Share

THBM 17

Reva terbatuk-batuk, entah kenapa tenggorokannya terasa kering.

"Mau mampir dulu?" tanya Lingga saat keduanya berada di tengah keramaian jalan.

"Tidak, ini sudah terlalu malam." Reva segera mengelak. Ia melirik ke arah ponsel di genggaman tangan, tertera angka sebelas malam, tentu saja ia tidak enak hati dengan tetangga sekitar.

Secepat kilat, Reva segera membuka pintu mobil saat rodanya mulai berhenti, ia tergesa keluar. Lingga ikut menyusul, tapi Reva lekas mencegah.

"Pulanglah, aku tidak mau jadi gosip tetangga." Reva menghela napas, dengan pulang malam seperti ini, ia sudah pasti di cap gadis tidak benar.

"Baru pulang?" Adisti memicingkan mata, sambil melirik ke arah jam dinding, matanya mengerjap-ngerjap khas orang yang sudah tertidur.

Lebih dari satu jam, Reva harus mengetuk pintu sekaligus menghubungi nomor Adisti. Ya, saat ini Adisti menginap di kontrakan Reva.

Mengetahui Reva sudah masuk ke dalam kontrakannya, Lingga lekas melajukan mobil menjauh.

Di perjalanan pulang, Lingga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status