All Chapters of Temen Tapi Demen: Chapter 1 - Chapter 10
68 Chapters
Temen Tapi Demen
TEMEN TAPI DEMEN   Oleh: Kenong Auliya Zhafira           Sahabat adalah teman terdekat yang akan selalu menemani dalam berbagai macam keadaan di kala sedih dan bahagia. Baik suka, maupun duka. Tidak akan pernah ada tangan yang terlepas dari genggaman. Dan akan saling menguatkan satu sama lain.  Jika salah satu ada yang kesakitan, maka akan ada orang yang suka rela memberikan sebuah pelukan. Dan jika ada air mata kesedihan, maka akan ada tangan yang selalu siap untuk menghapusnya. Begitulah persahabatan di mata gadis yang bernama Shakira Widuri. Shasa selalu bersama dengan Soni Pratama di setiap harinya. Soni sebenarnya adalah pria idaman dari semua gadis sewaktu masa sekolah.  Bagaimana tidak, Soni memiliki wajah tampan layaknya aktor korea. Hidung yang mancung, kulitnya yang putih, badannya yang at
Read more
Temen Tapi Demen 2
TEMEN TAPI DEMEN 2  Oleh: Kenong Auliya Zhafira         Merubah status dari temen menjadi demen itu tidaklah mudah. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengerti. Bahkan untuk menyadarinya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.      Mungkin saja itu adalah hasrat sesaat yang hadir karena terbawa suasana dan keadaan. Atau bisa saja itu adalah sebuah halusinasi karena pikirannya sudah berhasil disugesti oleh sebuah candaan. Soni berusaha menepis semuanya. Itu hanyalah kemungkinan dari sebuah ledekan konyol dari bapaknya.  Walau jauh sebelum mereka, semasa sekolah dulu sudah banyak yang mengira mereka adalah pasangan 'Couple S' seperti layaknya pemeran dalam tokoh drama.  Namun semua itu menguap begitu saja seiring waktu berlalu. “Betewe, makasih lo udah be
Read more
Temen Tapi Demen 3
TEMEN TAPI DEMEN 3   Oleh: Kenong Auliya Zhafira         Kesempatan itu jarang sekali datang untuk yang kedua kali. Shasa tidak ingin membuang percuma kesempatan seperti ini. Kapan lagi bisa mantengin langsung band favoritnya secara langsung dan gratis pula! Shasa berusaha keras mencari cara agar bisa mendapat izin dari Ibu untuk keluar malam.  Perlahan Shasa berjalan mengendap keluar kamar dan mencari keberadaan ibunya. Dan ternyata sang ibu tengah menonton televisi di ruang santai. Dengan sikap yang dibuat semanis mungkin, Shasa mengambil duduk tepat di sebelah ibunya. “E-emm, aku boleh nonton Sheila gak, Bu? Sama Rea, boleh ya?” Shasa memohon dan memasang wajah yang begitu mengiba. Supaya sang ibu terkesan dan langsung memberikan izin. Sang ibu menatap putrinya
Read more
Temen Tapi Demen 4
TEMEN TAPI DEMEN 4  Oleh: Kenong Auliya Zhafira        Merasakan perasaan yang lain dari biasanya pastilah membutuhkan keyakinan yang teramat yakin. Dan sekarang itulah yang ingin dilakukan oleh Soni.  Akalnya masih saja belum mau menerima hatinya yang mulai berbeda saat bersama Shasa.  Setelah menjemur handuk, Soni memilih duduk sebentar di kursi panjang depan teras. Mencoba menetralkan hatinya agar kembali seperti semula. Hanya butuh sepuluh menit, Soni lalu kembali ke kamarnya. Shasa masih saja rebahan di atas kasur busanya. Perlahan Soni mendekat. Diusapnya pelan tangan Shasa, takut kalau ketiduran. “Sha ... Shasa ... kamu gak tidur kan?” tanya Soni lirih. Shasa tidak merespon. Malah tubuhnya menggeliat berganti miring menghadap ke arah selatan. Membua
Read more
Temen Tapi Demen 5
TEMEN TAPI DEMEN 5   Oleh: Kenong Auliya Zhafira          Cemburu memang sakit, tetapi lebih menyakitkan lagi jika cemburu kepada seseorang yang bukan pacar apalagi gebetan. Melainkan hanya sekedar temen yang lama kelamaan menjadi demen. Soni baru menyadari jika hatinya kini mulai berbeda. Soni masih melihat tingkah Rey yang masih saja menatap Shasa tanpa berkedip dan senyumnya yang tertarik tipis di sudut bibir. Ada yang ingin meledak di dalam sini, tetapi bukan gas elpiji. “Ehem! Buruan berangkat lah, entar keburu macet,” ucap Soni yang sengaja mengalihkan pandangan Rey ke arah lain. “Kuy lah! Udah gak sabar juga,” balas Rea penuh semangat. Sedangkan Rey, langsung mengalihkan kedua matanya ke arah lain dan melajuk
