Share

bab. 12 a

Aku menatap lelaki yang kini berbaring di sebelahku, mungkin karena ketidaksengajaan ia merubah posisinya menghadap ke arahku, bahkan mampu kurasakan hembusan nafasnya dari dengkuran lembut miliknya. Lelaki yang menikahiku, tanpa boleh ada kata cinta di dalamnya.

“Zi, kamu belum tidur? Ha?”

Matanya terbuka dan membuatku salah tingkah. Bagaimana kalau Om Zuan menyadari tingkah konyolku tadi? Menatap wajahnya dengan sendu.

“Ayo tidur.” Tangannya ia lingkarkan ke tubuhku, sedangkan dua pelupuk matanya kembali menyatu. Tangan kekar dengan sedikit bulu itu kini naik ke rambutku, ia mengelus rambut panjangku, mendekap tubuhku ke dalam pelukannya. Dan aku benar-benar terperanjat ketika sebuah ciuman hangat mampir di keningku.

‘Ciuman? Apa maksud sentuhan ini? Zi, kenapa mendadak jantungmu berdesir hebat? Apakah ini yang dinamakan cinta? Ingat perjanjian, Zi. Ingat posisi. Kamu tak lebih dari wanita yang terbeli oleh Tuannya.’ Aku bermonolog kepada diriku sendiri.

“Om.”

Aku menatapnya le
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eri Agustina
menghibur sekali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status