Share

29. Kehamilan Kaneena

Aku menikmati setiap detik pergerakan lift yang melaju turun, menuju lantai satu perpustakaan kota. Beberapa menit lalu bertemu Baeck, semangat yang tadinya membara tiba-tiba menciut entah karena apa. Setibanya di lobi, netra ini menemukan jingga yang menandakan bahwa sebentar lagi malam akan meninggi.

Ponselku berdering.

"Hallo, Mbak .... Mbak Kaneen, di mana?"

"Ada apa, Dalen?" tanyaku penuh kekhawatiran karena takut terjadi sesuatu padanya. "Dalen baik-baik saja, 'kan?"

"Baik-baik saja, Mbak. Justru, Dalen yang mengkhawatirkan Mbak Kaneen." Gadis itu terdengar mengembuskan napasnya. "Tadi tubuh Mbak Kaneen panas. Dalen takut terjadi apa-apa sama Mbak, apalagi Mbak tidak pulang-pulang."

Bibir ini refleks mengembang. "Aku ada urusan di perpustakaan kota. Biasa, mencari bacaan." Aku memperhatikan jam di pergelangan tangan yang menunjukkan pukul setengah enam. "Bi Asih masih di sana, 'kan, Dalen?"

"Masih, Mbak. Pulangnya hati-hati, ya, Mbak ...."

"Ya, sudah, aku tutup, ya ...." Aku men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status