共有

4. Jauhi Dia!

作者: Autumn
last update 最終更新日: 2025-11-04 10:24:43

‘Sial, kenapa makanan ini terasa bagai duri ketika kutelan,’ gumam Valeria dalam hati. Padahal dia sudah mengunyah berkali-kali, namun rasanya tetap sulit untuk di telan.

Jika menikah dengan Jason ternyata begitu menyiksa batinnya, mungkin dia akan berusaha menolak lebih keras lagi saat dipaksa menggantikan sang adik. Sialnya ancaman ibu tirinya membuatnya tak mampu melakukan apapun lagi.

Valeria berusaha tetap tenang dan melanjutkan sarapan dengan anggun. Dia harus terlihat tetap tenang dan berani, itulah yang dikatakan oleh Florensia sebelumnya.

“Jangan memotong ucapan Nyonya, Nyonya tak suka jika ada yang terlambat di meja makan. Jadi tolong jaga sikap jika berhadapan dengan Nyonya. Dia adalah orang yang perfecsionis di rumah ini. Selebihnya anda nilai sendiri saja,” jelas Florensia.

Mengingat ucapan Flo membuat Valeria lebih berhati-hati. Valeria mengerjapkan mata berusaha tetap sadar. Dia tak sadar jika pria di sampingnya sejak tadi mengamati setiap gerak geriknya.

“Aku tidak suka jika ada yang terlambat di meja makan, seharusnya kamu mengurus segala keperluan suamimu. Untuk hari ini aku bisa maklumi.”

Valeria meletakkan sendoknya dan meremas kedua tangannya yang terass dingin.

Teo menghentikan pergerakannya lalu bersandar sembari melipat kedua tangannya, menatap tajam ke arah Viviane.

“Bukankah dia sudah dewasa untuk mengurus dirinya sendiri. Mengambil menantu dari keluarga lain bukan untuk dijadikan budak lelaki patriarki. Seharusnya Dia yang harus memperlakukan istri selayaknya ratu. Bukankah anda tak suka jika diperlakukan sebagai babu?” ujar Teo tetap tenang.

Viviane adalah ibu tirinya. Wanita yang merebut takhta tertinggi di rumah ini dari ibunya dengan cara menjijikkan. Dia tak lain adalah seorang gundik yang berusaha naik derajat menjadi nyonya.

Hal itulah yang membuat Teo merasa membenci wanita di hadapannya saat ini. Jika ada sang Ayah tentu akan terjadi perang di meja makan.

Viviane berusaha tetap terlihat tenang, dia meremas garpu dan pisau di tangannya. Menarik napas perlahan dengan lembut.

“Ini bukan urusanmu, sebaiknya kau segera menikah agar tak sibuk dengan urusan saudaramu,” jawab Viviane dengan tetap tenang. Padahal hatinya panas dengan ucapan Teo yang terdengar seperti tabuhan genderang perang.

Vivian lalu berdiri meninggalkan meja makan. Teo tampak melirik kepergian Vivian.

Hari ini Gerald ayahnya memang tidak ada di rumah, karena urusan di luar negeri. Ada pekerjaan yang tak bisa dia tinggalkan. Viviane tak menyangka jika Teo akan mengatakan hal yang membuatnya murka kali ini. Dia biasanya tak perduli dengan drama yang terjadi di rumah. Entah mengapa hari ini Teo berhasil memantik amarah Viviane.

“Aku sudah selesai, selamat makan,” ucap Valeria hendak beranjak dari kurisnya.

“Tetap duduk atau akan kubongkar semua yang terjadi di antara kita semalam,” ucap Teo santai, namun bagi Valeria lebib terdengar seperti sebuah ancaman.

Valeria terperangah mendengar ucapan Teo yang sama sekali tak terfilter itu. Dia menoleh ke segala ruang memastikan tak ada orang lain yang mendengar percakapan mereka.

“Apakah anda sengaja menjadikan hal itu untuk mengancam saya?” ucap Valeria pelan, yang merasa kalah. Dia menatap frustasi ke arah Teo, yang kini kembali fokus kepada sarapannya. Dia bahkan terlihat sangat santai seakan tak pernah terjadi apapun di anatara mereka.

“Silahkan saja jika ingin pergi, tapi terima konsekuensinya,” lanjut Teo tetap tenang.

Tak ada pilihan lain, akhirnya Valeria memilih kembali duduk menemani Teo menghabiskan sarapannya.

Akhirnya gadis itu bisa mengunyah makanannya dengan baik kali ini. Entah mengapa berada di samping Teo malah membuatnya merasa nyaman. Padahal ini adaah hal yang sehsrusnya dia hindari di rumah ini.

Dia sudah banyak mencari tahu tentang keluarga Gerald. Namun informasinya ternyata tak begitu valid. Tak ada yang benar-benar tahu bagaimana situasi di rumah ini jika bukan dirinya sendiri yang mencari tahu sendiri. Valeria tak sudah bertekad akan berusaha segera keluar dan terbebas dari setiap orang yang ada di rumah ini. Terutama Teo dan Jason.

