Share

Bab 16

Hari ini, aku tak lagi peduli. Kalaupun tak lagi menemukan ketenangan di dalam rumah, aku akan mencarinya di luar. Membawa Nina jalan-jalan, membeli makanan dan baju sesuka hati.

"Bang, Maysa mau jalan-jalan sama Nina. Tapi nggak punya uang," ujarku dingin.

Jangan salahkan aku jika tak ada lagi kehangatan di hati ini.

Bang Hafiz yang sedang mencari sesuatu di dalam lemari kaca besar yang berjejer kitab-kitab dan map-map berisi berkas-berkas penting, melirikku sekilas.

Sementara itu, si Nabila tanpa Syakieb menatapku tak senang. Jih, peduli amat! Orang minta duit sama suami sendiri kok!

"Berapa?" tanya Bang Hafiz singkat.

Aku melirik ke arah Nabila yang tampak was-was menanti jawabanku. Hingga timbul ide untuk membuatnya semakin kesal.

"500 ribu," pintaku tak tanggung-tanggung. Tapi kemudian muncul penyesalan, bagaimana kalau Bang Hafiz menolak? Auto tengsin dong ditertawakan perempuan ini?

"Baiklah...."

Jawaban irit Bang Hafiz sungguh membuat hati ini lega.

"Tapi Ummi bilang tadi,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status