Share

THBM 16

Lampu-lampu kota, tampak berkilau jika di lihat dari tempat ini. Seperti bintang-bintang yang berkelip di atas langit. Terlihat setitik kecil cahaya, tapi begitu menakjubkan.

Lingga menepikan mobil di jalan datar, setelah melewati jalanan menanjak, bisa dipastikan saat ini mereka berada di dataran yang lebih tinggi dari tempat tinggal keduanya.

"Di sini, kamu masih bisa melihat pepohonan yang rindang. Seperti hutan." Lingga memecah hening. Sementara Reva, mengamati keindahannya dari kejauhan. Dulu, Reva sering melihat pemandangan ini, saat pulang dari rumah mendiang Neneknya di perkampungan terpencil.

"Aku tidak tahu, kamu mengenal jalanan ini." Reva tersenyum tipis. Kalau dipikir-pikir, Lingga tidak sejahat yang ia kira.

"Dulu, saat Nenekku masih hidup, aku sering kemari." Lingga menghela napas.

"Oh, ya?" Reva mulai tertarik dengan percakapan mereka kali ini. Apakah nenek mereka satu kampung? Namun, pertanyaan itu hanya ia simpan di kepala.

"Kami tidak terlahir dengan hidup berkecukup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status