Teo sudah selesai dengan makanannya, namun Valeria belum. Pria itu menatap ke arah Valeria. Melihat badan Valeria yang begitu kurus membuat Teo merasa sedikit kasihan.

“Makan yang banyak. Agar kau kuat menghadapiku, jangan sampai kau kuwalahan suatu saat,” bisik Teo mendekat ke arah Valeria sembari mengamati sekitar. Seringai jahit terbit di bibirnya lalu dia mengambilkan beberapa lauk dan menaruh di piring Valeria.

“Jangan pergi jika kau tak menghabiskannya!” lanjut Teo.

“Aku sudah kenyang!" protes Valeria.

“Makan yang banyak, kami tadak mau dianggap sebagai orang jahat, membiarkan anak orang kelaparan di rumah kami,” ucap Teo.

“Berhenti menganggunya!” Suara bariton Jason menghentikan perdebatan kecil antara Teo dan Valeria.

Entah mengapa melihat interaksi antara kakak tiri dan wanita yang berstatus sebagai istri itu membuat dada Jason sedikit memanas.

Senyum di bibir Teo mendadak memudar menyadari kehadiran Jason. Pria itu menghentikan kegiatannya. Mimik wajah Teo berubah menjadi amarah.

“Ayo, kau mau makan semua yang ada di meja makan? Apakah kau babi?”

Deg.

‘Sialan, bisa-bisanya dia menghinaku.’

“Aku tak serakus itu,” sahut Valeria kesal. Dia menatap Teo dengan tatapan tajam, membuat Teo menyunggingkan senyum tipis di bibirnya melihat kekesalan wanita di sampingnya.

Menyadari ada yang aneh membuat Jason merasakan sesuatu kejanggalan antara istri dan kakak tirinya.

Valeria berdiri meninggalkan Teo yang masih duduk di meja makan.

“Bisa lebih cepat tidak, kenapa lambat sekali!” bentak Jason. Namun gadis itu hanya terdiam, dia hanya menatap ke arah sang suami.

Jason menarik pergelangan tangan Valeria kasar membawanya berjalan dengan sedikit terseok menuju kamar dan menghempaskan tubuh Valeria ke atas ranjang membuat gadis itu terkesiap.

“Akh!”

Rambut lurus Valeria menutupi wajahnya, dadanya terasa nyeri. matanya mengembun mendapat perlakuan kasar dari Jason. Pria itu menarik dagu Valeria hingga wajahnya mendongak menatap ke arahnya.

“Ada hubungan apa kau dengan Teo? Kau menggodanya, huh?” cecar Jason mencengkeram pipi Valeria hingga dia kesulitan berbicara. Valeria hanya menggeleng pelan.

“Jauhi dia, atau kau akan terima akibatnya!” ancam Jason. “Kau mengerti?” bentak Jason yang hanya mampu diangguki oleh Valeria.

Jason mendorong Valeria hingga kembali terjerembab ke ranjang. “Kalo di ajak ngomong itu jawab!” bentak Jason.

Plak!

“Akh ...!”

Sebuah tamparan mendarat di pipi putih Valeria membuat wajah putih itu memerah karena ulah sang suami.

“Sekali lagi kau membuatku kesal, kau akan terima yang lebih dari ini,” ancam Jason.

Valeria hanya terdiam menatap langit-langit nanar. Pria itu pergi begitu saja meninggalkan Valeria yang masih terpaku. Suara dentuman pintu tertutup membuat rasa sakit dalam diri Valeria semakin terasa menyayat hati.

Isakan mulai terdengar, Valeria menutupi kedua matanya dengan lengan. Seorang keluar dari Walk in closet.

“Nona tidak apa-apa?” Fliorensia berlari mendekati Valeria.

Gadis itu segera duduk dan memeluk Florensia dengan erat.

“Flo ... Hu ... Hu ... Hu ....”

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   5. Tak Akan Kubiarkan Kau Hidup Tenang

    “Di mana wanita itu?” gumam Viviane, sejak siang dia tak mendapati Valeria dimanapun. Sejak awal dia tak menyukai Valeria menjadi menantunya. Jika bukan karena syarat dari suaminya, dia tak akan membiarkan Jason menikah dengan Valeria. Entah hubungan apa yang membuat Gerald menjodohkan putra keduanya dengan putri dari keluarga Aaroon. Gerald mengatakan, jika anaknya ingin segera menjadi penerus di salah satu perusahaannya, maka syarat pertama harus dipenuhi terlebih dahulu. Syarat pertama menikahkan Jason dengan seorang wanita. Apabila dalam satu tahun hubungan pernikahan berjalan dengan baik dan sang wanita bisa mengandung, maka Jason dinyatakan layak menjadi penerus selanjutnya. Syarat itu tak berlaku pada Jason saja, tetapi juga untuk Teo. Sayangnya, Teo bukanlah lelaki yang gila harta dan tahta, dia merasa jika dirinya tak membutuhkan apapun dari sang Ayah. Teo bahkan sudah mampu mendirikan perusahaan sendiri diam-diam tanpa harus berharap dari sang Ayah. Berbanding terbalik de

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   4. Jauhi Dia!

