Share

bab. 12b

Mama kini terkekeh. “Pintar sekali kamu cari istri, Nak. Dia periang sekali,” ucap wanita berjilbab itu sambil menatap ke arah anak lakinya. Sedangkan aku yang mendengar sanjungan itu kini menahan malu. Apakah sikapku memang masih ke kanak-kanakan yang seperti orang bilang?

Aku mengoles selai nanas untuk Om Zuan, lalu memberikan roti yang sudah siap di makan itu di piringnya. Ia menatap tajam ke arahku, sambil melirik ke arah wanita di sebelahnya, seperti memberikan kode kepadaku. Aku yang langsung paham bergegas mengambil roti dari tangan Mama mertuaku dan mengoleskan selai untuknya.

“Biar mama sendiri, Zi!” ucap wanita itu sambil berusaha meraih roti yang ku pegang.

“Jangan, Ma. Ini sudah kerjaan, Zi! Menyiapkan sarapan pagi dan makan siang,” ucapku sambil memamerkan senyum.

“Kamu rajin sekali, Zi! Mama sayang sekali denganmu,” ucap wanita itu sambil meraih punggunggku. Diusapnya punggung itu sambil memamerkan senyum indahnya.

“Gimana kabar, Mama? Kenapa mendadak sekali pulangnya?”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status