Home / Rumah Tangga / Terjebak Dendam dan Gairah / S2 - Kehidupan Baru dan Misi Berbahaya

Share

S2 - Kehidupan Baru dan Misi Berbahaya

Author: QueenShe
last update Last Updated: 2025-10-11 17:21:14

Tiga minggu hidup di mansion keluarga Damian mengalir dengan ritme yang mengejutkan bagi Olivia. Setiap pagi dimulai dengan sarapan bersama. Riri yang hangat, Damian yang pendiam tapi perhatian, Aurelia yang cerewet, dan Arkana yang selalu sibuk dengan laptop atau ponselnya bahkan di meja makan.

Olivia dengan cepat menemukan tempatnya dalam dinamika keluarga ini. Dia bangun pagi membantu Riri menyiapkan sarapan, meski ibu mertuanya selalu protes bahwa dia tidak perlu melakukan itu.

"Kamu istri Arkana, sayang, bukan pembantu," Riri pernah berkata.

"Tapi saya suka membantu, Mama," Olivia menjawab dengan senyum tulus yang sudah sangat dia kuasai. "Lagipula, saya tidak terbiasa diam saja. Di panti, kami semua harus membantu."

Dan Riri, dengan hati lembutnya, meleleh dengan jawaban itu.

Hari-hari Olivia diisi dengan menemani Riri berkebun di taman belakang yang luas, belajar memasak resep-resep keluarga, menemani Aurelia shopping atau sekadar nonton drama Korea sambil makan camilan, dan se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Maudy lengah

    Malam itu, sesuai rencananya, Aldrich sengaja muncul di sebuah acara makan malam amal yang diselenggarakan oleh Maudy. Ia tahu Maudy akan menggunakan setiap kesempatan untuk memamerkan pertunangan mereka. Suara denting gelas kristal, tawa riang para sosialita, dan alunan musik orkestra yang lembut mengisi ballroom mewah tempat acara makan malam amal itu diadakan. Bagi semua orang di ruangan itu, Aldrich dan Maudy adalah pasangan sempurna, CEO tampan yang dingin dan aktris sekaligus pengusaha cantik yang memesona. Mereka adalah power couple yang sedang naik daun. Namun, di balik fasad kemewahan itu, Aldrich sedang melakoni peran terbesarnya, dan ia harus melakukannya dengan sempurna. Malam itu, Maudy memilih gaun mermaid merah menyala yang memeluk tubuhnya dengan sempurna, kontras dengan setelan jas hitam Aldrich yang elegan. Setiap kali mereka bergerak, puluhan mata mengikuti, dan lampu kilat kamera seolah tak pernah berhenti menyambut mereka. "Sayang, kau tampak tegang," bisik Ma

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Terlalu berani

    Sore harinya, Noble menerima email dari Pevita di kantornya. Dia membaca dengan sangat serius, matanya menyempit saat melihat nama Lintang Satya Holdings.Informasi yang sangat berharga. Informasi yang bahkan tim intelijen mereka belum dapatkan.Noble segera mencetak dokumen dan bergegas ke kantor Aldrich. Aldrich sedang duduk di mejanya, menatap layar komputer dengan ekspresi tegang. Begitu Noble masuk, dia mengangkat kepala."Ada apa?" tanya Aldrich.Noble meletakkan dokumen di meja. "Informasi dari sumber yang tidak terduga, Tuan. Tentang Rahmat dan Maudy."Aldrich mengambil dokumen itu dan membacanya dengan cepat. Semakin dia membaca, semakin ekspresinya mengeras."Dari mana kamu dapat ini?" tanya Aldrich, suaranya dingin.Noble ragu sejenak. "Dari Nona Pevita, Tuan."Aldrich membeku sepenuhnya. Tangannya mencengkeram kertas itu hingga kusut. Ia mengangkat wajahnya, tatapan tajamnya menusuk Noble. "Pevita? Bagaimana dia—"​"Dia sepertinya menyelidiki sendiri, Tuan," potong Noble,

