Share

part 19

Author: El Furinji
last update Last Updated: 2025-10-07 20:00:04

“Syaratnya apa, Pak? Biar aku lakukan asal Bapak memaafkanku dan memberi kesempatan untuk tetap bersama Naura,” cecar Azka saat Rendy tak kunjung membuka suara.

Mengalihkan pandangan pada Azka, Rendy menatap dengan sorot mata penuh ketegasan. “Kamu boleh tetap bersama Naura, asalkan berjanji tak akan pernah menyakiti, apalagi menduakannya!”

Senyum semringah seketika terukir di wajah Azka. Dia bangkit lalu bersimpuh di depan Rendy. “Terima kasih Bapak sudah memaafkan dan memberi restu. Aku janji tak akan pernah menyia-nyiakan kebaikan Bapak.”

“Jangan sekali-kali membuat Naura menangis. Jika sampai kamu seperti itu, Bapak tak akan pernah memaafkanmu!” tekan Rendy sekali lagi.

“Iya, Pak. Aku Janji akan berusaha menjadi suami yang baik. Bapak boleh menghukumku jika sampai aku ingkar,” sanggup Azka.

Naura menghela nafas lega. Manusia memang tak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan perasaannya di kemudian hari. Kemarin dia berjuang agar Azka melepaskannya, tapi kali ini memohon untu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terpaksa Tidur Dengan Atasan Bapak   part 29

    “Mas, nanti aku pakai mobilnya ya, aku mau ke rumah Ibu. Sekalian kamu transfer duit ke rekeningku ya. Aku mau kasih Ibu.” Seminggu sejak kepergian Naura, rumah itu serasa hambar. Kehadiran Friska justru membuat suasana semakin tak nyaman dengan kelakuannya yang hampir setiap hari meminta uang dalam jumlah banyak. “Memangnya yang kemarin sudah habis?” tanya Azka. Sarapan pagi tak lagi menjadi sesuatu yang menyenangkan di mana sebelum Friska datang selalu diwarnai obrolan hangat. “Sudah, Mas! Kan buat shopping. Ini keinginan jabang bayi loh. Kalau gak dituruti takutnya nanti anak kita ngences.” Mendengar jawaban Friska, selera makan Widya langsung menguap. Diletakkan sendok dan garpu dengan kasar hingga menimbulkan bunyi lumayan keras. “Memangnya kamu pikir cari duit itu mudah? Tahunya minta terus!” dengkus Widya yang lelah melihat tingkah menyebalkan Friska. “Enggak gitu juga kali, Ma! Namanya orang tua cari uang ya buat anak istri. Jadi wajar kalau Mas Azka kasih duit ke aku b

  • Terpaksa Tidur Dengan Atasan Bapak   HASIL USG

    Setelah melalui perdebatan yang lumayan alot, Friska memasuki ruang pemeriksaan sendirian. Seorang perempuan yang mengenakan snelli menyambutnya dengan senyum ramah. “Silakan. Berbaring dulu ya, Bu!” ucap Dokter Erina. Mengangguk, Friska langsung berbaring di brankar yang berbalut seprei warna putih, senada dengan warna tembok di sekitarnya. “Kita mulai ya, Bu,” ucap Dokter Erina seraya mendekat. Pemeriksaan diawali dengan mengecek tensi darah, dilanjutkan rangkaian pemeriksaan lain. Setelah hasil normal, proses USG segera dimulai. Dengan jantung berdebar Friska menatap ke layar yang menampakkan gambar calon bayi di rahimnya. Beberapa saat kemudian, proses USG telah selesai. Azka dan Alex diizinkan masuk karena Friska tak lagi harus memamerkan bagian tubuhnya. “Bagaimana hasilnya, Dok?” tanya Azka yang sudah tak sabar. “Alhamdulillah ... semua dalam keadaan normal. Ibu dan calon bayi sama-sama sehat,” sahut Dokter Erina. “Maksudku, berapa usia kandungannya, Dok?” Azka langsun

  • Terpaksa Tidur Dengan Atasan Bapak   Pulang

    Rendy dan Lina yang sedang berada di teras seketika menghentikan obrolan saat sebuah mobil berhenti di halaman. Mereka kompak bangkit saat melihat Naura turun dengan wajah sembab. “Naura ... kamu kenapa?” Lina menyambut anak perempuannya dengan sebuah pertanyaan. Tak menyahut, Naura justru langsung menubruk dan mendekap erat Ibunya. Tangisnya yang sudah ditahan seketika pecah dalam pelukan. Lina memilih mengelus punggung anaknya ketimbang melanjutkan pertanyaan.“Ayo kita ke dalam saja, Na!” ajak Lina setelah tangis Naura sedikit mereda. Dia mengurai pelukan lalu menggandeng anaknya ke dalam, diikuti Rendy yang sejak tadi hanya terpaku sembari menerka-nerka. “Sebenarnya ada apa, Na? Kenapa kamu datang langsung menangis?” tanya Rendy setelah mereka duduk bersama di ruang tengah. “Mas Azka, Pak!” sahut Naura. Perih kembali mendera hati setiap teringat bahtera rumah tangganya yang kerap dihantam badai. “Azka kenapa? Ada apa dengan suamimu? Apa dia sakit?” sambar Lina. Naura mengge