    ‘Sial, kenapa makanan ini terasa bagai duri ketika kutelan,’ gumam Valeria dalam hati. Padahal dia sudah mengunyah berkali-kali, namun rasanya tetap sulit untuk di telan.Jika menikah dengan Jason ternyata begitu menyiksa batinnya, mungkin dia akan berusaha menolak lebih keras lagi saat dipaksa menggantikan sang adik. Sialnya ancaman ibu tirinya membuatnya tak mampu melakukan apapun lagi. Valeria berusaha tetap tenang dan melanjutkan sarapan dengan anggun. Dia harus terlihat tetap tenang dan berani, itulah yang dikatakan oleh Florensia sebelumnya. “Jangan memotong ucapan Nyonya, Nyonya tak suka jika ada yang terlambat di meja makan. Jadi tolong jaga sikap jika berhadapan dengan Nyonya. Dia adalah orang yang perfecsionis di rumah ini. Selebihnya anda nilai sendiri saja,” jelas Florensia. Mengingat ucapan Flo membuat Valeria lebih berhati-hati. Valeria mengerjapkan mata berusaha tetap sadar. Dia tak sadar jika pria di sampingnya sejak tadi mengamati setiap gerak geriknya. “Aku tidak

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   3. Aku Tak Akan Pernah Melepaskanmu!

    Valeria beranjak dari tempat tidur, sembari memegangi dadanya, ia sadar seseorang meninggalkan jejak kemerahan di sana. Dia merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya setelah mendapatkan perlakuan yang menjijikkan dari Teo. Pria yang hampir menodainya, dan menghinanya secara menjijikkan. Pantaskah seorang ipar memperlakukan dirinya seperti itu. Dadanya terasa sesak mengingat kejadian sebelumnya.“Bagaimana ini, bagaimana jika Jason mengetahui perbuatannya? Aku pasti akan dianggap perempuan paling buruk di muka bumi ini. Begitulah yang terjadi, korban selalu yang akan menempati tempat yang salah.” Valeria membetulkan pakaiannya lalu berjalan tanpa alas kaki menuju pintu. Padahal dia berharap jika kejadian ini adalah sebuah mimpi buruk. Namun kenyataan mengatakan berbeda. Dia benar-benar berada di kamar Teo, yang membuatnya merutuki kebodohannya kali ini.Dia membuka pintu perlahan mengintip di luar, takut jika ada seorang yang memergokinya keluar dari kamar Teo. Setelah memastikan aman,

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   2. Kau Adalah Milikku!

    Valeria tak tau harus berbuat apa saat ini, tubuhnya sudah terkurung di bawah kungkungan Teo. Namun pria itu tak bergeming menatap wajah Valeria di bawah sinar cahaya lampu temaram yang ada di kamarnya. Entah mengapa Teo melihat wajah Valeria begitu cantik dan menawan, bahkan pria itu tak kuasa mengagumi keindahan wajah Valeria saat ini. Entah apa yang ada di dalam Pikiran Jason, sehingga pria bodoh itu malah meninggalkan pengantin cantik nan sexy di malam pertamanya sendirian. Catat ya, sendirian!“Ini nggak benar, lepasin aku! Jangan macam-macam sama aku ya!” jerit Valeria, sembari menggeliat berusaha melepaskan dirinya. Bahkan saat ini tubuh Teo sama sekali tak berjarak darinya. Valeria merasa jika dirinya juga salah, telah memasuki kamar kakak iparnya itu tanpa sengaja. Namun siapa sangka jika Teo akan mengurungnya seperti sekarang ini. Tentu semua itu tak akan pernah terpikir di dalam benak Valeria.Oh sial, dirinya bahkan tak tau jika pemilik kamar itu adalah Teo. Sebelum menik

  • Terjebak Gairah Liar Kakak Ipar   1. Butuh Kehangatanku Nona?

    “Bukankah kamu seharusnya menghabiskan malam panas di atas ranjang bersama wanita itu?” Tanya Ilona yang kini hanya menutupi dirinya dengan selimut setengah tubuhnya, sembari memainkan jemarinya berjalan di atas dada bidang Jason. Ada rasa sesak ketika Ilona menanyakan hal itu. Cemburu? Tentu saja wanita itu merasakan hal itu, namun statusnya yang tak begitu jelas membuatnya merasa kurang pantas jika dirinya memperlihatkan dengan jelas sikap itu. Namun, bohong jika dirinya mengelak dan mengatakan tidak. “Bukan malah bermain denganku di sini, ini pasti sangat membuatnya kecewa, Babe.” Gadis itu semakin liar memainkan jemarinya menari-nari di atas perut bahkan sesekali memegang kejantanan pria yang sudah beristri itu, yang kini hanya tertutup selembar kain selimut putih polos, untuk membangkitkan gairahnya. Bukan Ilona jika dirinya tak mampu menggoda Jason. Padahal mereka baru saja usai menyelesaikan satu ronde permainan panas mereka. Belum ada tiga jam setelah acara pesta pernikahan

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status