Share

Chapter 6

Mao masih salah tingkah saat kalimatnya masih menggantung dan yang lebih memalukan melongo dengan mulut setengah terbuka saat melihat calon kliennya. 

Entah pahatan dari mana ia berasal. Hatinya terus berujar kata maaf untuk Rafa saat Mao berani memuja orang lain disaat dirinya sudah memiliki kekasih. 

"Hehehe.. Sekali kali ya Raf, ada yang lebih tampan dari kamu nih. Makannya jangan sombong! Huhuhu" Lagi, Mao hanya bersuara lirih. 

"Ayo Nona. Kita keluar"

Zaki mempersilahkan sebelum tuan besarnya itu bertindak lebih karena beliau tidak suka jika ada yang membantah perintahnya. Kejut setrum seperti yang tadi dilakukan bukan hal pertama bagi Zaki, terlampau sering dan menjadi biasa. 

"Nona.. "

Mao segera tersadar dan tak sengaja pandangan matanya bertemu dengan telaga hitam pekat yang menyimpan begitu kecamuk dalam sana. Sorotnya begitu dingin namun tersimpan banyak sekali luka. 

Ada apa sebenarnya dengan pemuda ini? 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status