Home / Romansa / Terjebak Cinta Om Presdir / 40. Masih Soal Panggilan

Share

40. Masih Soal Panggilan

Author: Little Rubah
last update Last Updated: 2025-06-22 13:22:37
Arya mengantarkan kepergian Ibunya hingga teras rumah. Tadinya dia ingin mengantarkan wanita itu, tapi Chloe berkata bila supirnya sudah dalam perjalanan.

Setelah memastikan Ibunya sudah pergi, Arya segera masuk kembali ke dalam rumah.

Tanpa Arya ketahui, ada sepasang mata yang memperhatikan Arya. "Bukannya itu Suami Gisella? Kenapa dia bisa ada di lingkungan ini?"

Orang itu adalah Vera. Ia diam sejenak, kemudian melihat ke arah kepergian Chloe tadi. Vera tiba-tiba terpikirkan sesuatu dan menyeringai. "Tidak Aku sangka kalau si Arya itu peliharaan Tante-tante. Dengan wajah sesopan dan sealim itu? Luar biasa sekali dia menutupi nya dengan baik selama ini."

Vera mengeluarkan ponsel dan mengambil photo punggung Arya yang sedang berjalan masuk ke dalam ruamh. Vera menurunkan ponsel nya dan melihat hasil jepretannya, tiba-tiba senyumnya merekah. Dia punya rencana untuk meraup keuntungan dua kali lipat.

***

Waktu sudah menunjukkan waktu lima sore, tapi matahari masih menyorotka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Cinta Om Presdir    44. Mertua Loyal

    [Kamu di rumah, Sayang?]Gisella membaca satu pesan masuk yang baru saja di kirimkan Chloe. Satu alisnya naik ke atas, ia di buat bertanya-tanya dengan pesan yang ibu mertuanya kirim.Gadis itu lantas menekan tombol icon telepon pada sudut kanan aplikasi Chatting tersebut."Assalamualaikum, Mommy. Iya, Gisella di rumah. Mommy mau ke sini?" tanya Gisella sambil membersihkan meja makan."Waalaikumusallam. Mommy udah di depan, buka pintunya dong. Tolong bantu Mommy bawain beberapa barang," sahut Chloe dari seberang telepon.Gisella menghentikan kegiatannya. Kepalanya menoleh ke arah pintu utama. Buru-buru dia meletakkan kain lap ke tempat semula, dan berlari kecil menuju pintu depan.Cklek!Gisella langsung melihat pemandangan Chloe yang sedang membuka pintu bagasi belakang mobil HR-V miliknya. Lekas Gisella berjalan mendekat. "Mommy bawa apa?" tanya gadis itu.Chloe menatap menantunya sejenak, kemudian kembali fokus mengeluarkan beberapa paperbag. "Ini Mommy beli baju buat kamu dan Arya

  • Terjebak Cinta Om Presdir    43. Istri Pebisnis

    "Sayang, kamu berani sendirian di rumah kan?" Arya bertanya demikian karena dia harus tetap berangkat bekerja. Meninggalkan istrinya sendrian di rumah yang masih asing bagi gadis itu membuat Arya jadi kepikiran.Gisella meletakkan tas kecil berisi bekal ke atas meja di hadapan Arya. Mata coklatnya menatap Arya, "Aman aja. Nanti Aku telepon Mommy atau enggak teman-teman SMA ku."Arya meraih tangan istrinya yang masih berdiri di sebelahnya, dan menarik gadis itu agar mendekat. Arya memeluk perut Gisella dengan posisi dirinya masih duduk di kursi meja makan. "Mas yang kepikiran sama kamu. Kamu baru kemarin pindah ke sini. Nanti kalau kamu merasa bosan, datang aja ke kantor Mas ya?"Setelah kejadian semalam, Arya benar-benar mulai menunjukkan satu demi satu sifatnya. Salah satunya adalah sifat manja. Gisella sama sekali tidak memiliki ekspektasi kalau Arya bisa bersikap semanis ini.Tangan Gisella terangkat dan mengusap bahu suamin