  • Terpaksa Tidur Dengan Atasan Bapak   MENUNGGU HASIL

    Sesaat Friska terlihat pias, tapi kembali tenang beberapa detik kemudian. “Buat apa. Semua sudah jelas.” “Kenapa takut? Kalau memang kamu hamil seharusnya kamu berani. Ayo ikut. Aku punya banyak kenalan dokter kandungan yang terpercaya.” Sembari tersenyum sinis, Alex terus menatap lekat wajah Friska. Hanya dengan terlihat tenang akan membuat lawan bicara mudah dipengaruhi. “Ya. Mama setuju. Kamu harus USG kembali,” imbuh Widya yang sejak tadi hanya menyimak. “Baik. Tapi kakakmu harus segera menikahiku setelah semua terbukti!” Friska menantang balik.“Tentu saja. Dia pasti akan menikahimu jika memang kamu hamil anaknya,” jawab Alex. “Alex!” Azka berseru keras. Dia protes karena adiknya sudah berani mengambil keputusan tanpa persetujuannya. Terlepas dari hamil atau tidaknya Azka tetap enggan menikahi Friska. Dia tak mau kehilangan Naura. “Kenapa, Mas! Lelaki itu memang harus bertanggung jawab. Jika dia hamil karenamu, ya kamu harus menikah. “ Bukan hanya dalam hal ini, sejak duku

  • Terpaksa Tidur Dengan Atasan Bapak   TANTANGAN

    “Jangan khawatir, Na! Apa pun yang terjadi, kamu tetap menantuku. Tak akan kubiarkan siapa pun merenggut kebahagiaanmu,” ucap Widya berusaha menenangkan. “Terima kasih, Ma. Tapi aku akan tetap pergi,” sahut Naura dengan suara parau.Susana hati perempuan itu sedang tak baik-baik saja. Seharusnya hari ini menjadi hari yang penuh kebahagiaan, tapi nyatanya badai datang memorak-porandakan semuanya. “Kamu mau ke mana, Sayang. Jangan pergi,” bujuk Widya. Sebagai sesama perempuan, dia tahu apa yang dirasakan menantunya saat ini. Bisa dipastikan Naura sangat terpukul oleh kabar yang dibawa Friska. “Aku mau pulang ke rumah Ibu. Aku butuh ketenangan,” jawab Naura pelan. Menghela nafas berat, Widya mencoba mengerti keadaan itu. Di saat masalah sedang melanda, keluarga menjadi tempat terbaik untuk mencari ketenangan.“Ya sudah kalau begitu. Mama enggak bisa mencegah. Biar Pak Samsul antar kamu.” “Terima kasih, Ma!” Naura menarik koper dan mulai mengayunkan langkah. Jika bukan karena memil

  • Terpaksa Tidur Dengan Atasan Bapak   Tak Tahu Malu

    Perempuan yang wajahnya sembab itu kembali memasukkan pakaian ke dalam koper. Widya kebingungan melihat hal itu dan tak bisa berbuat banyak. “Kamu jangan pergi dulu, Na. Setiap rumah tangga pasti memiliki cobaan, tapi setiap masalah itu ada solusinya. Kita tunggu suamimu balik dan bicarakan baik-baik. Kamu yang tenang ya.” Tersenyum getir, Naura menertawakan jalan hidupnya. Masalah yang dihadapi bukan hal sepele. Bagaimana bisa dia tetap tenang di saat mengetahui suaminya telah menghamili perempuan lain? Namun, rasa sungkan membuatnya memilih diam ketimbang membantah nasihat sang mertua. “Enggak, Ma. Aku harus pulang sekarang. Aku sudah enggak kuat. Terima kasih selama ini Mama susah menerimaku dengan baik.” Sebentar Naura memeluk mertuanya lalu mengurai dan lekas menyeret koper meninggalkan kamar. Di belakang Naura, Widya terus mengikuti sembari membujuk. Namun, hal itu tak berarti apa-apa bagi hati yang tengah terluka. Saat mereka sampai di teras, sebuah mobil perlahan memasuki

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status