Share

Bab 112

Author: Citra Lestari
Semua orang menoleh ke arah suara itu. Yang datang adalah Yanuar, Taraka, dan Arjuna. Meski kedua pangeran itu terkenal saling bermusuhan, demi menjaga wibawa, mereka masih mampu bersikap sopan di depan umum.

Hari ini, kedua pangeran itu mengenakan jubah berwarna gelap. Sementara itu, Arjuna memakai jubah biru berhiaskan motif samar, dengan kerah bulat dan hiasan mahkota giok yang sederhana. Sepertinya dia sengaja tampil sederhana agar tidak menyaingi kedua pangeran tersebut.

Tatapan Arjuna hanya melintas sekilas ke arah Kastono, tanpa memperlihatkan sedikit pun ekspresi. Namun Eliska tahu persis, si licik ini mungkin sudah menangkap maksud hati Kastono. Dia pasti khawatir kalau Kastono akan menyimpan niat terhadap adik satu-satunya, Nindia. Arjuna sangat menyayangi adik perempuannya itu.

Semua orang memberi salam.

"Dengar-dengar Eliska hari ini menyewa Gedung Bangau. Aku, Kak Taraka, dan Arjuna kebetulan lewat, jadi sekalian ikut meramaikan," kata Yanuar dengan senyum lembut. Sosoknya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rara
Ceritanya bagus dan mengalir, tiap part-nya selalu menarik dan bikin penasaran. Sampai tidak terasa sudah selesai. Selalu menunggu update selanjutnya
goodnovel comment avatar
Ummabi
semangat thorrrr, keren, update terus ya
goodnovel comment avatar
Manda Smile
semangat thorrr
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 115

    Eliska merasa pikirannya semakin kaca. Dia berusaha bicara dengan susah payah, "Di Paviliun Mekar, ada seorang pria bernama Uraga. Tapi, orang yang bernama sama mungkin lebih dari satu. Carilah yang berpenampilan kalem dan kepribadiannya agak dingin.Uraga sudah menerima bayaran darinya. Jika Eliska ingin membungkam Uraga nantinya juga akan lebih mudah. Hanya saja, Uraga harus menerima kenyataan bahwa Eliska bukan lagi sekadar gadis kecil, melainkan wanita seutuhnya. Namun, sepertinya Uraga mampu menerima hal itu.Raut wajah Arjuna jadi semakin lembut, lalu berkata dengan nada datar, "Ada penawarnya, nggak usah cari pria. Ada banyak orang di sini, situasinya agak rumit. Aku nggak bisa membawamu keluar. Nona Kendhis akan kembali membawa penawar."Eliska terdiam. Dalam hatinya, Eliska berpikir, 'Memangnya asyik mempermainkan orang seperti ini?'Eliska menggigit bibirnya, tetapi dia tidak sanggup lagi untuk berdebat dengan Arjuna. Dia mulai meringkukkan badannya dan perlahan-lahan, kesada

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 114

    Adelia berkata, "Kita memang nggak berjodoh dan hal ini nggak bisa menyalahkan siapa pun. Tuan Arjuna dan aku sama-sama terlalu mementingkan diri sendiri."Arjuna tetap diam."Jadi, meskipun Tuan Arjuna menyimpan rasa terhadap Eliska, mustahil bagi Tuan untuk menikahinya," kata Adelia sambil tersenyum tipis."Aku dan Nona Eliska nggak punya hubungan apa pun," kata Arjuna datar.Ucapan ini terdengar dingin, tetapi jelas menunjukkan bahwa dia tidak ingin Eliska terseret ke dalam pusaran masalah.Adelia berkata lagi, "Hari ini Pangeran Yanuar memperlihatkan niatnya pada Eliska. Tuan Arjuna pasti merasa kesal, bukan?" Namun, jika Arjuna memang benar-benar ingin bersaing, Yanuar tentu tidak akan mampu menandinginya. Hanya saja, Arjuna tidak berniat merebut Eliska.Arjuna memandangnya sejenak dan berkata, "Meskipun ada rasa, untuk apa mengambil risiko demi seorang wanita."....Setelah Adelia kembali, Reni datang menemuinya untuk berbicara sebentar."Hari itu di istana, aku bukan sengaja mel

