dengan kosongnya ruang hati di dadanya. Dwitama sadar betul, ada yang aneh dengan istrinya setahun belakangan ini. Tetapi ia tidak begitu peduli awalnya, karena sibuk menjalin hubungan diam-diam dengan Jenn Angeline.Saat itu, Jenn datang padanya sebelum menjadi artis utama dalam sebuah film. Gadis itu masih mencari job sebagai figuran yang tampilnya tidak begitu sering. Mulanya hanya menjalin kerjasama antar dua pengusaha yang sama-sama ingin untung.Namun, siapa sangka keduanya malah memiliki keuntungan yang lain.Dwitama jelas menjadi yang mengawali. Bagaimana ia gencar mencari perhatian gadis 26 tahun itu. Hingga mereka sepakat untuk mempunyai hubungan terlarang itu, tentu Dwitama dari awal sudah terbuka bahwa dia adalah seorang suami sekaligus ayah dari dua orang anak kemb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status