Happy reading!!! Ashyera semakin tercengang ketika Ares mengangguk dan mengambil Aviel dari gendongan pengasuhnya. “Kau bisa menggendong Aviel ketika kau sudah selesai beristirahat.” Ashyera mengerjapkan matanya berulang kali ketika melihat bagaimana Ares memperlakukan anaknya dengan baik dan bahkan Ares memberikan nama pada bayinya. Tanpa sada Ashyera tersenyum dan matanya berkaca-kaca. “Nona kah harus istirahat sebelum tuan Ares kembali dan memarahi anda,” kata salah satu pelayan yang ditugaskan untuk mengurus Ashyera. Ashyera akhrinya memilih untuk beristirahat karena Ashyera tidak ingin membuat Ares marah. Ashyera akhrinya terbangun setelah tertidur cukup lama dan suara tangisan bayi membuat tidur Ashyera terganggu. Ares mencoba menenangkan Aviel dengan menepuk pelan punggung bayi kecil itu. “Bisakah kau membawa bayiku kemari?” kata Ashyera dengan nada pelan tetapi masih bisa didengar oleh Ares. Ashyera mendekap bayinya dengan perasaan haru untuk pertama kalinya. “Apakah ana
Happy reading!!! Atland tetap diam dan tidak membalas perkataan Arvies dan Arvies semakian emosi ketika Atland mengeluarkan smirk miliknya yang bisa membuat para wanita bertekuk lutut padanya. “Aku hanya membawanya ke mansionku Arvies.” Arvies mendengus dan melepas paksa kerah baju Atland. “Pergi dari mansionku dan jangan pernah muncul lagi didepan ku dan juga adikku.” Aphrodite yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari tempat Atland dan Arvies hanya bisa mengigit bibir bawahnya dengan panik. “Aku mohon Arvies jangan pisahkan aku dari adikmu sudah cukup kami berpisah selama dua tahun ini,” kata Atland dan membuat langkah Arvies berhenti. Arvies berbalik dan menatap tepat dimata Atland. “Lalu kau akan menyakiti adikku lagi dan membuatnya menangis?!” tanya Arvies sambil mendengus dan kemudian menatap Atland dengan tatapan remeh. “Aku tidak ingin memberikan ijin lagi kepada seseorang yang menyakiti hati adikku Atland dan lebih baik kau kembali karena sampai kapanpun aku tidak akan me
Happy reading!!!! Satu bulan sudah Atland menunjukkan kesungguhannya untuk memenangkan kembali hubungannya dengan Aphrodite dan setiap hari setelah Atland pulang dari kantor maka Atland akan menjemput Aphrodite di kantor Arvies. “Hai sayang,” kata Aphrodite dengan nada ceria sambil mengecup bibir Atland dengan singkat. Atland menjemput Aphrodite di ruangan yang bersebelahan dengan ruangan Arvies. “Aku ingin mengajak kamu makan malam.” Aphrodite mengangguk sambil membereskan barang-barangnya. “Aku akan pamit terlebih dahulu pada kakak.” Tanpa menunggu jawaban Atland Aphrodite langsung masuk kedalam ruangan Arvies. “Kakak mungkin aku akan sedikit terlambat karena aku akan makan malam bersama dengan Atland.” Arvies mengangguk dan mengecup kepala adiknya. “Hati-hati di jalan,” kata Arvies. “Ayo kita pergi!” Aphrodite menggandeng tangan Atland dengan mesrah dan mereka di sambut dengan tatapan iri serta kagum dari karyawan yang ada di kantor Arvies. Atland membuka pintu mobil untuk A
Happy reading!!!! Aphrodite menutup mulutnya tak percaya ketika melihat Atland yang berlutut memegang sebuah cincin. Aphrodite menitikkan air matanya dan mengangguk berulang kali. Atland menghela napasnya dengan sangat lega dan memasukkan cincin yang sudah dibelikannya pada jari manis Aphrodite. “Terima kasih sayang.” Atland mengangkat tubuh Aphrodite dengan gerakan memutar. “Terima kasih sayang, terima kasih karena sudah memberikan kesempatan pada pria brengsek ini.” Aphrodite mengecup bibir Atland dan tersenyum dengan manis. “Semua orang berhak memiliki kesempatan kedua Atland dan aku rasa kau layak menerimanya. Lagipula kau berhasil mengunci hatiku dengan namamu sehingga tidak ada yang berhasil menerobos masuk kedalam hatiku.” “Aphrodite!!!! Selamat untuk pertunangan kalian!!” suara Aretha menggema di atas kapas sehingga Aphrodite terkejut. Aphrodite menurunkan tangannya yang melingkar di leher Atland dan berbalik. Disana Aphrodite bisa melihat ada Arvies, Aretha, Ashyera dan