  • Terjebak Cinta Om Presdir    42. Nyamuk Kepala Hitam

    Tetesan air dari dedaunan jatuh membasahi permukaan tanah. Udara sejuk subuh hari membuat siapapun enggan bangkit dari pembaringan. Merasa nyaman dalam balutan selimut tebal.Suara kendaraan bergemuruh sesekali di luar. Menandakan beberapa orang telah memulai aktivitas nya masing-masing. Mengais rezeki hanya untuk mendapatkan sesuap nasi.Subuh hari yang tenang. Hari yang cocok untuk memulai hari yang bersemangat.Gisella mengerjapkan mata. Ruangan yang temaram membuatnya harus mengerjapkan mata berulang kali. Saat itu juga ingatan semalam bagai menghantam kepalanya. Tubuhnya menegang, perlahan dia menoleh ke samping. Suaminya, masih berbaring di sebelahnya sambil memeluk satu tangan Gisella.Sial, imut banget — batinnya kala melihat wajah Arya yang tertidur pulas bagaikan bayi beruang yang terlihat begitu menggemaskan.Sangat berbeda dengan semalam. Arya yang mendominasi, mengungkung tubuhnya, menggerakkan pinggul dengan sentak

  • Terjebak Cinta Om Presdir    41. Menuju Puncak

    "Ini buat kamu," Arya menyerahkan sebotol parfum kepada Gisella. "Dari Mommy, tadi beliau lupa sewaktu mau memberikannya padamu."Mereka sedang di ruang keluarga, menonton televisi bersama. Gisella lantas menoleh ke samping, menatap ke arah suaminya, kemudian pandangannya turun menatap pada tangan pria itu yang sedang memegang sebotol parfum.Gisella mengambil parfum itu tanpa ragu. Kemudian menyemprotkan nya pada pergelangan tangan dan membauinya. "Baunya enak banget," matanya tampak berbinar sambil mendongak menatap Arya."Mana? Coba saya mau cium," ujar Arya sambil memajukan kepalanya.Tanpa sempat Gisella menghindar, Arya sudah mengecup pipi kiri nya. "Iya, wangi banget.""Serius lah! Bukan Aku yang di cium, nih parfumnya," omel Gisella sambil menyemprotkan parfum ke area leher Arya. "Wangi kan?"Arya mengangguk, tapi pandangannya fokus menatap ke mata coklat istrinya. "Parfumnya jangan di pakai buat keluar ya? Momm

  • Terjebak Cinta Om Presdir    40. Masih Soal Panggilan

    Arya mengantarkan kepergian Ibunya hingga teras rumah. Tadinya dia ingin mengantarkan wanita itu, tapi Chloe berkata bila supirnya sudah dalam perjalanan. Setelah memastikan Ibunya sudah pergi, Arya segera masuk kembali ke dalam rumah. Tanpa Arya ketahui, ada sepasang mata yang memperhatikan Arya. "Bukannya itu Suami Gisella? Kenapa dia bisa ada di lingkungan ini?" Orang itu adalah Vera. Ia diam sejenak, kemudian melihat ke arah kepergian Chloe tadi. Vera tiba-tiba terpikirkan sesuatu dan menyeringai. "Tidak Aku sangka kalau si Arya itu peliharaan Tante-tante. Dengan wajah sesopan dan sealim itu? Luar biasa sekali dia menutupi nya dengan baik selama ini." Vera mengeluarkan ponsel dan mengambil photo punggung Arya yang sedang berjalan masuk ke dalam ruamh. Vera menurunkan ponsel nya dan melihat hasil jepretannya, tiba-tiba senyumnya merekah. Dia punya rencana untuk meraup keuntungan dua kali lipat. *** Waktu sudah menunjukkan waktu lima sore, tapi matahari masih menyorotka

  • Terjebak Cinta Om Presdir    39. Siasat Chloe

    Setelah kepergian Rahmi, rumah kembali terasa hening. Seolah kejadian beberapa menit lalu tidak pernah ada.Sementara Arya pergi ke kamar untuk berganti pakaian, Chloe mengajak menantunya untuk duduk di ruang keluarga.Gisella yang tadinya ingin menuntut penjelasan, mau tidak mau harus mengikuti mertuanya."Bagaimana, Nak? Kamu betah di sini?" tanya Chloe begitu mereka duduk di sofa hitam itu.Gisella terkekeh pelan, satu tangannya menggaruk pipi yang tidak gatal. "Mau di bilang tidak betah juga kan belum ada sehari Sella di sini, Mom."Chloe ikut terkekeh pelan. Wanita paruh baya yang masih terlihat sangat anggun dan muda itu meraih telapak tangan Gisella dan menggenggamnya erat. Di usapnya punggung tangan Gisella dengan tangan Chloe yang lain."Mommy sangat berharap pernikahan kalian langgeng dan bahagia hingga maut memisahkan. Mommy tidak akan menuntut apa-apa kok, Mommy hanya mau melihat Anak Mommy bahagia bersama

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status