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 113

    "Menurutmu, siapa yang membeli lukisan itu?" bisik Reni dengan pelan.Eliska melirik ke arah ruang privat di pojok lantai dua. Sudah jelas orang yang membelinya ada di dalam sana. Hanya saja, dia tidak tahu apakah itu Arjuna, Taraka, atau mungkin keduanya diam-diam saling bersaing.Reni tersenyum agak kaku.Pada saat berikutnya, Eliska melihat Arjuna turun dari lantai atas. Seorang pelayan menghampiri dan membisikkan sesuatu di telinganya, lalu Arjuna pun pergi.Adelia memandangi kepergian Arjuna, entah apa yang sedang dipikirkannya.Eliska menarik kembali pandangannya. Kini, giliran karya puisinya yang ditampilkan.[ Angin timur membangkitkan sukma bunga yang terlelap.Kuncup dedaunan bergemeresik, melawan dingin yang masih menjerat.Burung pipit berceloteh, burung layang-layang berbisik pelan.Musim semi berseri, warna-warni bermekaran di hamparan. ]Puisinya menuliskan tentang kehidupan di musim semi. Penutupnya berbunyi:[ Kawan, jangan sia-siakan hari cerah esok. Setiap saat berha

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 112

    Semua orang menoleh ke arah suara itu. Yang datang adalah Yanuar, Taraka, dan Arjuna. Meski kedua pangeran itu terkenal saling bermusuhan, demi menjaga wibawa, mereka masih mampu bersikap sopan di depan umum.Hari ini, kedua pangeran itu mengenakan jubah berwarna gelap. Sementara itu, Arjuna memakai jubah biru berhiaskan motif samar, dengan kerah bulat dan hiasan mahkota giok yang sederhana. Sepertinya dia sengaja tampil sederhana agar tidak menyaingi kedua pangeran tersebut.Tatapan Arjuna hanya melintas sekilas ke arah Kastono, tanpa memperlihatkan sedikit pun ekspresi. Namun Eliska tahu persis, si licik ini mungkin sudah menangkap maksud hati Kastono. Dia pasti khawatir kalau Kastono akan menyimpan niat terhadap adik satu-satunya, Nindia. Arjuna sangat menyayangi adik perempuannya itu.Semua orang memberi salam."Dengar-dengar Eliska hari ini menyewa Gedung Bangau. Aku, Kak Taraka, dan Arjuna kebetulan lewat, jadi sekalian ikut meramaikan," kata Yanuar dengan senyum lembut. Sosoknya

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 111

    Sementara Dwiana mulai memikirkan masa depan Eliska di Provinsi Ergos, Eliska sendiri sedang sibuk mempersiapkan pesta musim semi.Pesta musim semi ini awalnya berasal dari era dinasti sebelumnya. Pesta ini diadakan oleh para wanita bangsawan untuk memamerkan bakat dan keahlian mereka dalam berbagai bidang. Namun di era sekarang, pesta ini lebih menekankan aspek sosial. Karya-karya para wanita dalam bentuk tulisan tangan, puisi, lukisan, bordir, dan lainnya akan dipamerkan dan dinilai.Karya-karya yang terpilih akan dibeli oleh para pengunjung dan hasil penjualannya akan digunakan untuk mendanai anak-anak miskin agar dapat bersekolah di akademi.Tahun ini, giliran Keluarga Adipati Madaharsa yang menjadi tuan rumah. Biasanya, berbagai pesta di rumah ini selalu diatur oleh Gita. Namun setelah Gita menikah, tanggung jawab itu jatuh ke Eliska.Setelah mengalaminya sendiri, Eliska baru sadar betapa rumitnya mengurus acara seperti ini. Bahkan untuk undangan pun harus diperiksa berulang kali

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 110

    Kabar tentang Adelia yang terkilir di istana menyebar dengan cepat. Para gadis bangsawan dari berbagai keluarga pun saling mengajak untuk mengunjunginya. Eliska pun membawa Rumi bersamanya untuk berkunjung ke Kediaman Adipati Nismara.Kebetulan, Talita dan Arjuna juga sedang berada di sana. Adelia tampak tidak bisa mencurahkan banyak perhatian pada mereka. Dia hanya berkata, "Eliska, Rumi, duduklah sebentar dan minum teh."Naya dan Aisyah juga berada di sana.Arjuna tidak menoleh sedikit pun ke arah Eliska. Di hadapan Adelia, dia tentu harus bersikap seolah-olah tak mengenalnya.Eliska hanya diam menikmati tehnya, meskipun di dalam hati dia mulai menebak-nebak. Dalam kehidupan sebelumnya, Reni menikah ke daerah lain tak lama setelah kejadian ini. Apakah hal ini berkaitan dengan cederanya Adelia? Bagaimanapun, baik Talita maupun Keluarga Nismara pasti tidak akan membiarkannya begitu saja.Demi menjaga batas pergaulan antara pria dan wanita, Arjuna tidak berlama-lama di sana. Saat hendak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status