Share

55

Penulis: Melyana_Arum
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-13 11:34:09

Acara ini diberi nama, “Temu Tiga Cahaya”

Disiarkan secara privat melalui kanal keluarga besar Dewangga-Gumilar, lalu bocor dan menjadi viral karena satu cuplikan Kaisar menyanyi untuk Langit kecil.

Di taman belakang rumah utama keluarga Dewangga, dibuat altar kecil berhiaskan bunga kamboja dan anggrek—dua bunga simbol "perjalanan dan ketahanan."

Di atas altar, Mentari Dahayu Riana digendong oleh Rian & Senja, dalam balutan kain tenun emas. Biru Angkasa digendong Langit & Jingga, mengenakan kain berwarna biru laut. Langit Gumilar, putra Narumi dan Kaisar, dalam balutan putih dan hitam, simbol keseimbangan.

Bu Prasasti berdiri dan membuka momen dengan suara lantang tapi lembut, “Hari ini, tiga generasi saling berhadapan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mari kita kenalkan cahaya-cahaya ini kepada dunia… dan lindungi mereka dengan cinta, ilmu, dan nama baik.”

Kemudian, satu per satu nama mereka diumumkan. Kaisar menc
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   58

    Pihak keluarga langsung mengajukan tes ulang DNA lengkap yang difasilitasi oleh keluarga Dewangga. Dan hasilnya positif. Haruka alias Kayla adalah saudara kandung kandung Cakrabuana dan Wala. Meski disambut hangat, Haruka punya luka sendiri. Ia merasa dibuang, merasa tidak sengaja ditemukan, dan sekarang… kembali dihadapkan pada kenyataan besar, ia akan jadi saudara ipar dari Ayla, perempuan yang hampir menikahi kakaknya. Ayla mendekatinya dengan tenang, tapi Haruka yang masih terikat pada trauma pengabaian masa kecilnya merespons dengan emosi, "Kau mendapatkan segalanya yang aku impikan… keluarga, cinta, dan tempat kembali. Sedangkan aku? Selalu jadi tamu di hidup orang lain." Di tengah gerimis senja, Ayla menghampiri Haruka. Ia membawa sebuah kertas kosong dan pena. Lalu berkata, “Ini rumah kami. Tulis nama kamu di sini. Di tengah. Karena kamu bukan tamu lagi.” Haruka menangis untuk pertama kalinya sejak tiba di Indones

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   57

    Ayla adalah perempuan yang tampak kuat, tenang, bahkan cenderung sulit ditebak emosinya. Tapi di balik senyum kecil dan tatapan teduhnya, ada luka dalam yang ia kubur hidup-hidup. Luka itu bernama Reyhan pria pertama yang pernah dekat dengannya saat sama-sama jadi relawan di Desa Pelangi, yang menghancurkan kepercayaannya pada cinta.Reyhan bukan sekadar meninggalkan Ayla. Ia memanipulasi perasaan, menyebar gosip buruk, lalu membuat Ayla dikeluarkan secara tidak hormat dari program pendidikan desa… hanya karena Reyhan hendak menyembunyikan perselingkuhannya dengan donatur utama yayasan.Menjelang pernikahan Ayla dan Cakrabuana, Reyhan muncul kembali. Kali ini sebagai pegawai baru di perusahaan logistik lokal yang diam-diam bekerja sama dengan grup usaha Dewangga.Ia mendekati Ayla secara langsung di sebuah galeri seni tempat Ayla sedang menyiapkan tema ilustrasi pernikahan. “Ayla… aku hanya mau minta maaf. Aku dulu bodoh. Kau tidak pantas diperla

