Share

Part 75

Jantungku berdegub begitu kencang ketika mobil yang kutumpangi ini tiba di pelataran rumah oma. 

Kulihat Rey dan bunda sama-sama melepaskan sabuk pengaman, sedangkan aku masih sibuk menenangkan perasaan sembari menerka-nerka apa yang akan terjadi di rumah oma nanti. 

"Key, ayo turun," ajak bunda yang kemudian membuka pintu mobil. 

Untuk menjawab ajakan bunda saja bibirku rasanya kelu. Sedari tadi juga aku sibuk berkomat-kamit membaca doa juga surat-surat pendek yang aku hafal, niatnya biar nanti jin yang ada di tubuh oma nggak lagi menyerangku dan mencaci makiku. 

"Sayang, kok diem aja? Ayo turun." Sekarang giliran Rey yang mengajakku turun. 

"Emmm ... aku nunggu di mobil aja ya, Bang," pintaku pada paksu yang sedari tadi menatapku lekat dari kursi kemudi. 

"Kok nunggu di mobil sih, lama lho nanti, kamu bisa bosan. Lagi pula kan kita ke sini karena oma yang pengen ketemu kamu, masa kamunya malah nggak mau turun." Iih,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status