Happy reading!!! Atland memegang pundak Aphrodite dan menatap istrinya dengan tatapan serius. “Tetaplah disini dan jangan keluar sebelum aku datang menjemputmu,” kata Atland dengan nada serius dan kemudian mengambil sebuah pistol di balik jasnya dan meletakkannya di atas tangan Aphrodite.“Tembak siapapun yang berani melukaimu,” kata Atland lagi dan berjalan keluar bersama Arvies.Aphrodite menjatuhkan dirinya di kursi dan memegang erat pistol yang ada di tangannya. “Aku mohon Tuhan sekali ini saja tolong biarkan kebahagiaan ini tidak berlalu dengan cepat.” “Semuanya akan baik-baik saja Reyn percaya padaku,” kata Aretha sambil menggenggam tangan Aphrodite dengan erat. Atland dan Arvies baru saja tiba di tempat pelaminan yang dimana seharusnya Atland dan Aphrodite sudah berdiri disana dengan penuh kebahagiaan. “Siapa kalian dan ada urusan apa kalian datang kemari?” tanya Arvies dengan suara yang menggema dikeheningan malam karena banyak sekali pria bersenjata yang berbaris rapi didep
Happy reading!!!! Sebulan telah berlalu dan setiap hari cinta antara Atland dan juga Aphrodite semakin bertumbuh. Atland memperlakukan Aphrodite layaknya ratu sampai terkadang Aphrodite tidak tahu harus membalas rasa cinta Atland dengan cara apa. “Aku sudah bilang jangan masuk kedalam dapur.” Aphrodite terkejut ketika suara itu sangat dekat dengan telinganya dan belum lagi sepasang tangan yang melingkar erat dipinggangnya. “Kau membuatku hampir menumpahkan makanan ini,” kata Aphrodite dengan nada geram tetapi malah membuat Atland mencium pipinya dengan gemas. “Jawab pertanyaanku sayang.” Aphrodite menghela napasnya. “Aku hanya bosan seharian berbaring di tempat tidur Atland dan juga aku ingin kamu memakan masakanku sendiri,” kata Aphrodite dengan nada sedih dan Atland tidak cepat luluh dengan perkataan Aphrodite. Atland memberi kode kepada maid untuk mengambil alih masakan Aphrodite dan kemudian Atland menarik tangan Aphrodite untuk keluar dari dapur. Aphrodite hanya bisa mengh
Hallo semua selamat datang di cerita kedua aku yang berjudul “Terjerat Cinta Mafia Kejam” dan aku harap kalian suka yahh sama cerita aku ini! Selamat membaca… wanita cantik sedang duduk sambil menggenggam segelas coklat panas dan matanya menerawang kedepan. Wanita itu duduk sambil menghirup aroma coklat yang menguar dan wanita itu menutup matanya untuk meresapi keheningan malam yang ditemani bunyi jangkrik di malam hari. Dia adalah Aphrodite Lorreyn Skyline, seorang wanita yang memiliki kecantikan yang sangat luar biasa. Kulitnya yang putih bersih bagikan salju dan bibirnya yang berwarna merah muda. Mata yang berwarna langka yaitu Heterochromia yang dimana mata sebelah kirinya berwarna hijau dan sebelah kanan berwarna abu-abu tetapi Aphrodite menggunakan softlen untuk menutupi mata indahnya serta rambutnya berwarna cokelat bergelombang. Aphrodite menghembuskan napasnya kasar ketika memikirkan kejadian dimana dirinya dipaksa untuk masuk kedalam sebuah mobil mewah. Aphrodite mencoba
Selamat membaca semua!!! Damian sedikit mengerutkan keningnya ketika mencari wanita yang dimaksud oleh tuannya. Damian menghentikan tatapannya pada wanita yang sangat cantik dan berwajah datar. “Aku akan segara mencari tahunya tuan,” kata Damian dan Atland mengangkat tangannya. “Tidak perlu”. Kata Atland karena merasa bahwa tindakannya saat ini sangat berbeda dari biasanya karena Atland tidak pernah memperdulikan wanita-wanita yang akan dijual di clubnya. Atland keluar dari ruangannya dan menuju lantai satu dimana interaksi penjualan ‘barang’ mereka sedang terjalin. Semua orang membuka jalan ketika Atland masuk kedalam kerumunan dan Atland berhenti didepan wanita yang tadi dilihatnya. Atland dapat melihat wajah cantik wanita itu dari jarak sedekat ini dan Atland tersenyum tipis ketika melihat wanita itu menatapnya dengan tatapan yang sangat datar tanpa menunjukkan rasa takut. “Bebaskan dia,” kata Atland dan membuat para pria yang sedari tadi menunggu giliran wanita itu langsung ke