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   56

    Cakrabuana kembali ke rumah besar setelah lama tinggal di luar negeri sebagai peneliti laut dan ekologi. Pribadinya kalem, spiritual, berbeda dengan Wala yang penuh ambisi.Tapi semua berubah saat ia bertemu Ayla, perempuan yang menjaga perpustakaan keluarga.Wajah lembut, gerak tubuh tenang, tapi matanya menyimpan trauma mendalam. Dulu ia pernah dilamar pria yang berselingkuh sehari sebelum akad. Sejak itu, ia tak pernah percaya cinta.Cakrabuana terpesona, tapi ia tahu,“Perempuan ini harus didekati dengan sabar, bukan direbut.”Hari-hari Cakrabuana berisi percakapan kecil dengan Ayla, tentang laut, buku, dan kesunyian.Ayla berucap, “Cinta itu seperti badai. Aku lelah kena badai.”Cakrabuana menjawab, “Bisa juga cinta itu seperti pasang surut. Tapi laut tetap laut, Ayla. Ia kembali. Ia tetap mencintai pantainya.”Ayla perlahan mulai membuka hati, tanpa sadar. Tapi masa lalunya terus membisikkan ketakutan.Saat

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   55

    Acara ini diberi nama, “Temu Tiga Cahaya” Disiarkan secara privat melalui kanal keluarga besar Dewangga-Gumilar, lalu bocor dan menjadi viral karena satu cuplikan Kaisar menyanyi untuk Langit kecil. Di taman belakang rumah utama keluarga Dewangga, dibuat altar kecil berhiaskan bunga kamboja dan anggrek—dua bunga simbol "perjalanan dan ketahanan." Di atas altar, Mentari Dahayu Riana digendong oleh Rian & Senja, dalam balutan kain tenun emas. Biru Angkasa digendong Langit & Jingga, mengenakan kain berwarna biru laut. Langit Gumilar, putra Narumi dan Kaisar, dalam balutan putih dan hitam, simbol keseimbangan. Bu Prasasti berdiri dan membuka momen dengan suara lantang tapi lembut, “Hari ini, tiga generasi saling berhadapan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mari kita kenalkan cahaya-cahaya ini kepada dunia… dan lindungi mereka dengan cinta, ilmu, dan nama baik.” Kemudian, satu per satu nama mereka diumumkan. Kaisar menc

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   54

    Saat senja turun, semua duduk mengelilingi Langit yang sudah tertidur di pelukan Narumi. Senja, Jingga, dan Nataya menyatukan tangan mereka di atas perut masing-masing. “Untuk anak-anak kita,” ucap Jingga. “Untuk masa depan yang kita bangun bersama,” tambah Senja. “Untuk cinta yang terus kami wariskan,” bisik Nataya. Dan di bawah langit jingga, tiga generasi bertemu—satu bayi telah lahir, dua dalam perjalanan, tapi hati mereka sudah saling terkait sejak kini. Selang waktu 5 hari antara kelahiran Senja dan Jingga. Kedua proses kelahiran terjadi saat malam hari, di bawah hujan gerimis dan angin lembut musim berganti Senja adalah yang pertama merasakan kontraksi hebat. Malam itu, sekitar pukul 01.47, dia menahan perutnya yang keras dan bergelombang. Rian, suaminya, panik bukan main. “Astaga… perutnya seperti tsunami, Sayang!” “Bukan tsunami, ini anak kita keluar!”

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   53

    Pagi yang sunyi berubah jadi saksi haru. Kabar kelahiran putra pertama Kaisar dan Narumi menyebar cepat. Tak lama, rumah sakit penuh dengan kerabat yang berlarian membawa bunga, boneka, dan air mata kebahagiaan. Pak Nusantara tidak langsung masuk ke kamar. Ia berdiri di lorong. Matanya menatap pintu ruangan bersalin dengan penuh haru. “Anak yang dulu kutemukan di depan rumah… kini jadi seorang ibu,” gumamnya, lirih. Bu Naomi mendekap lengannya, dan di situlah air matanya jatuh. Untuk pertama kalinya sejak sekian lama, Pak Nusantara menangis karena bahagia. Bu Prasasti dan Pak Bagus berdiri di sisi ranjang, memandangi Narumi dan cucu mereka. Narumi masih lemah, tapi senyumnya hangat. Di pelukannya, bayi lelaki mungil tertidur damai. “Dia mirip Kaisar waktu kecil,” komentar Pak Bagus. “Tapi matanya… mata Narumi,” sambung Bu Prasasti. Dewa berdiri tak jauh, tanga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status