Share

16. Kancingnya Lepas Satu

.

.

.

“Eh, Ran, kenapa dengan bajumu?” tanya Winda sesaat setelah aku memasuki rumahnya.

Mas Adam masih di depan. Dia sepertinya menungguku masuk sehingga aku tidak bisa langsung bercerita kepada Winda.

“Sttt … bentar ya Win. Tunggu genderuwonya pergi,” kataku berbisik sembari memberikan tanda supaya Winda melihat dari kaca siapa yang sedang nongkrong di depan pagar disana.

Winda sepertinya terkejut. Dari balik jendela kaca di ruang tamu, dia mengintip Mas Adam yang masih ada di depan. 

“Ran, itu beneran Mas Adam nganter kamu pulang?” tanyanya dengan lirih supaya Mas Adam tidak mendengar.

Aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawaban dari pertanyaan. Hingga beberapa menit kemudian, kami dapat mendengar suara mobil mulai menjauh dari sana. Mas Adam pasti sudah pergi, batinku ikut mengintip dari celah korden untuk memastikannya. Memang benar, Mas Adam telah pergi, jadi aku langsung duduk diikuti oleh Winda yang la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status