Share

Bab 19.

Hari cepat berlalu, jam menunjuk pukul delapan malam, tetapi Ardhan belum juga pulang. Hara yang diminta tidak menunggu malah melakukan sebaliknya. 

Sejak tadi pagi Hara memang tak nafsu makan. Ia bahkan sampai sekarang tak mau makan. Bila ditawarkan alasannya menunggu Ardhan pulang. 

Tangan Hara gatal ingin menelpon, tetapi ia juga gengsi. Lagipula bukankah sudah jelas Ardhan bilang bahwa ia akan pulang malam? Lalu entah mengapa Hara menjadi cemas begini. Persis seperti istri yang khawatir terhadap suaminya. 

"Udah jam delapan kok belum pulang, sih," gumam Hara dengan hembusan napas yang ia hembuskan secara kasar. 

Tadi sore, ia sudah memasak untuk Ardhan. Ia meminta pada Mbok Sur agar membolehkannya. Hara memakai alasan bahwa cinta bisa datang dari perut lalu ke hati. Dengan itu ia membujuk Mbok Sur. Tanpa curiga, Mbok Sur mengizinkannya, berpikiran bahwa Hara memang ingin menunjukkan rasa cinta. 

Pintu kamar diketuk

Ria Purnama

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa vote dan komennya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status