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Lintang Satya Holding

    Tiga hari setelah konferensi pers, Pevita masih belum bisa melupakan gambar Aldrich dan Maudy yang tersenyum bahagia di layar televisi. Setiap kali dia menutup mata, gambar itu muncul kembali, menghantui tidurnya.Tetapi Pevita bukan lagi gadis yang hanya bisa menangis dan menunggu. Percakapan yang dia dengar secara tidak sengaja malam itu, tentang rencana Aldrich dan ancaman Rahmat, telah mengubah sesuatu dalam dirinya.Jika Aldrich berjuang di garis depan dengan cara yang berbahaya, maka dia akan berjuang dari bayangan.Pagi itu, Pevita duduk di meja kecil di kamarnya, laptop sederhana di hadapannya. Dia membuka email dari Aunt Mira yang datang tengah malam.Pevita, aku menemukan sesuatu. Rahmat sudah terdaftar sebagai kontraktor logistik untuk beberapa pengiriman 'Barang' minggu depan. Destinasinya ke pelabuhan Tanjung Priok. Ini tidak biasa karena dia baru saja masuk ke sistem, tapi sudah mendapat akses tingkat tinggi. Seseorang dengan kekuasaan besar pasti mendukungnya.Aunt Mira

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Semua tahu

    Keesokan harinya, Aldrich berdiri di belakang panggung konferensi pers yang diadakan di salah satu hotel mewah di Jakarta. Suara wartawan yang riuh terdengar dari balik tirai. Lampu sorot sudah menyala, kamera sudah disiapkan.Maudy berdiri di sampingnya, mengenakan gaun biru elektrik yang membuatnya bersinar seperti permata. Riasannya sempurna, senyumnya penuh kepercayaan diri."Kamu siap?" tanya Maudy, memegang tangan Aldrich. Tangannya hangat, tetapi genggamannya terasa seperti belenggu."Selalu," jawab Aldrich, tersenyum tipis.Musik pembuka berbunyi, dan MC mempersilakan mereka naik ke panggung. Kilatan kamera langsung menyambut mereka. Puluhan wartawan dari berbagai media berdiri, bertepuk tangan.Aldrich dan Maudy berjalan bergandengan tangan menuju podium. Mereka terlihat seperti pasangan yang sempurna. CEO tampan dan aktris cantik. Mimpi setiap media gosip.MC membuka sesi dengan pertanyaan standar tentang bagaimana mereka bertemu dan apa yang membuat mereka jatuh cinta. Maud

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Pevita dalam bahaya

    Malam itu, Aldrich berdiri di balkon apartemen mewah Maudy yang berada di kawasan elit Jakarta. Lampu-lampu kota berkilauan di kejauhan, tetapi pemandangan indah itu tidak memberikan kedamaian apapun baginya.Di belakangnya, Maudy sedang menyelesaikan panggilan telepon dengan manajernya, membahas detail konferensi pers yang akan diadakan besok pagi. Suaranya terdengar bersemangat, penuh kemenangan.Aldrich menggenggam railing balkon dengan kuat. Otot-otot di tangannya menegang. Setiap detik yang dia habiskan di sini, setiap senyum palsu yang dia berikan pada Maudy, terasa seperti pengkhianatan terhadap Pevita.Tapi dia tidak punya pilihan. Tidak jika dia ingin melindungi gadis itu."Aldrich, sayang," panggil Maudy dari dalam ruangan, suaranya lembut dan menggoda. "Kenapa kamu di luar sendirian? Ayo masuk. Aku sudah siapkan wine favoritmu."Aldrich menarik napas dalam, memasang topeng CEO yang karismatik, kemudian berbalik dan melangkah masuk. Maudy berdiri di dekat meja bar kecil, men

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Melindungi

    Di kantor pusat Recon Group, yang menjulang angkuh di tengah lanskap bisnis Jakarta, Aldrich Wira duduk di ruang rapat eksekutif. Di hadapannya, beberapa manajer senior sedang mempresentasikan strategi pemasaran kuartal berikutnya. Topeng CEO yang dingin dan fokus terpasang sempurna, tetapi mata Aldrich sesekali melirik ponselnya. Pikirannya melayang jauh dari angka dan proyeksi bisnis. Ia terus teringat wajah Pevita yang penuh air mata semalam, dan bisikan, meskipun ia sendiri tak sanggup membalasnya secara verbal karena ketakutan yang mencekik. Ponselnya bergetar. Pesan dari Maudy. Maudy: Good morning, sayang. Aku sudah tidak sabar untuk konferensi pers besok. Kita akan tampil bersama di depan media. Aku ingin dunia tahu betapa spesialnya kamu bagiku. Aldrich menatap pesan itu. Rasa jijik dan keharusan untuk tetap bermain memaksanya mengetik balasan dengan cepat, tanpa emosi. Aldrich: Aku juga tidak sabar, Maudy. Sampai besok. Dia meletakkan ponselnya dengan sedikit kasar, ger

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status