Share

Beken 18

*Happy reading*

Aku terus melangkah mundur, seiring mendekatnya langkah pelaku penusukan Pak Aksa padaku. Tatapan tajamnya membuat aku menelan saliva kelat, dengan tubuh bergetar dan jantung yang benar-benar bertalu cepat.

Aku tidak tahu harus berbuat apa, dan bagaimana saat ini?

Jika aku lari, bagaimana dengan Pak Aksa?

Tapi tetap di sini pun, bukan pilihan yang bagus. Aku bisa mati konyol di tangan orang itu!

Sialan!

Kenapa sih, aku harus terjebak di situasi seperti ini? Kan, aku jadi serba salah. Rasanya kayak ada di film warkop jaman dulu. Maju, kena. Mundur, mentok!

Aduh ... Pak Aksa, kenapa sih, situ bikin aku serba salah mulu?!

"Devia, lari!" seru Pak Aksa yang terlihat berusaha berdiri lagi dengan susah payah di tempatnya. Setelah sempat tersungkur beberapa saat lalu.

Lari? Aku juga maunya gitu. Tapi ... boro-boro lari. Jalan aja aku susah ini. Bukan hanya karena aku sedang pakai heels tingg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Pyeriel
Hahaha ni kayanya si Devia uda ikutan sableng jg, orng lg kritis smpet2nya mikirin nama adeknya Tita.. wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Rafita zaini
si papah mah bisa bgt ngambil kesempatan dlm kesempitan,, nego sampe deal yak ...
goodnovel comment avatar
Ziza Ziz S
aku pon turut gemes nih Amih....wah...asyik nih...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status