Read more
Temen Tapi Demen 6
TEMEN TAPI DEMEN 6   Oleh: Kenong Auliya Zhafira               Cemburu memang terkadang bisa datang  ketika melihat orang yang sering bersama kita tiba-tiba mempunyai teman baru. Temen baru yang jelas-jelas menyimpan perasaan lain. Dan itu pasti datangnya selalu di akhir. Penyesalan memang terkadang selalu menakutkan. Soni tidak bisa menjawab pertanyaan Shasa sama sekali. Ia lebih memilih pergi meninggalkan rumah Shasa. Sedangkan Shasa masih terus menatap kepergian Soni yang mulai menghilang di pertigaan gang rumahnya. Hingga bayangannya tidak terlihat lagi. “Tinggal bilang cemburu aja gengsi kamu, Son ... mungkinkah sebenarnya kamu juga memiliki perasaan yang sama?” tanya Shasa dalam hati. Entah kenapa kesimpulan sepert
Read more
Temen Tapi Demen 7
TEMAN TAPI DEMEN 7     Oleh: Kenong Auliya Zhafira          Sesuatu hal yang terlalu berlebihan memang terkadang membuat orang berprasangka buruk. Bahkan mampu membuat pikiran kita menerka-nerka sesuatu yang tidak seharusnya.       Shasa mulai merasa ada keanehan karena sikap ibunya yang selalu menganggap Soni sebagai calon mantunya. Memang sih, selama mengenal Soni bertahun-tahun, dia adalah pria terbaik di seluruh kampung. Kalau boleh jujur, Rey lewat .... Maka dari itu, Shasa mulai menyukainya sejak beberapa tahun terakhir. Namun, ia tidak menyangka ibunya merespon terlalu serius. Shasa masih menatap sang ibu dengan banyak pertanyaan. Ingin sekali bibirnya mengeluarkan semuanya, tetapi hanya tertahan.     &nbs
Read more
Temen Tapi Demen 8
TEMEN TAPI DEMEN 8     Oleh: Kenong Auliya Zhafira              Sepandai-pandainya menyembunyikan makanan, pasti akan tercium juga baunya. Tidak ada rahasia yang selalu dijamin aman hingga titik terakhir. Pasti ada masanya akan terbongkar. Begitu juga dengan rahasia yang berusaha disimpan Hadi rapat-rapat. Meski harus terbongkar, tetapi ia tidak ingin ketahuan sekarang. Menjadikan Shasa pendamping untuk anak lelakinya adalah satu perjanjian rahasia antara Hadi dan Weni saat masih remaja. Hadi yang hanya bisa menyimpan cintanya memilih merelakan Weni hidup dengan orang lain. Akan tetapi, mereka ingin terus menyambung silaturahmi sampai nanti, hingga terciptalah perjanjian konyol itu. Saling berjanji jika suatu saat nanti punya anak akan menjodohkan mereka apabila dewasa. 
Read more
Temen Tapi Demen 9 A
TEMEN TAPI DEMEN 9 A     Oleh: Kenong Auliya Zhafira            Mengungkapkan perasaan akan selalu lebih baik daripada hanya memendam. Entah diterima atau tidak itu biarlah menjadi urusan belakangan. Yang penting keadaan hati lebih lega. Sudah menjadi sebuah resiko jika diterima atau ditolak. Setidaknya kita tidak mati penasaran karena menyimpan cinta sendiri. Soni mulai ingin menyiapkan hatinya untuk segala kemungkinan yang terjadi. Ia tidak mau rasa cemburunya terbuang sia-sia. Biarlah hari ini Rey merasakan kebersamaannya dengan Shasa. Ia ingin memberikan ruang untuk Shasa agar berteman dengan pria selain dirinya. Supaya dia tahu perbedaan hatinya sendiri. Dengan bimbang Soni akhirnya mampu menulis pesan dari Shasa yang baru dibacanya. Soni[ Maaf baru bales ..
Read more
Temen Tapi Demen 9 B
TEMEN TAPI DEMEN 9 B  Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Setengah jam berlalu, akhirnya mereka sampai di Pantai Suwuk. Karena bukan hari Minggu suasana sedikit sepi. Tidak seramai akhir pekan.  Baru saja memarkir motor, angin khas pantai yang sepoi-sepoi membelai wajah Shasa. Ia dapat melihat air yang bewarna biru menempel di langit nan jauh di sana. Sementara bebatuan yang tertata rapi membuat debur ombak tak menghantam begitu kuat. Juga pegunungan yang berjarak begitu dekat menambah indahnya pemandangan. Sedang di sisi lain terlihat ada beberapa orang memancing ikan di atas bebatuan. Suasana seperti ini yang kadang Shasa rindukan. Ketenangan. "Duduk dulu sebentar di sini ya?" pinta Shasa. Ia ingin menikmati suasana tenang ini sebentar saja. "Boleh. Emang kenapa gak langsung mainan air?" tanya Rey y
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status