Share

18. Ibu Pengganti

Harus sabar bagaimana lagi yang aku besar-besarkan?

Azillo memang tidak nakal, tapi ia sangat lincah seperti keledai. Satu hal lagi yang membuatku menarik napas berkali-kali, yaitu jika sangat menginginkan sesuatu, harus dituruti atau berujung histeris. Hari ini pun ia sangat tantrum.

"Mama, adek ingin makan udang!" Zillo merengek lagi dan lagi, padahal aku telah memberinya pengertian berulang kali bahwa ia tidak bisa makan udang karena alergi.

Netraku terpejam geram, menahan amarah yang ingin meledak-ledak. Sedari pagi, ada saja yang ia inginkan. "Zillo alergi udang. Ayah berpesan bahwa Zillo tidak boleh makan itu."

Anak itu berguling di lantai, bentuk rasa tidak terimanya karena dilarang. Aku mendekat, tapi ia makin histeris. Tadi pagi Zillo menumpahkan satu botol sabun di kamar mandi, sukses membuatku tergelincir. Beberapa jam kemudian, ia memecahkan piring dan melukai tangannya sendiri. Kosmetikku pun hancur berantakan di lantai kamar karena ulah lincahnya. Entah mengapa, hari ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status