TEMEN TAPI DEMEN 31
Last Episode A
Oleh: Kenong Auliya Zhafira
Pria sejati adalah pria yang selalu bisa membuat wanitanya bahagia dan tidak pernah membuatnya menangis. Yang akan selalu berusaha mewujudkan setiap keinginan sesuai kemampuannya.
Soni ingin menjadi pria seperti itu untuk Shasa-- istri sekaligus teman hidupnya.
"Hei ... tidak ada yang percuma. Kan, masih bisa dipakai. Lagian dihias secantik apa pun juga nantinya akan dirusak. Kan, mau dipakai bukan untuk hiasan," jawab Soni seakan mencoba menenangkan. Padahal dalam otaknya akan merancang kejutan termanis untuknya.
"Maaf ... untuk soal tarub memang benar-benar tidak bisa kasih yang cantik. Bukannya tidak mau, tapi keadaan memaksa kita untuk ini. Ya sudah, biar kamu gak sedih lagi, kita nginep di sini malam ini. Kali aja kamu kangen sama Ayah dan ibumu
TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode BOleh: Kenong Auliya ZhafiraBerkumpul dengan keluarga akan selalu membuat waktu berjalan cepat. Tak terasa jarum jam sudah menunjuk angka sembilan malam. Raga pun sudah ingin diistirahatkan dari rasa lelah."Ya udah. Sekarang kita tidur ya? Udah malem," titah sang ayah.Mereka beranjak dan berjalan menuju kamar masing-masing. Shasa menatap sang ibu yang selalu bergelayut manja jika akan masuk ke kamar. Membuatnya merasa iri.Jangankan gandengan tangan, jalan aja kayak kereta. Depan belakang.Akan tetapi semua itu terganti saat pintu sudah tertutup rapat dan terkunci. Tiba-tiba Shasa merasa tubuhnya melayang. Soni menggendongnya di depan. Kedua tangan Shasa spontan mengalung di leher prianya sebagai pegangan.Shasa tersenyum menatap
TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode COleh: Kenong Auliya ZhafiraRey langsung menambah sentuhan akhir dari kejutan ini dengan memasang lampu warna-warni dan beberapa bunga palsu dan asli di samping kanan kiri tarub. Kemungkinan bunga mawar putih dan merah adalah bunga kesukaan Shasa.Hadi juga tak lupa membuat meja layaknya prasmanan dengan hiasan kain penutup yang disesuaikan, yakni putih dan gold.Untuk kursinya, Hadi sengaja memilihkan yang paling bagus. Tentunya kursi plastik yang dihias oleh kain penutup dengan tambahan pita bewarna merah muda. Pun dengan meja yang berbentuk bundar tak kalah cantik.Hasan benar-benar terpesona oleh keahlian milik Hadi. Jasa tarubnya ternyata lumayan lengkap. Hanya belum merambah ke dekorasi dan sound system. Andai saja semua itu lengkap, pasti biaya untuk pernikahan bisa ditaksir puluhan juta ha
TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode DOleh: Kenong Auliya ZhafiraSoni menghentikan laju motornya sejenak di tengah perjalanan. Getar ponsel dalam saku celana memaksanya menepikan motor.Shasa diam memperhatikan gerak jari Soni membuka ponselnya.Bapak[ Semua sudah oke. Kamu bisa ke sini. ]Senyum tipis tercetak di pipinya. Membuat Shasa bertanya pesan dari siapa hingga sesenang itu.Soni membalas pesan dengan cepat.Soni[ Oke. Lagi di jalan. ]Kemudian memasukkan ponsel kembali ke saku."Lanjut lagi," ucap Soni sembari melajukan roda duanya.Sikap Soni yang tertutup membuat Shasa kecewa. Biasanya kalau ada pesan, ia selalu cerita. Namun sekarang ...."Pesan dari siapa, Sayang? Kok, kamu senyum
TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode EOleh: Kenong Auliya ZhafiraSatu bulan berlalu kehidupan mereka semakin mesra. Dan juga sibuk, untuk Soni. Karena mereka masih numpang, Soni mengusulkan seminggu nginep di rumahnya, dan sebaliknya.Jika Soni sibuk sampai larut malam, maka Shasa akan memilih pulang ke rumahnya. Meninggalkan Ibu Niar dengan Kayla saja.Sejak bekerja sama dengan besan, jasa tarub mereka semakin besar dan lengkap. Bahkan sudah terkenal di berbagai desa. Hasan pun mulai terampil berkat ajaran dari Hadi.Hanya Shasa yang sering merajuk jika Soni selalu pulang malam. Ia merasa menjadi yang nomor dua. Padahal dulu saat masih temenan, tidak pernah merajuk jika Soni tidak punya waktu.Akan tetapi, sekarang bawaannya selalu gelisah jika Soni pulang malam. Shasa akan memasang wajah cemberut. Hidupnya mula
TEMEN TAPI DEMENOleh: Kenong Auliya Zhafira Sahabat adalah teman terdekat yang akan selalu menemani dalam berbagai macam keadaan di kala sedih dan bahagia. Baik suka, maupun duka. Tidak akan pernah ada tangan yang terlepas dari genggaman. Dan akan saling menguatkan satu sama lain.Jika salah satu ada yang kesakitan, maka akan ada orang yang suka rela memberikan sebuah pelukan. Dan jika ada air mata kesedihan, maka akan ada tangan yang selalu siap untuk menghapusnya.Begitulah persahabatan di mata gadis yang bernama Shakira Widuri. Shasa selalu bersama dengan Soni Pratama di setiap harinya. Soni sebenarnya adalah pria idaman dari semua gadis sewaktu masa sekolah.Bagaimana tidak, Soni memiliki wajah tampan layaknya aktor korea. Hidung yang mancung, kulitnya yang putih, badannya yang at
TEMEN TAPI DEMEN 2Oleh: Kenong Auliya Zhafira Merubah status dari temen menjadi demen itu tidaklah mudah. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengerti. Bahkan untuk menyadarinya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Mungkin saja itu adalah hasrat sesaat yang hadir karena terbawa suasana dan keadaan. Atau bisa saja itu adalah sebuah halusinasi karena pikirannya sudah berhasil disugesti oleh sebuah candaan.Soni berusaha menepis semuanya. Itu hanyalah kemungkinan dari sebuah ledekan konyol dari bapaknya.Walau jauh sebelum mereka, semasa sekolah dulu sudah banyak yang mengira mereka adalah pasangan 'Couple S' seperti layaknya pemeran dalam tokoh drama.Namun semua itu menguap begitu saja seiring waktu berlalu.“Betewe, makasih lo udah be
TEMEN TAPI DEMEN 3Oleh: Kenong Auliya Zhafira Kesempatan itu jarang sekali datang untuk yang kedua kali. Shasa tidak ingin membuang percuma kesempatan seperti ini. Kapan lagi bisa mantengin langsung band favoritnya secara langsung dan gratis pula!Shasa berusaha keras mencari cara agar bisa mendapat izin dari Ibu untuk keluar malam.Perlahan Shasa berjalan mengendap keluar kamar dan mencari keberadaan ibunya.Dan ternyata sang ibu tengah menonton televisi di ruang santai. Dengan sikap yang dibuat semanis mungkin, Shasa mengambil duduk tepat di sebelah ibunya.“E-emm, aku boleh nonton Sheila gak, Bu? Sama Rea, boleh ya?” Shasa memohon dan memasang wajah yang begitu mengiba. Supaya sang ibu terkesan dan langsung memberikan izin.Sang ibu menatap putrinya
TEMEN TAPI DEMEN 4Oleh: Kenong Auliya Zhafira Merasakan perasaan yang lain dari biasanya pastilah membutuhkan keyakinan yang teramat yakin. Dan sekarang itulah yang ingin dilakukan oleh Soni.Akalnya masih saja belum mau menerima hatinya yang mulai berbeda saat bersama Shasa.Setelah menjemur handuk, Soni memilih duduk sebentar di kursi panjang depan teras. Mencoba menetralkan hatinya agar kembali seperti semula.Hanya butuh sepuluh menit, Soni lalu kembali ke kamarnya. Shasa masih saja rebahan di atas kasur busanya.Perlahan Soni mendekat. Diusapnya pelan tangan Shasa, takut kalau ketiduran.“Sha ... Shasa ... kamu gak tidur kan?” tanya Soni lirih.Shasa tidak merespon. Malah tubuhnya menggeliat berganti miring menghadap ke arah selatan. Membua